Uniknya Swiss: Larang Balapan, Justru Sukses di Grand Prix

Anindhya Danartikanya | 10 Januari 2017 13:00
Uniknya Swiss: Larang Balapan, Justru Sukses di Grand Prix
Thomas Luthi (c) AFP

Bola.net - - Bila dilihat dari sudut pandang dunia balap, terutama balap motor, Swiss bisa dibilang negara yang cukup unik. Swiss memang dikenal tak lagi pernah menggelar balapan mobil dan motor sejak 1955, di mana tragedi kecelakaan hebat terjadi dalam kejuaraan 24 Hours of Le Mans, Prancis.

Dalam insiden tersebut, mobil Pierre Levegh dan Lance Macklin saling bertabrakan, mengakibatkan 100 orang cedera dan 84 orang meninggal, termasuk Levegh. Kecelakaan yang disebut-sebut sebagai salah satu peristiwa paling tragis dalam sejarah motorsport ini tampaknya membuat Swiss ikut trauma.

Uniknya, Swiss justru merupakan salah satu negara paling sukses di Grand Prix motor dunia. Bayangkan saja, dengan larangan balapan dan tak memiliki sirkuit balap modern, Swiss justru mengoleksi 75 kemenangan dari seluruh kelas balap Grand Prix yang pernah ada.

Dominique Aegerter (c) AFP

Luigi Taveri merupakan pembalap Swiss dengan kemenangan terbanyak, yakni dengan jumlah 30 kemenangan. Ditambah lagi dengan tiga gelar dunia yang ia koleksi bersama Honda, yakni gelar dunia GP125 1962, 1964 dan 1966.

Stefan Dorflinger yang mendominasi kelas GP50 dan GP80 pada era 1980an, berada di posisi kedua dengan koleksi 18 kemenangan dan empat gelar dunia. Thomas Luthi yang masih aktif membalap di Moto2, berada di peringkat ketiga dengan 14 kemenangan dan satu gelar dunia di GP125 2004.

Bagaimana, Bolaneters? Tak bisa memfasilitasi anak bangsanya untuk berlatih, Swiss tetap punya banyak pembalap hebat yang justru sukses membawa nama negaranya harum di kancah internasional. Kira-kira kapan Indonesia bisa menyusul?

Para pemenang Grand Prix asal Swiss:

Luigi Taveri (30)

Stefan Dorflinger (18)

Thomas Luthi* (14)

Bruno Kneubuhler (5)

Jacques Cornu (3)

Gyula Marsovsky, Ulrich Graf, Michel Frutschi, Roland Freymond, Dominique Aegerter* (1)

*) masih aktif membalap