Belgia Dipermak Maroko, Generasi Emas Berakhir Sia-Sia, Kini Cuma Jadi Mas-Mas Biasa

Ari Prayoga | 28 November 2022 09:22
Belgia Dipermak Maroko, Generasi Emas Berakhir Sia-Sia, Kini Cuma Jadi Mas-Mas Biasa
Ekspresi kekecewaan Eden Hazard di laga Piala Dunia 2022 Belgia vs Maroko, Minggu (27/11/2022) (c) AP Photo/Alessandra Tarantino

Bola.net - Belgia harus mengakui keunggulan Maroko dua gol tanpa balas dalam laga matchday 2 Grup F Piala Dunia 2022 yang digelar di Al Thumama Stadium, Minggu (27/11/2022) malam WIB.

Tak ada gol di sepanjang babak pertama. Maroko sukses memastikan kemenangan berkat gol yang dicetak Abdelhamid Sabiri dan Zakaria Aboukhlal di babak kedua.

Advertisement

Bagi Belgia, kekalahan ini mengancam peluang mereka untuk melaju ke 16 besar. Di laga terakhir, De Rode Duivels harus bertemu dengan finalis Piala Dunia 2018, Kroasia.

Banyak pihak menyebut bahwa Piala Dunia 2022 kali ini merupakan akhir dari generasi emas milik Belgia yang diisi pemain seperti Eden Hazard, Kevin De Bruyne, hingga Thibaut Courtois.

Warganet di media sosial Twitter memberikan beragam reaksi terhadap kekalahan yang diderita Belgia kala menghadapi Maroko. Berikut beberapa di antaranya.

4 dari 17 halaman

Kini cuma mas-mas biasa

5 dari 17 halaman

Dari generasi emas menjadi generasi mas-mas

6 dari 17 halaman

Generasi emas berakhir, bagaimana nasib Belgia di Piala Dunia 2026 nanti?

7 dari 17 halaman

Sudah berumur tapi masih dijadikan pilar utama

8 dari 17 halaman

Generasi emas tanpa prestasi, salah pemain overrated atau pelatih biasa saja?

9 dari 17 halaman

Pelajaran dari sia-sianya generasi emas Belgia

10 dari 17 halaman

Nggak bisa ngapa-ngapain

11 dari 17 halaman

Roberto Martinez kok masih aman dari pemecatan ya?

12 dari 17 halaman

Mirip emas perhiasan, nilai dari performanya menurun

13 dari 17 halaman

Sangat disayangkan pelatihnya 'cuma' Roberto Martinez

14 dari 17 halaman

Sudah pemainnya tua-tua, eh pelatihnya Martinez, double combo deh

15 dari 17 halaman

PSSI Belgia blunder, kufur nikmat

16 dari 17 halaman

Kini tinggal generasi loyang