Sumbangsih Sepak Bola untuk Dunia: Langkah Terbaik Mencegah Penyebaran Wabah Virus Corona
Richard Andreas | 12 Maret 2020 13:00
Bola.net - Virus Corona merupakan masalah terbesar yang mengancam dunia, juga sepak bola. Ini adalah kesempatan sepak bola untuk melakukan hal yang benar dan menghentikan pertandingan di seluruh dunia, untuk membantu pemerintah mengatasi situasi sulit yang sebenarnya.
Kuncinya ada di Piala Dunia 2022 Qatar yang dijadwalkan pada musim dingin Eropa. Sampai saat ini, belum ada gambaran pasti tentang bagaimana mengatur jadwal untuk turnamen paling bergengsi di dunia sepak bola itu.
Jauh sebelum itu, sekarang sepak bola pun sudah kewalahan mengatasi penyebaran wabah virus corona alias Covid-19. Beberapa pertandingan dipercepat, beberapa ditunda. Juga ada keputusan pertandingan tanpa penonton.
Mengutip Express, sebenarnya hanya ada satu solusi yang masuk akal: Hentikan semua pertandingan kompetitif sekarang -- dan jangan mulai lagi sampai Agustus 2020 nanti. Mengapa demikian? Apa alasannya?
Sepak Bola Mesti Mengalah
Tidak ada yang mau melihat satu tim terbebani dengan tumpukan jadwal yang kian padat karena mereka diisolasi, terlebih jika lawan mereka dalam kondisi yang lebih baik. Juga, bagaimana bisa trofi dan gelar juara diberikan di stadion kosong tanpa penonton? Sepak bola akan terasa hambar.
Kerumunan massa, entah ratusan atau ribuan, adalah sasaran empuk untuk wabah Covid-19. Sepak bola bisa mengambil peran di sini, yakni dengan menunda pertandingan untuk waktu yang lama, bukan tetap memainkannya tanpa penonton.
Serie A ditunda, La Liga tanpa penonton, Ligue 1 tanpa penonton, Bundesliga tanpa penonton, Liga Europa dan Liga Champions terdampak, hanya Premier League yang masih bertahan.
Sepak bola tanpa penonton akan mati. Klub merugi, fans kecewa, mungkin hanya pihak penyiar yang sedikit untung. Bagaimanapun, pertandingan tanpa penonton umumnya diberlakukan sebagai hukuman, bukan keputusan wajar.
Express merumuskan 4 langkah yang bisa diambil sepak bola untuk membantu dunia dalam pencegahan wabah Covid-19, apa saja?
1. Tunda Sampai Waktu Lama
Musim tersisa sepertiga, tidak terlalu lama. Sepak bola, khususnya di Eropa, disarankan menunda semua pertandingan sampai beberapa bulan ke depan, mungkin baru dimulai begitu menginjak bulan Agustus.
Keputusan ini menguntungkan semua pihak. Liga-liga dan kompetisi Eropa akan tuntas di pertengahan November, waktu yang tepat.
2. Euro 2020 Setelah Liga
Begitu musim selesai di pertengahan November, Euro 2020 bisa bergulir dalam kondisi terbaik. Tidak ada negara yang merugi, dengan harapan wabah Covid-19 sudah mereda pada saat itu.
Kompetisi Eropa ini dijadwalkan berakhir pada akhir tahun, waktu yang tepat untuk memasuki musim baru.
3. Dua Tahun Berikutnya
Lalu, karena musim berakhir di akhir Desember, musim baru bisa dimulai pada Februari sampai November 2021 mendatang. Sepak bola Eropa bakal jadi olahraga musim panas, bukan musim dingin.
Pergeseran jadwal ini dinilai tidak akan merugikan tim mana pun. Toh hanya perlu melakukannya selama dua musim, mengapa?
4. Tepat untuk Piala Dunia 2022
Ya, hanya dua musim menggeser jadwal, sepak bola Eropa bakal siap menyambut Piala Dunia 2022. Jika musim benar-benar berjalan pada Februari-November selama tahun kalender 2021 dan 2022, akhir musim akan tiba di waktu yang tepat.
Sepak bola tidak perlu lagi pusing memikirkan mengatur jadwal Piala Dunia 2022 Qatar yang dilaksanakan akhir tahun. Dengan pergeseran musim di Eropa, tim-tim akan tiba dalam kondisi terbaiknya di Qatar, bukan memangkas musim di tengah-tengah.
Bantuan Sepak Bola
Voila! Itulah skenario indah yang dirancang Express, dengan asumsi penyebaran Covid-19 bakal berkurang drastis pertengahan tahun ini.
Lalu, setelah ajang Piala Dunia 2022 nanti, sepak bola Eropa punya beberapa opsi untuk kembali ke kalender musim yang sekarang. Akan lebih mudah, lebih banyak waktu.
Meski belum ada vaksin untuk Covid-19, sepak bola bisa membantu dunia. Langkah pertama adalah dengan menghapus ego setiap pegiat sepak bola Eropa, mulai dari pemain sampai petinggi.
Bagaimanapun, keamanan umat manusia lebih penting daripada duel antara 11 pemain yang memperebutkan satu bola di lapangan.
Sumber: Express
Baca ini juga ya!
- Pasca Rugani Terjangkit COVID-19: Inter Milan Resmi Mengisolasi Skuatnya
- Perkara Virus Corona, Manchester United Rela Premier League Selesai Lebih Cepat
- Juventus Konfirmasi Daniele Rugani Positif Terjangkit Virus Corona
- Bek Real Madrid Marah: Memangnya La Liga Kebal dari Virus Corona?!
- Gara-Gara Virus Corona, Partai Final Copa del Rey Ditunda
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Wolverhampton Ingin Boyong James Rodriguez dari Madrid
Liga Spanyol 11 Maret 2020, 19:21 -
Gagal ke Liverpool, Nabil Fekir Gabung Real Madrid Musim Depan?
Liga Inggris 11 Maret 2020, 18:40 -
Atletico Madrid Mulai Seriusi Transfer Alexandre Lacazette
Liga Spanyol 11 Maret 2020, 18:20 -
Max Allegri Masuk Kandidat Pelatih Baru Real Madrid
Liga Spanyol 11 Maret 2020, 18:00 -
Antoine Griezmann Menderita di Bawah Quique Setien, Apa yang Salah?
Liga Spanyol 11 Maret 2020, 16:00
LATEST UPDATE
-
Lupakan Australia, Timnas Indonesia Fokus Hadapi Bahrain
Tim Nasional 22 Maret 2025, 19:57 -
Bintang Muda RB Leipzig Ini Masuk Daftar Belanja Manchester United
Liga Inggris 22 Maret 2025, 17:58 -
Syukurlah Fans MU! Cedera Ayden Heaven Tidak Parah dan Segera Latihan Lagi!
Liga Inggris 22 Maret 2025, 17:50
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39