Roberto Martinez Sedih Lihat Kondisi Eden Hazard di Real Madrid

Aga Deta | 19 November 2021 09:40
Roberto Martinez Sedih Lihat Kondisi Eden Hazard di Real Madrid
Aksi Eden Hazard di laga melawan Alavez pada pekan ke-1 La Liga musim 2021/2022 (c) AP Photo

Bola.net - Pelatih timnas Belgia Roberto Martinez mengaku prihatin melihat penurunan karier Eden Hazard sejak meninggalkan Chelsea dan berlabuh di Real Madrid.

Hazard bergabung dengan Real Madrid pada tahun 2019. Gelandang asal Belgia tersebut ditebus dengan biaya yang mencapai 115 juta euro.

Advertisement

Sayangnya, Hazard belum bisa tampil optimal bersama Real Madrid. Winger berusia 30 tahun tersebut dirundung cedera selama berseragam Los Merengues.

Pada musim ini, Hazard sudah tampil dalam 11 pertandingan di semua kompetisi. Akan tetapi, Hazard tidak pernah bermain selama 90 menit.

1 dari 4 halaman

Prihatin dengan Hazard

Melihat kesulitan yang dialami Hazard, Roberto Martinez pun ikut sedih. Pria asal Spanyol itu menyayangkan Hazard belum bisa kembali ke performa terbaiknya.

“Dia (Hazard) dalam momen yang menyedihkan, dalam hal sepak bola,” kata Martinez kepada Cadena Cope.

“Dia adalah seseorang yang telah menjadi bagian dari tim pemenang, tetapi dia tidak bisa mendapatkan ritme apa pun saat ini (karena cedera).

"Semua orang membicarakannya, tetapi tidak ada yang benar-benar tahu kebenarannya."

2 dari 4 halaman

Lolos ke Piala Dunia 2022

Martinez berhasil membawa Belgia lolos ke putaran final Piala Dunia 2022. Tim asuhannya memuncaki klasemen Grup E dengan perolehan 20 poin dan tanpa menelan kekalahan dalam delapan pertandingan.

“Kami membutuhkan pertandingan itu [melawan Prancis] untuk mempersiapkan diri kami menghadapi Piala Dunia,” lanjut Martinez.

"Kami telah tumbuh sebagai sebuah tim."

3 dari 4 halaman

Rumor ke Barcelona

Nama Roberto Martinez sempat muncul sebagai kandidat pengganti Ronald Koeman di Barcelona. Namun, pada akhirnya Blaugrana memilih Xavi sebagai juru taktik yang baru.

"Tidak pernah ada tawaran," bebernya.

"Dalam beberapa tahun terakhir saya telah mendengar desas-desus, tetapi saya hanya fokus pada Belgia."