Mineirazo, Tragedi Piala Dunia 2014 saat Brasil Dibantai Jerman 1-7 di Belo Horizonte
Asad Arifin | 21 April 2020 13:20
Bola.net - Ada dua tragedi pahit dalam catatan sejarah sepak bola Brasil. Pertama adalah tragedi Maracanazo yang terjadi pada 1950. Kedua adalah tragedi Mineirazo yang terjadi pada 2014 lalu.
Maracanazo merujuk pada semua momen kelam yang melanda publik Brasil pada Piala Dunia 1950. Saat itu, Brasil menjadi tuan rumah dan melaju ke final. Laga puncak digelar di stadion paling penting di Brasil yakni Maracana.
Brasil wajib menang pada laga final melawan Uruguay. Publik begitu antusias dengan kiprah Zizihnho dan kawan-kawan. Maracana penuh dengan suporter. 199.854 tiket terjual habis. Namun, Brasil kalah dengan skor 1-2.
Setelah cukup lama, tragedi itu terulang. Brasil menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014. Ada Neymar yang menjadi pilar andalan. Namun, Tim Samba harus menerima tragedi kelam kedua yang kemudian disebut dengan istilah Mineirazo.
Belo Horizonte, 8 Juli 2014
Brasil berjumpa Jerman pada babak semifinal Piala Dunia 2014, di Estadio Mineirao, Belo Horizonte, Brasil. Pasukan Luiz Felipe Scolari punya catatan yang bagus sebelum menantang Jerman pada babak empat besar tersebut.
Pada fase grup, Brasil menang atas Kroasia dan Kamerun. Lalu, laga melawan Meksino berakhir imbang 0-0. Brasil menjadi juara Grup A dengan tujuh poin. Brasil mencetak tujuh gol dan hanya kebobolan dua gol saja dari tiga laga.
Brasil kemudian berjumpa Chile di babak 16 Besar. Tim Samba menang lewat babak adu penalti setelah bermain imbang 1-1 pada waktu normal. Brasil kemudian berjumpa Kolombia di perempat final dan menang 2-1.
Kemenangan Brasil atas Kolombia harus dibayar mahal. Sebab, Neymar mengalami cedera usai mengalami benturan dengan Juan Camilo Zuninga. Sebuah petaka yang diratapi seluruh fans Brasil ketika itu.
Neymar kemudian tidak bisa bermain di laga melawan Jerman dan dari situ petaka untuk Brasil dimulai.
Petaka Mineirazo
Tanpa Neymar, Luiz Felipe Scolari, tidak punya banyak pilihan di lini depan Brasil. Fred dimainkan sebagai penyerang tengah seperti sejak baban penyisihan grup. Di belakangnya, ada Oscar, Hulk, dan Bernard. Posisi Nyemar sebagai winger kiri digantikan Bernard.
Duet tersebut tidak cukup tajam untuk menghadapi Jerman racikan Joachim Loew. Duet Jerome Boateng dan Mats Hummels tampil begitu solid. Begitu juga dengan Philipp Lahm dan Benedict Howedes.
Sementara, Miroslave Klose yang mendapat sokongan dari Toni Kroos, Mesut Ozil, dan Thomas Muller tidak mampu dibendung duet Dante dan David Luiz. Brasil tidak bisa memainkan Thiago Silva yang terkena akumulasi kartu.
Petaka Mineirazo dibuka dengan gol Thomas Muller dengan memanfaatkan tendangan sudut Toni Kroos pada menit ke-11.
Miroslav Klose mencetak sejarah dengan mencetak gol kedua Jerman pada menit ke-23. Klose resmi menajdi pencetak gol terbanyak Piala Dunia sepanjang masa.
Semenit berselang, Toni Kroos memanfaatkan statisnya pertahanan Brasil dengan mencetak gol dari ujung kotak penalti. Seakan belum puas, Kroos kembali menambah golnya dua menit berselang. Skor pun menjadi 4-0.
Belum puas, Jerman kembali mencetak gol di babak pertama. Pada menit ke-29, Sami Khedira mencetak gol. Brasil lemas, lesu, dan lunglai saat masuk ruang ganti. Brasil tertinggal 0-5 dari Jerman.
Babak Kedua yang Santuy bagi Jerman
Di babak kedua, Jerman memutuskan untuk tampil lebih bertahan. Brasil tak mau menyerah dan terus menggedor pintu pertahanan Jerman. Namun kombinasi dari penyelesaian akhir yang buruk serta disiplinnya pertahanan Jerman membuat Brasil gagal mengoyak jala Manuel Neuer.
Jerman yang kini mengandalkan serangan balik justru bisa menambah gol lewat pemain pengganti Andre Schurrle pada menit ke-69. Penetrasi Philipp Lahm menghasilkan cutback yang disambut tendangan Schurrle.
Jerman mencapai angka tujuh pada menit ke-79, juga lewat kaki Schurrle. Menerima umpan 'mustahil' Muller, Schurrle mengontrol bola sebentar sebelum menghajarnya ke gawang Cesar. Bola sempat memantul mistar sebelum kemudian masuk ke gawang.
Menjelang laga berakhir, Brasil mencetak gol hiburan lewat Oscar. Menerima umpan jauh dari Marcelo, Oscar melaju melewati Jerome Boateng dan akhirnya bisa menaklukkan Manuel Neuer. Namun tak ada selebrasi atas gol tersebut.
Brasil gagal juara. Brasil kalah telak. Brasil menerima malu. Publik di Mineirao masuk ke stadion dengan suka cita dan pulang dengan tangis. Petaka ini kemudian dikenang dengan tragedi Mineirazo.
