Piala Dunia Wanita: Kamerun Ngambek Setelah Menyikut dan Meludahi Pemain Inggris
Richard Andreas | 24 Juni 2019 10:40
Bola.net - Siapa yang pernah meremehkan kekuatan wanita di dunia sepak bola? Jika anda salah satunya, anda bakal mengubah cara pandang anda setelah memahami konflik yang terjadi ketika timnas Inggris mengalahkan Kamerun 3-0 pada babak 16 besar Piala Dunia Wanita 2019, Minggu (23/6) kemarin WIB.
Sikutan ke wajah lawan, meludahi pemain lawan, mendorong wasit, tekel keras, sampai merajuk tidak mau bermain. Timnas wanita Kamerun melakukan semuanya dalam satu pertandingan. Laga yang intens jadi semakin panas.
Mengutip Express, kontroversi ini dimulai ketika Inggris mencetak gol kedua. Kemerun menolak memulai pertandingan lagi karena mereka merasa gol tersebut berbau offside. Benar, ada satu pemain Inggris berada dalam posisi offside di sayap kiri, tetapi dia tidak terlibat pada proses terciptanya gol tersebut.
Wasit Qin Liang mengesahkan gol yang tercipta sebelum babak kedua itu. Namun, pemain-pemain Kamerun menolak bermain lagi. Mereka berdiri diam di tengah lapangan lebih dari lima menit. Pelatih Kamerun sampai harus merayu pemain untuk memulai laga lagi.
Wasit juga sempat berbicara empat mata pada kapten Kamerun, Gabrielle Onguene di samping lapangan. Dia meminta pemain Kamerun mau menelan harga diri mereka dan memulai laga kembali. Kemenangan Inggris 2-0 menutup babak pertama.
Di babak kedua, Kamerun berhasil mencetak satu gol, tetapi wasit menganulir gol tersebut lantaran ada pemain Kamerun yang offside. Sudah pasti, keputusan wasit ini membuat pemain-pemain Kamerun semakin emosi, dan merajuk lagi.
Sang pencetak gol, Ajara Nchout bahkan harus ditenangkan oleh sang pelatih, sebelum pertandingan dimulai lagi dan Inggris mencetak gol ketiga mereka untuk menutup pertandingan.
Beberapa saat sebelum pertandingan berlangsung, kontroversi VAR lainnya tercipta ketika pemain Kamerun, Alexandra Takounda Engolo hanya dihukum kartu kuning setelah pelanggaran berbahaya pada pemain Inggris, Steph Houghton. Padahal wasit melihat ulang insiden tersebut melalui monitor.
Baca ulasan selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Sikut dan Ludah
Selain VAR, laga ini juga dihiasi dua kontroversi lainnya. Pemain Kamerun, Yvonne Leuko hanya dihukum kartu kuning setelah terang-terangan menyikut wajah winger Inggris, Nikita Parris. Setelahnya, pemain Kamerun lain, Augustine Ejangue kepergok meludahi Toni Duggan.
Usai kontroversi gol kedua Inggris itu, sejumlah pemain Kamerun diduga menangis ketika memasuki ruang ganti pada paruh waktu. Keputusan wasit sudah bulat, gol Inggris disahkan. Sayangnya, pemain-pemain Kamerun tidak bisa menerima itu.
Pelatih timnas Inggris, Phil Neville merasa sikap pemain-pemain Kamerun telah menodai usaha sepak bola wanita. "Jika itu adalah tim saya, mereka tidak akan pernah bermain untuk Inggris lagi, dengan sikap seperti itu."
"Pada beberapa kesempatan, kami tidak tahu apakah pertandingan akan berlanjut. Ini akan dilihat seluruh dunia. Saya tidak menikmati itu, para pemain tidak menikmatinya," sambung Neville.
"Pemain-pemain saya berhasil menjaga konsentrasi mereka dengan baik, tetapi kejadian ini akan dilihat seluruh dunia, gadis-gadis muda melihat sikap mereka. Bagi saya, itu tidak benar," tutupnya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Dalam Hal Permainan, Inggris Diklaim Tak Tertinggal Jauh dari Barcelona
Piala Dunia 18 Juni 2019, 09:32 -
Kisah Putri Bob Marley Selamatkan Timnas Sepakbola Wanita Jamaika
Bolatainment 11 Juni 2019, 04:00 -
Kabar Baik, FIFA Akan Upayakan VAR di Piala Dunia Wanita 2019
Lain Lain 7 September 2018, 14:00
LATEST UPDATE
-
Pemerintah Inggris Resmi Dukung Rencana MU Bangun Stadion Baru
Liga Inggris 20 Maret 2025, 23:49 -
MU Ingin Boyong Gelandang Timnas Jerman Jebolan Man City
Liga Inggris 20 Maret 2025, 23:40 -
Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Korea Selatan Gagal Menang Lawan Oman
Asia 20 Maret 2025, 22:49
LATEST EDITORIAL
-
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39 -
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40