Valentino Rossi Kecam Race Direction, Kritik Keputusan Gelar 'Sprint Race' Moto3
Anindhya Danartikanya | 5 Oktober 2021 08:44
Bola.net - Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, mengecam Race Direction (Badan Pengawas Balap) MotoGP yang menggagas 'sprint race' berdurasi lima lap di Moto3 Austin, Minggu (3/10/2021). Di lain sisi, ia mengacungkan jempol kepada FIM Stewards yang menjatuhkan larangan dua kali balap untuk Deniz Oncu.
Seperti yang diketahui, balapan Moto3 diwarnai banyak drama. Balapan yang harusnya berdurasi 17 lap ini dihentikan pada Lap 8 usai Filip Salac mengalami kecelakaan di Tikungan 11 pada Lap 7. Race Direction kemudian memutuskan menggelar balapan kedua dengan model 'sprint race' dengan durasi lima lap.
Namun, balapan kedua kembali dihentikan ketika tersisa tiga lap akibat kecelakaan hebat yang kembali terjadi di Tikungan 11. Jeremy Alcoba mengalami kontak dengan Oncu dan hilang kendali, hingga Pedro Acosta dan Andrea Migno yang datang dari belakang tak bisa menghindar dan ikut terjatuh.
Oncu mampu terus melaju, namun Alcoba, Acosta, dan Migno terjatuh sangat keras. Beruntung, ketiganya tak mengalami cedera berarti dan langsung bangkit. Meski begitu, insiden ini menghadirkan suasana kelam di paddock MotoGP, mengingat Jason Dupasquier, Hugo Millan, dan Dean Berta Vinales meninggal dunia dalam kurun empat bulan terakhir akibat insiden yang mirip.
Harus Ada Perubahan Sebelum Hal Buruk Terjadi
Oncu pun dinyatakan bersalah atas insiden itu, karena ia kedapatan menyalip Alcoba di trek lurus dan kemudian memotong jalur rider Spanyol itu. Tindakan ini dinilai sangat berbahaya, hingga akhirnya ia dijatuhi hukuman larangan dua kali balap, yakni di Seri Emilia Romagna dan Seri Algarve. Rossi pun sepakat dengan hukuman ini.
"Saya tak mau menuding rider tertentu, tapi menjatuhkan larangan dua kali balap memang harus dilakukan. Harus ada aksi serius karena situasi ini sungguh tak terkendali. Oncu mengubah garis balap di trek lurus, tahu ada rider lain di sebelahnya, dan itu bisa fatal," ujar Rossi, yang kebetulan juga mentor Migno di VR46 Riders Academy.
"Saya sangat takut, tak hanya karena Migno terlibat. Kita beruntung tak ada yang cedera. Situasi ini harus diubah sebelum hal buruk terjadi. Balap motor memang bahaya, dan makin bahaya lagi akibat perilaku-perilaku tertentu. Anda harus menghormati diri sendiri dan rival, karena Anda bermain-main dengan nyawa rider muda," lanjutnya.
Rossi juga mengecam Race Direction yang menggagas 'sprint race' berdurasi lima lap untuk melanjutkan kompetisi di Moto3 Austin. Menurutnya, balapan sebaiknya dihentikan saja dan tak perlu dilanjutkan. Toh hasil akhir tetap diambil dari hasil balapan pertama, di mana Izan Guevara akhirnya dinyatakan sebagai pemenang.
Sebut Perilaku Rider Moto3 Bermasalah
"Menggelar balapan lima lap di Moto3 bagai main 'Russian Roulette'. Race Direction melakukan kesalahan dalam mengambil keputusan ini. Harusnya balapan dihentikan saja. Sprint race untuk Moto3 sungguh salah. Dalam balapan normal saja, rider-ridernya sudah tak terkendali. Jadi, bayangkan saja dalam lima lap," tutur The Doctor.
Sembilan kali juara dunia ini bahkan tak segan menyebut perilaku para rider Moto3 'gila' dan harus ditindak tegas. "Masalah paling serius adalah perilaku mereka. Mereka itu gila. Dari usia dini, mereka sudah diajari untuk lebih dari sekadar agresif. Sudah sejak lama kami bilang bahwa Anda tak boleh ganti garis balap saat di trek lurus," ungkapnya.
Rossi juga menyatakan, jika Oncu kembali melakukan hal serupa, maka hukuman yang ia terima harus lebih berat. "Melarangnya balapan dua kali adalah penalti yang adil. Jika Anda hanya menjatuhkan hukuman mundur beberapa posisi, ia akan melakukannya lagi. Jika ia tinggal di rumah selama dua pekan dan nonton balapan dari TV, dia akan merenung," ucapnya.
"Pada akhirnya, rider-rider paling berbahaya selalu sama. Siapa pun yang menonton Moto3 tahu. Jadi, Anda harus mulai dari sana. Jika Anda mendiskualifikasi rider selama dua balapan, tapi ia melakukan hal berbahaya lagi, maka larang dia balapan lima kali. Rider-rider yang selalu kelewat batas harus diedukasi," pungkas rider Italia ini.
Sumber: GPOne
Baca Juga:
- Jadwal Pekan Balap Formula 1 GP Turki 2021 di Istanbul Park
- Saksi Insiden Lap Terakhir MotoGP Austin, Enea Bastianini: Joan Mir Memang Agresif
- Joan Mir: Jack Miller Selalu Penuh Hormat, Saya Juga Marah Kalau Jadi Dia
- Naik Pitam, Jack Miller: Tiap Kali Duel, Joan Mir Selalu Picu Hantaman
- Pecco Bagnaia Syukuri Bantuan dari Jack Miller, Ogah Ulang Insiden MotoE demi Juara
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Valentino Rossi: WorldSSP300 Lebih Menakutkan daripada Moto3
Otomotif 1 Oktober 2021, 14:43 -
Alberto Surra Resmi Jadi Anggota Baru VR46 Riders Academy
Otomotif 30 September 2021, 12:51 -
Jelang MotoGP Austin, Valentino Rossi Kenang Podium Dua Tahun Lalu
Otomotif 29 September 2021, 12:39 -
Lewis Hamilton Sabet Kemenangan Ke-100, Valentino Rossi Ucapkan Selamat
Otomotif 27 September 2021, 14:26 -
Uji Coba Terakhir di MotoGP, Valentino Rossi: Saya Nggak Bakal Kangen!
Otomotif 23 September 2021, 10:36
LATEST UPDATE
-
Klasemen Putaran ke-3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Tim Nasional 21 Maret 2025, 07:35 -
Hasil dan Klasemen Putaran ke-3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Piala Dunia 21 Maret 2025, 07:32 -
Reaksi Bijak Marselino Ferdinan Usai Timnas Indonesia Dipermak Australia 1-5
Tim Nasional 21 Maret 2025, 07:18
LATEST EDITORIAL
-
Di Mana Mereka Sekarang? 7 Pemain yang Dilepas Barcelona pada 2015
Editorial 21 Maret 2025, 07:23 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Gelandang Terbaik Dunia 2017 Versi Xavi
Editorial 21 Maret 2025, 07:12 -
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39