'Wajar Saja Marc Marquez Ngotot Kalahkan Fabio Quartararo'
Anindhya Danartikanya | 7 Oktober 2019 14:30
Bola.net - Crew chief Marc Marquez, Santi Hernandez, mengaku sangat bangga pada rider Repsol Honda tersebut usai mengunci gelar dunianya yang kedelapan di MotoGP Thailand yang digelar di Sirkuit Buriram pada Minggu (6/10/2019). Hal ini disampaikan Hernandez kepada GPOne usai balap.
Menjelang balapan, Marquez unggul 98 atas rider Ducati Team, Andrea Dovizioso, dan untuk mengunci gelar, ia hanya harus finis dua poin di depan rider Italia tersebut. Sebelum start, Hernandez dan timnya pun sempat berdiskusi dengan Marquez dan memintanya untuk tak bertindak ceroboh.
Meski begitu, dalam balapan tersebut, Marquez sempat membuat seisi garasi cemas. Pasalnya, rider 26 tahun itu ngotot meraih kemenangan dan mengalahkan Fabio Quartararo, padahal Dovizioso tak bisa berbuat banyak di posisi keempat. Beruntung, risiko yang diambil Marquez berbuah sepadan.
Bukti Tak Mau Santai-Santai Saja
"Sebelum balapan, kami bicara dengan Marc. Tapi ia sudah tahu apa yang harus ia lakukan. Marc rider yang selalu memberikan yang terbaik. Ia bisa saja main aman, finis kedua, dan merebut gelar. Tapi kemenangan ini adalah bukti mentalitasnya, dan ia tak berubah sedikit pun," ujar Hernandez.
Meski sempat khawatir, Hernandez mengaku sangat memaklumi mengapa Marquez begitu ngotot merebut kemenangan dari tangan Quartararo. Menurutnya, ini adalah bukti bahwa Marquez tak suka bersantai-santai: jika bisa meraih hasil baik, mengapa tidak?
"Marc rider yang akan mencoba sampai tikungan terakhir, dan ia melakukannya pada siapa pun, tak hanya Fabio. Marc selalu ingin belajar dan inilah yang membedakannya dengan rider lain. Kami semua di sini untuk menang dan inilah mentalitas yang kami miliki," ungkapnya.
Selalu Berperilaku Positif
Di lain sisi, Hernandez mengaku bahwa rasa bangganya pada Marquez tak hanya didasari fakta bahwa ia merupakan 8 kali juara dunia, melainkan juga sebagai sosok yang selalu berperilaku positif.
"Kami bangga padanya, tak hanya karena ia menjadi juara dunia, melainkan karena sosoknya. Saat situasinya tak berjalan baik, ia selalu mengajari saya untuk melihat hal dari sudut pandang berbeda," pungkas Hernandez.
Dengan gelar dunia ini, Marquez pun telah mengoleksi gelar GP125 2010, Moto2 2012, serta MotoGP 2013, 2014, 2016, 2017, 2018, dan 2019. Meraih satu gelar lagi, Marquez akan menyamai jumlah gelar dunia Valentino Rossi baik di tiga kelas balap yang mereka ikuti (9), maupun di kelas tertinggi (7).
Sumber: GPOne
Baca Juga:
- Honda: Marc Marquez ke Ducati? Kami Hanya Bisa Kerja Keras
- Deretan Selebrasi Unik Para Rider MotoGP Saat Kunci Gelar Dunia
- Terharu Kunci Gelar di Thailand, Marquez Puji Quartararo
- Santainya Marc Marquez di Media Sosial Usai Kecelakaan MotoGP Thailand
- Crutchlow: Sudah Raih 8 Gelar, Marquez Lebih Baik Pensiun!
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Valentino Rossi: Marc Marquez Dominasi MotoGP Seperti Saya Dulu
Otomotif 6 Oktober 2019, 20:21 -
8 Kali Juara Dunia, Marc Marquez Punya Catatan 'Menakutkan'
Otomotif 6 Oktober 2019, 19:30 -
Video: Aksi Marc Marquez Kunci Gelar Dunia di MotoGP Thailand
Open Play 6 Oktober 2019, 18:45 -
Marc Marquez Juara MotoGP, Barcelona Ucapkan Selamat
Bolatainment 6 Oktober 2019, 18:35 -
Galeri Foto: Kunci Gelar di Thailand, Marquez Kembali Kuasai MotoGP
Open Play 6 Oktober 2019, 18:35
LATEST UPDATE
-
2 Kesalahan Fatal Nathan Tjoe-A-On yang Berujung Gol-gol Australia
Tim Nasional 20 Maret 2025, 17:01 -
Langit Biru yang Mencekam: Laga Berat Argentina di Kandang Uruguay
Amerika Latin 20 Maret 2025, 15:59 -
Nomor 10 Timnas Indonesia: Dari Kurniawan Dwi Yulianto Turun ke Ole Romeny
Tim Nasional 20 Maret 2025, 15:35 -
Nonton Live Streaming Australia vs Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Tim Nasional 20 Maret 2025, 15:30 -
Jadwal Live Streaming Formula 1 Heineken Chinese Grand Prix 2025 di Vidio
Otomotif 20 Maret 2025, 15:29
LATEST EDITORIAL
-
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39 -
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40