Cerita Indah dan Kontroversi Uruguay di Piala Dunia 2010
Asad Arifin | 15 Agustus 2022 15:28
Bola.net - Kiprah Timnas Uruguay di Piala Dunia 2010 sangat menarik. Uruguay mampu melaju hingga babak semifinal. Namun, mereka bukan hanya mencatat prestasi akan tetapi juga kontroversi.
Uruguay bisa dibilang menjadi tim bertabur bintang di Piala Dunia 2010. Di lini serang, La Celeste memiliki talenta ganas yang ada dalam diri Edinson Cavani, Luis Suarez, dan Diego Forlan.
Saat itu tim juga memiliki sosok pelatih Oscar Tabarez, yang begitu mahir meramu taktik dan punya pengalaman. Dengan racikan ala Tabarez, La Celeste bahkan menjadi tim dengan produktivitas terbaik nomor tiga di sepanjang Piala Dunia 2010.
Total timnas Uruguay berhasil menceploskan 11 gol dalam turnamen yang bergulir di Afrika Selatan tersebut. Ketajaman Luis Suarez dkk hanya berada di bawah timnas Jerman (16 gol) dan timnas Belanda (12).
Tak ayal, di ajang tersebut Uruguay finis di peringkat empat. Mereka hanya berada di bawah timnas Spanyol yang saat itu keluar sebagai kampiun, lalu runner-up timnas Belanda, dan timnas Jerman. Berikut beberapa catatan timnas Uruguay selama berkiprah di ajang Piala Dunia 2010.
Yuk langsung disimak Bolaneters.
Tak Pernah Kebobolan di Fase Grup
Uruguay mencatat prestasi begitu mentereng ketika berlaga di fase grup Piala Dunia 2010. Skuat asuhan Oscar Tabarez pada saat itu mencatatkan prestasi sebagai negara yang tak pernah kebobolan gol selama fase penyisihan grup.
Dilansir dari situs resmi FIFA, sebelum Uruguay sudah ada beberapa negara lain yang menorehkan prestasi tersebut. Argentina adalah negara pertama yang tidak membiarkan gawang mereka dibobol oleh lawan, di fase penyisihan grup pada ajang Piala Dunia 1998. Selanjutnya ada Swiss di Piala Dunia (2006) dan Portugal (2010).
Uruguay menorehkan catatan nirbobol sebanyak dua kali di babak penyisihan grup pada ajang Piala Dunia. La Celeste mampu menjaga clean sheet dengan tak kebobolan satu pun gol dalam tiga pertandingan di Piala Dunia 2010 dan 2018.
Kontroversi Luis Suarez
Ghana secara menyakitkan harus tersingkir dari Piala Dunia akibat ulah kontroversi dari Luis Suarez. Mereka sempat dua kali di atas angin untuk melaju ke babak semifinal dan membuat sejarah sebagai tim Afrika pertama yang mencapai babak empat besar.
Duel berlangsung alot hingga menit akhir babak tambahan. Ketika skor masih sama kuat 1-1, Sebuah momen yang tak akan terlupakan pun terjadi menjelang laga usai.
Ghana mendapatkan peluang emas untuk mengubur Uruguay. Di waktu yang bersamaan, Suarez mendadak menjadi kiper, menghalau bola sundulan Dominic Adiyiah menggunakan tangannya.
Pemain Ghana pun protes, dan sebagian ada yang bersorak lantaran wasit Olegario Benquerenca mengeluarkan kartu merah untuk Suarez, sekaligus memberikan hadiah penalti.
Sayangnya, Asamoah Gyan yang ketika itu sebagai algojo penalti gagal melaksanakan tugasnya dengan baik. Tendangan Gyan membentur mistar ketika itu.
Forlan Terplilih Menjadi Pemain Terbaik
Diego Forlan telah mengemas lima gol sepanjang turnamen atau menjadi top skor bersama David Villa, Wesley Sneijder, dan Thomas Muller. Gol-gol yang dihasilkannya terbilang spaktakuler.
Forlan yang tampil apik bersama Uruguay berhak atas anugrah bola emas setelah mendapatkan dukungan 23,4 persen. Pemilihan sedianya dilakukan secara voting dengan mengambil suara dari awak media internasional.
Lantaran pertimbangan ini, dan perolehan suara terbanyak, penyerang Atletico Madrid itu pun dinobatkan sebagai pemain terbaik dan berhak meraih penghargaan Bola Emas.
Forlan pun menjadi pemain Uruguay kedua yang meraih penghargaan ini. Sebelumnya, legenda sepakbola Uruguay Jose Nasazzi juga sempat dinobatkan sebagai yang terbaik di turnamen Piala Dunia 1930, meski untuk catatan ini masih harus diverifikasi mengingat FIFA baru mencatat secara resmi penghargaan ini mulai Piala Dunia 1982.
(Bola.net/Yoga Radyan)
Baca Ini Juga ya Bolaneters:
- Piala Dunia 2010: Mengenang Gol Ikonik Siphiwe Tshabalala
- Lionel Messi dan Empat Golnya di Piala Dunia 2014
- 5 Rekor yang Mustahil Dipecahkan Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo di Piala Dunia 2022
- 5 Bomber Muda yang Siap Meledak di Piala Dunia 2022
- Cuma 6 Negara yang Sukses Menjadi Juara Piala Dunia Saat Berstatus Tuan Rumah, Siapa Saja?
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Mengenang Kiprah Diego Maradona Sebagai Pelatih Argentina di Piala Dunia 2010
Piala Dunia 9 Agustus 2022, 14:58 -
Diego Forlan dan Kisah Heroiknya di Piala Dunia 2010
Piala Dunia 8 Agustus 2022, 19:39 -
Carles Puyol, Mimpi Buruk Jerman di Piala Dunia 2010
Piala Dunia 8 Agustus 2022, 16:51 -
Piala Dunia 2010 dan Gol Hantu yang Bikin Nyesek Frank Lampard
Piala Dunia 6 Agustus 2022, 08:01
LATEST UPDATE
-
Dean Huijsen Jalani Debut untuk Spanyol di Tanah Kelahirannya Belanda
Piala Eropa 21 Maret 2025, 09:08 -
Masa Depan Antonio Rudiger: Kembali ke Serie A Sebelum Pensiun?
Liga Spanyol 21 Maret 2025, 09:00 -
Langit Biru yang Mencekam: Laga Berat Argentina di Kandang Uruguay
Amerika Latin 21 Maret 2025, 08:43 -
Jadwal Lengkap Babak Final Four PLN Mobile Proliga 2025, 17 April-4 Mei 2025
Voli 21 Maret 2025, 08:43 -
Daftar Tim Voli yang Lolos ke Babak Final Four PLN Mobile Proliga 2025
Voli 21 Maret 2025, 08:43 -
Jadwal Lengkap PLN Mobile Proliga 2025 Hari Ini
Voli 21 Maret 2025, 08:43 -
Link Live Streaming PLN Mobile Proliga 2025 di MOJI dan Vidio
Voli 21 Maret 2025, 08:43 -
Jadwal Lengkap PLN Mobile Proliga 2025, 3 Januari-11 Mei 2025
Voli 21 Maret 2025, 08:43 -
Hasil Lengkap Pertandingan Swiss Open 2025, 18-23 Maret 2025
Bulu Tangkis 21 Maret 2025, 08:42
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain dengan Harga Lebih Mahal dari Kylian Mbappe di 2025
Editorial 21 Maret 2025, 08:42 -
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39