Romantisme Guus Hiddink dan Korea Selatan: Tembus Semifinal Piala Dunia 2002, Namanya Diabadikan Jadi Stadion
Serafin Unus Pasi | 8 September 2022 17:41
Bola.net - Guus Hiddink menjalani karier kepelatihan yang impresif saat mengomandoi timnas Korea Selatan. Piala Dunia 2002 jadi momentum Hiddink untuk menorehkan prestasi di Piala Dunia.
Hiddink yang baru ditunjuk menjadi pelatih Korea Selatan satu musim sebelum Piala Dunia 2002 bergulir. Dibawah racikan Hiddink, Korea Selatan menjelma menjadi tim kuda hitam yang tangguh.
Pelatih asal Belanda ini berhasil membawa Korea Selatan melaju hingga Semifinal Piala Dunia 2002. Saat itu Korea Selatan tampil mengejutkan dengan menumbangkan beberapa tim unggulan.
Lolosnya Korea Selatan hingga Semifinal merupakan rekor terbaik Negeri Ginseng di Piala Dunia. Nama Hiddink akan selalu terkenang sepanjang sejarah sepak bola Korea Selatan.
Korea Selatan: Mimpi Buruk Portugal
Hiddink bekerja sangat baik saat menduduki kursi kepelatihan Korea Selatan. di bawah asuhan Hiddink, Korea Selatan tampil impresif selama Piala Dunia 2002.
Tak hanya tampil apik, Korea Selatan bahkan menjelma menjadi pembunuh tim-tim unggulan. Beberapa korban Korea Selatan merupakan tim besar Eropa.
Portugal menjadi korban pertama Korea Selatan. sama-sama tergabung di Grup D, Korea Selatan berhasil tundukan Portugal dengan skor tipis 1-0 di laga akhir Fase Grup.
Hasil itu juga sekaligus menyingkirkan Portugal dari Piala Dunia 2002. Sementara Hiddink dan Korea Selatan berhasil menjadi juara Grup D.
Penjegal Tim Unggulan
Portugal hanyalah korban awal ketangguhan tim asuhan Hiddink. Di Fase Knock-Out, Korea Selatan kembali memberikan kejutan.
Di babak 16 besar giliran Italia yang menjadi korban. Tim asuhan Giovanni Trapattoni ini harus tunduk 2-1 atas Korea Selatan setelah melalui babak perpanjangan waktu.
Di Perempat Final, giliran Spanyol yang merasakan ketangguhan Korea Selatan. Saat itu Spanyol yang bermain imbang 0-0 harus kalah melalui drama adu penalti.
Namun jejak ketangguhan Korea Selatan harus berakhir di babak Semifinal. Bertemu Jerman, Korea Selatan akhirnya tunduk dengan skor tipis 1-0.
Guus Hiddink Stadium
Kontribusi Hiddink bersama timnas Korea di Piala Dunia 2002 tak bisa dilupakan pecinta sepakbola Korea Selatan. Atas jasa besar Hiddink, Korea Selatan mengabadikan namanya di salah satu stadion tempat digelarnya Piala Dunia 2002.
Guus Hiddink Stadium menjadi nama yang dipilih untuk menghargai jasa pelatih kenamaan Belanda tersebut. Guus Hiddink Stadium sendiri menggantikan nama sebelumnya yakni Gwangju World Cup Stadium.
Uniknya, stadion ini adalah tempat saat Korea Selatan berhasil menumbangkan Spanyol di Perempat Final. Laga itu disebut sebagai laga paling mengesankan bagi publik Korea Selatan dan jadi simbol kesuksesan mereka di Piala Dunia.
(Bola.net/Ahmad Daerobby)
Baca Juga:
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Guardiola Bicara Soal Sepak Bola dan Dampaknya Terhadap Politik
Bolatainment 22 November 2018, 07:00 -
'Mengapa Barca Belum Juga Rekrut Eriksen?'
Liga Spanyol 16 November 2017, 13:00 -
Hiddink Anggap Rumor Kepergian Conte Omong Kosong
Liga Inggris 15 Mei 2017, 11:40
LATEST UPDATE
-
Reaksi Bijak Marselino Ferdinan Usai Timnas Indonesia Dipermak Australia 1-5
Tim Nasional 21 Maret 2025, 07:18 -
Vinicius, Raphinha, Rodrygo: Perburuan Bintang Baru Brasil Pasca Neymar
Amerika Latin 21 Maret 2025, 06:34 -
Italia Ukir Rekor Buruk Usai Kalah dari Jerman
Piala Eropa 21 Maret 2025, 06:22 -
Italia Kesulitan Hadapi Bola Udara Jerman
Piala Eropa 21 Maret 2025, 06:04 -
Man of the Match Italia vs Jerman: Joshua Kimmich
Piala Eropa 21 Maret 2025, 06:01 -
Man of the Match Belanda vs Spanyol: Jeremie Frimpong
Piala Eropa 21 Maret 2025, 05:55 -
Calafiori Cedera, Italia dan Arsenal Dibayangi Kekhawatiran
Piala Eropa 21 Maret 2025, 05:52
LATEST EDITORIAL
-
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39 -
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40