5 Pelajaran Hungaria vs Prancis: Punya Mobil F1 dan Mbappe, Tapi Butuh Gokart!

Asad Arifin | 19 Juni 2021 23:45
5 Pelajaran Hungaria vs Prancis: Punya Mobil F1 dan Mbappe, Tapi Butuh Gokart!
Aksi penyerang Prancis, Kylian Mbappe ketika menghadapi Hungaria di penyisihan grup F Euro 2020, Sabtu (19/6/2021) malam WIB. (c) AP Photo

Bola.net - Hungaria bermain sangat bagus saat berjumpa Prancis di matchday kedua Grup F Euro 2020. Bermain di Puskas Arena, Sabtu (19/6/2021) malam WIB, Hungaria menahan imbang Prancis dengan skor 1-1.

Hungaria unggul lebih dulu pada menit 45+2 lewat aksi Attila Fiola. Prancis yang mendapat begitu banyak peluang baru bisa menyamakan kedudukan melalui aksi Antoine Griezmann pada menit ke-66.

Advertisement

Hasil ini membuat Hungaria punya peluang untuk melaju ke babak 16 Besar. Hungaria mendapat satu poin dan harus menang di laga terakhir. Sementara, Prancis cukup aman dengan empat poin yang didapatkan.

Lantas, pelajaran apa yang bisa dipetik dari duel Hungaria vs Prancis? Simak di bawah ini ya Bolaneters.

1 dari 5 halaman

Bukan F1, Prancis Butuh Gokart?

Bukan F1, Prancis Butuh Gokart?

Karim Benzema gagal membawa Prancis menang atas Hungaria di matchday kedua Euro 2020 (c) AP Photo

Karim Benzema sempat mengklaim kualitasnya setara dengan mobil F1. Sementara, Kylian Mbappe, tidak ada yang perlu diragukan lagi darinya. Mbappe diyakini akan menjadi kandidat peraih gelar Ballon d'Or di masa depan.

Namun, mobil F1 dan Mbappe belum bekerja dengan baik di lini depan Prancis. Keduanya belum mampu mencetak gol pada dua laga yang dimainkan di Euro 2020.

Mungkin, Deschamps tidak butuh F1. Sang pelatih butuh Gokart, sindiran yang disematkan Benzema untuk Olivier Giroud. Bersama Giroud, pada Piala Dunia 2018 lalu, lini depan Prancis tampil sangat padu dan tajam.

2 dari 5 halaman

Duo RB Leipzig

Duo RB Leipzig

Peter Gulacsi (c) RB Leipzig

RB Leipzig menjadi tim paling sedikit keboboalan di Bundesliga musim 2020/2021. Catatan itu rupanya berdampak pada kiprah Hungaria di Euro 2020.

Dua pilar RB Leipzig, Peter Gulacsi dan Willy Orban, jadi pemain kunci di balik sukses Hungaria menahan imbang Prancis. Gulacsi membuat Kylian Mbappe dan Olivier Giroud gagal mencetak gol dari peluang emasnya.

Orban memang melakukan kesalahan pada proses gol Griezmann, tapi dia tampil bagus secara keseluruhan. Orban jadi pemain yang paling sering melakukan sapuan dan tekel.

3 dari 5 halaman

Prancis Tidak Efektif

Seperti yang dikatakan Jose Mourinho, Prancis punya segalanya untuk menjadi juara Euro 2020. Hal itu sejatinya nampak jelas ketika mereka berjumpa Hungaria. Namun, ada satu yang kurang, efektivitas memanfaatkan peluang.

Prancis sangat dominan dengan 66.6 persen penguasaan bola. Prancis juga punya peluang sangat banyak, 15 shots. Prancis melakukan 28 sentuhan bola di kotak penalti lawan.

Hanya saja, Prancis hanya punya sempat shots on target ke gawang Hungaria. Dari 15 upaya, hanya empat yang tepat sasaran. Prancis banyak membuang peluang.

4 dari 5 halaman

Magis Puskas Arena

Magis Puskas Arena

Pemain Hungaria merayakan gol Attila Fiola ke gawang timnas Prancis di Euro 2020 (c) AP Photo

Puskas Arena gagal menunjukkan magisnya saat Hungaria kalah telak dari Portugal. Sempat tampil heroik pada babak pertama, Hungaria kemudian kalah dengan skor 3-0.

Namun, di laga melawan Prancis, magis itu berpihak pada Willy Orban dan kolega. Puskas Arena, dengan lebih dari 60 ribu penton, seperti memberi energi lebih bagi pemain Hungaria.

"Kami mencapai hasil yang fantastis dengan permainan tim yang hebat. Saya bangga dengan tim, dan juga para penggemar. Ini adalah salah satu hari terindah dalam hidup saya!," kata pencetak gol Hungaria, Attila Fiola.

5 dari 5 halaman

Perubahan Lawan Portugal

Perubahan Lawan Portugal

Pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps. (c) AP Photo

Deschamps menurunkan starting XI hampir sama pada laga melawan Jerman dan Hungaria. Hanya ada satu perbedaan. Lucas Hernandez yang bermain melawan Jerman digantikan Lucas Digne pada duel melawan Hungaria.

Deschamps nampaknya menyadari jika timnya tidak tampil optimal pada dua laga itu. Perubahan pun bakal dilakukan. Deschamps akan merombak skuad pada matchday ketiga melawan Portugal.

"Sepasang kaki segar terkadang merupakan elemen penting, dan hari ini, dengan suhu setinggi itu, itu sangat sulit," kata Deschamps di situs resmi UEFA.

Sumber: Bola