Jerman 2006: Awal Kisah Joachim Loew dan Gelaran Piala Dunia
Serafin Unus Pasi | 12 September 2022 17:30
Bola.net - Piala Dunia 2006 menjadi momentum besar bagi karier kepelatihan Joachim Loew. Ditangan Loew Jerman selalu diperhitungkan dalam setiap edisi Piala Dunia.
Bukan sebagai pelatih kepala, Loew berperan sebagai asisten pelatih Jurgen Klinsmann di Piala Dunia 2006. Saat itu Loew sudah bekerja selama dua musim sejak 2004 bersama Klinsmann.
Bertindak sebagai tuan rumah, Jerman sudah pasti mendapatkan target untuk menjadi juara. Namun semuanya sirna saat bertemu Italia di Semifinal.
Jerman kala itu dipaksa menyerah di dua menit akhir sebelum waktu perpanjangan usai. Gol Fabio Grosso dan Alessandro Del Piero menghancurkan mimpi Loew menembus partai puncak Piala Dunia 2006.
Jerman Gagal Juara
Jurgen Klinsmann dan Joachim Loew memiliki misi berat untuk membawa trofi emas Piala Dunia ke Jerman. Namun misi tersebut tentu bukan hal yang mudah untuk diwujudkan timnas Jerman.
Di Fase Grup, Jerman memang sangat menjanjikan dengan koleksi sembilan poinnya. Namun memasuki Fase Knock-Out, Jerman mulai kehabisan bensin.
Di Perempat Final, Jerman harus susah payah menempuh babak adu penalti untuk menggulingkan Argentina. Jerman yang berhasil lolos nyatanya harus kalah di Semifinal oleh Italia.
Kegagalan ini akhirnya membuat Jurgen Klinsmann digantikan oleh Joachim Loew sebagai pelatih kepala Jerman. Loew yang mengawali karier dengan kegagalan sebagai asisten pelatih tidak ingin mengulangi hal yang sama di Piala Dunia berikutnya.
Mengulang Kisah Sama
Ironi terjadi saat Loew sudah menjadi pelatih kepala Jerman di Piala Dunia 2010. Alih-alih mengincar gelar juara, Loew justru mengulangi jalan yang sama.
Bersama Loew Jerman kembali harus puas finish di posisi tiga Piala Dunia 2010. Jerman harus mengakui keunggulan Spanyol yang berhasil menang tipis 1-0.
Namun ditangan Loew, Jerman terus menerus mengalami perkembangan. Loew butuh waktu hingga delapan tahun untuk bisa menjuarai Piala Dunia bersama Jerman.
Brasil menjadi saksi ketika Jerman terlalu tangguh untuk kompetitornya. Loew sukses membawa Jerman menjuarai Piala Dunia 2014.
Mengundurkan Diri
Timnas Jerman sekali lagi mengulang siklus yang sama. Joachim Loew memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai pelatih timnas Jerman pada (31/7/2021).
Posisinya digantikan asisten pelatih Loew, Hansi Flick. Penunjukan Flick juga merupakan pengulangan siklus yang sama mengingat Loew juga dulu merupakan asisten pelatih Jurgen Klinsmann.
15 tahun menangani timnas Jerman, Loew menjadi salah satu pelatih tersukses. Loew tercatat memainkan 198 laga bersama timnas Jerman dengan persentase poin per laga sebesar 2,09. Loew juga sukses mempersembahkan satu trofi Piala Dunia dan satu trofi Piala Konfederasi bagi Jerman.
(Bola.net/Ahmad Daerobby)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Piala Dunia 2006: Panggung Striker Muda Jerman, Lukas Podolski
Piala Dunia 8 September 2022, 17:51 -
Koleksi Gelar Impresif, Toni Kroos Gelandang Jerman Terbaik Sepanjang Masa!
Liga Spanyol 1 September 2022, 07:00 -
Manuel Neuer di Piala Dunia 2014: Juara dan Kiper Terbaik
Piala Dunia 30 Agustus 2022, 17:44 -
Ketika Jerman Buyarkan Mimpi Diego Maradona di Piala Dunia 2010
Piala Dunia 29 Agustus 2022, 18:08 -
Piala Dunia 2014: Hattrick Thomas Muller ke Gawang Portugal
Piala Dunia 26 Agustus 2022, 21:28
LATEST UPDATE
-
Prediksi Uruguay vs Argentina 22 Maret 2025
Amerika Latin 20 Maret 2025, 09:11 -
Australia vs Timnas Indonesia: Jam Kick-off dan Siaran Langsung
Tim Nasional 20 Maret 2025, 09:10 -
Prediksi Ekuador vs Venezuela 22 Maret 2025
Amerika Latin 20 Maret 2025, 09:08 -
Testimoni Patrick Kluivert: Masa Depan Sepak Bola Indonesia Bakal Cerah!
Tim Nasional 20 Maret 2025, 09:05
LATEST EDITORIAL
-
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40 -
6 Calon Pengganti Thiago Motta di Juventus
Editorial 19 Maret 2025, 11:59 -
Slot & Arteta Berikutnya? 4 Manajer yang Pernah Finis di Atas Pep Guardiola
Editorial 18 Maret 2025, 16:58 -
Deretan Puasa Gelar Terlama di Inggris dan Momen Berakhirnya
Editorial 18 Maret 2025, 15:56