Susunan Pemain
Brasil: Julio Cesar; Maicon, David Luiz, Dante, Marcelo; Fernandinho (Paulinho, 46'), Gustavo; Bernard, Oscar, Hulk (Ramires, 46'); Fred (Willian, 70').
Susunan Pemain Jerman: Neuer; Lahm, Hummels (Mertesacker, 46'), Boateng, Howedes; Khedira (Draxler, 76'), Schweinsteiger; Kroos, Ozil, Muller; Klose (Schurrle, 58').
Pembelaan Luiz Felipe Scolari
"Perjalanan kami di turnamen ini tidak buruk. Kami mengalami kekalahan yang buruk. Dengan berbagai kesulitan, kami bisa mencapai semifinal. kami adalah tim pekerja keras, kami menang bersama dan kalah bersama," kata Scolari.
Menurut Felipao, hasil tersebut begitu di luar dugaan, bahkan bagi skuat Der Panzer sekalipun.
"Saya minta maaf tak bisa mewujudkan target kami. Fans sungguh luar biasa karena tetap mendukung kami saat sudah kebobolan lima, enam, dan bahkan tujuh," ungkap Scolari seperti dilansir situs resmi FIFA.
"Sangat tidak normal bisa kebobolan empat gol dalam enam menit, namun itu bisa terjadi. Rasanya Jerman sekalipun tak bisa mempercayai apa yang telah terjadi."
Jerman Hanya Lepaskan 10 Peluru
Kalau diibaratkan perang, maka Jerman hanya butuh 10 peluru untuk bisa membuat sang raksasa Brasil terbunuh.
Sepanjang laga, Jerman melepas total 14 tembakan. Dari jumlah itu, 10 di antaranya mengarah tepat ke gawang dan tujuh bersarang dengan telak.
Brasil sendiri melepas 18 tembakan (8 on target), tapi hanya bisa sekali menggetarkan gawang Manuel Neuer.
Kemenangan gemilang oleh Jerman. Sepuluh dari 14 peluru yang mereka tembakkan tepat sasaran. Tiga bisa dimentahkan oleh lawan, sedangkan tujuh sisanya sukses menciptakan efek perusak yang luar biasa.
Mesut Ozil Minta Maaf
Mesut Ozil, beberapa tahun setelah tragedi Mineirazo mengaku harus meminta maaf pada David Luiz. Mesut Ozil mengaku kaget dengan dengan kemenangan telak 7-1 saat Jerman mengalahkan tuan rumah Brasil di Piala Dunia 2014.
"Setiap orang tahu semifinal melawan Brasil, 7-1. Tentu saja semua pemain, begitu juga saya yang di lapangan, sedikit terkejut, setelah 30 menit 4-0, anda tak bisa menyadari, 'apa yang terjadi di sini?" ungkapnya.
"Bila anda kalah di sebuah pertandingan besar seperti itu di negara anda dan anda melihat fans di luar sana menangis dan para pemain menangis, anda merasakan kesedihan itu," sambungnya.
"Jadi apa yang saya lakukan, saya pergi ke David Luiz dan mengatakan, 'saya benar-benar minta maaf, anda memiliki negara yang indah dan orang-orang yang baik. Kami telah belajar di sini dan memiliki waktu yang benar-benar bagus," ucapnya.
Baca Ini Juga:
- Best XI dengan Komposisi Rekan-rekan Terbaik Cristiano Ronaldo
- Menang Sebelum Bertanding dan 4 Alasan Lain Mengapa MU Begitu Tangguh di Bawah Ferguson
- Ketika Arsenal Remuk Redam, Kalah 8-2 dari Manchester United di Old Trafford
- Tak Ada David De Gea, Ini 5 Kiper Termahal di Premier League
- Siapa Ketiga Terbaik Setelah Ronaldo-Messi? Netizen Malah Gaduh Sendiri
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Usir Barcelona, PSG Siapkan Gaji Rp12 Miliar per Pekan untuk Neymar
Liga Spanyol 20 April 2020, 13:26 -
Best XI dengan Komposisi Rekan-rekan Terbaik Lionel Messi
Liga Spanyol 20 April 2020, 12:11 -
Lionel Messi Ingin Neymar Balik ke Barcelona, Ini Alasannya
Liga Spanyol 19 April 2020, 18:39 -
Neymar Guru yang Buruk, Karier Mbappe Bisa Hancur?
Liga Champions 19 April 2020, 04:30 -
Demi Pulangkan Neymar, Barcelona Tumbalkan Tiga Pemain ke PSG
Liga Spanyol 18 April 2020, 18:00
LATEST UPDATE
-
Prediksi Uruguay vs Argentina 22 Maret 2025
Amerika Latin 20 Maret 2025, 09:11 -
Australia vs Timnas Indonesia: Jam Kick-off dan Siaran Langsung
Tim Nasional 20 Maret 2025, 09:10 -
Prediksi Ekuador vs Venezuela 22 Maret 2025
Amerika Latin 20 Maret 2025, 09:08 -
Testimoni Patrick Kluivert: Masa Depan Sepak Bola Indonesia Bakal Cerah!
Tim Nasional 20 Maret 2025, 09:05
LATEST EDITORIAL
-
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40 -
6 Calon Pengganti Thiago Motta di Juventus
Editorial 19 Maret 2025, 11:59 -
Slot & Arteta Berikutnya? 4 Manajer yang Pernah Finis di Atas Pep Guardiola
Editorial 18 Maret 2025, 16:58 -
Deretan Puasa Gelar Terlama di Inggris dan Momen Berakhirnya
Editorial 18 Maret 2025, 15:56