Yamaha Terpuruk, Mengapa Rossi Lebih Tenang Ketimbang Vinales?
Anindhya Danartikanya | 15 Agustus 2018 12:25
- Bukan rahasia lagi bahwa Yamaha tengah menjalani masa-masa terburuk di MotoGP, mengingat mereka telah melalui 21 kemenangan tanpa satu pun kemenangan. Kedua ridernya kompak berkali-kali mengeluhkan sistem elektronik di area akselerasi, namun sudah satu tahun Yamaha gagal menemukan solusi jitu.
Di lain sisi, ada yang unik di antara Valentino Rossi dan Maverick Vinales. Cara keduanya dalam menjabarkan permasalahan ke media massa cukuplah berbeda. Rossi dinilai cukup lihai mengendalikan rasa frustrasinya, sementara Vinales justru dinilai tak mampu menutupi amarahnya dan hanya berucap singkat dalam menggambarkan masalahnya di setiap pekan balap.
Saat ini, Rossi berada di peringkat kedua pada klasemen pembalap dengan koleksi 142 poin disertai lima podium, sementara Vinales duduk di peringkat kelima dengan koleksi 113 poin dan tiga podium saja. Peringkat Vinales pun terjun bebas usai hanya mampu finis ke-12 di Austria akhir pekan lalu.
Vinales Kurang Tenang
Hingga saat ini, sudah terhitung tiga sosok Yamaha menilai Vinales tak bisa bersikap tenang dalam menghadapi situasi negatif. Ketiga orang ini adalah Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis; Direktur Tim Movistar Yamaha MotoGP, Massimo Meregalli, dan Rossi sendiri sebagai tandemnya.
Saya bukan orang yang tepat untuk membicarakan hal-hal tertentu, tapi Maverick rider yang sangat kuat. Tapi ia tengah menghadapi situasi tak terduga, memiliki M1 yang kurang kompetitif. Pada waktu tertentu, hal ini membuatnya rugi, terutama jika ia tak punya pengalaman untuk tetap bersikap tenang, ungkap Rossi kepada Marca.
Perbedaan Sikap
Jadi, apa yang menimbulkan perbedaan sikap di antara Rossi dan Vinales dalam menghadapi masa buruk ini? Kepada Crash.net, Rossi pun yakin ini ada hubungannya dengan pengalaman, usia dan karakter. Rossi saat ini telah berusia 39 tahun dan tengah menjalani tahun ke-23 di Grand Prix, sementara Vinales baru berusia 23 tahun dan baru delapan tahun turun di Grand Prix.
Menurut saya, ini hanya soal pengalaman, karena saya sudah melewati begitu banyak masa buruk, jauh lebih banyak ketimbang Maverick, yang juga jauh lebih muda ketimbang saya. Tapi ini juga soal karakter, ungkap sang sembilan kali juara dunia.
Tapi saya yakin, jika motor kami telah mengalami kemajuan, Maverick bisa menang di balapan berikutnya. Jadi bukannya ia tak lagi mampu berkendara. Ia hanya butuh motor yang lebih baik, dan setelahnya ia bisa jauh lebih kompetitif. Itu sudah jelas, pungkas The Doctor. (mrc/cn/dhy)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Luca Marini, Adik Valentino Rossi yang Makin Berprestasi
Otomotif 14 Agustus 2018, 15:25 -
Yamaha: Kami Pernah Juara dan Pasti Akan Juara Lagi
Otomotif 14 Agustus 2018, 11:52 -
Lempar Kritik Tajam, Rossi Minta Yamaha Belajar dari MotoGP 2004
Otomotif 14 Agustus 2018, 10:10 -
Valentino Rossi: Harusnya Masuk Lima Besar, Austria Terburuk
Otomotif 13 Agustus 2018, 12:30 -
Klasemen Sementara MotoGP 2018 Usai Seri Austria
Otomotif 12 Agustus 2018, 20:13
LATEST UPDATE
-
Reaksi Bijak Marselino Ferdinan Usai Timnas Indonesia Dipermak Australia 1-5
Tim Nasional 21 Maret 2025, 07:18 -
Vinicius, Raphinha, Rodrygo: Perburuan Bintang Baru Brasil Pasca Neymar
Amerika Latin 21 Maret 2025, 06:34 -
Italia Ukir Rekor Buruk Usai Kalah dari Jerman
Piala Eropa 21 Maret 2025, 06:22 -
Italia Kesulitan Hadapi Bola Udara Jerman
Piala Eropa 21 Maret 2025, 06:04 -
Man of the Match Italia vs Jerman: Joshua Kimmich
Piala Eropa 21 Maret 2025, 06:01 -
Man of the Match Belanda vs Spanyol: Jeremie Frimpong
Piala Eropa 21 Maret 2025, 05:55 -
Calafiori Cedera, Italia dan Arsenal Dibayangi Kekhawatiran
Piala Eropa 21 Maret 2025, 05:52
LATEST EDITORIAL
-
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39 -
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40