Ulah Fenati di Moto2 Misano Diduga Sebagai Percobaan Pembunuhan

Anindhya Danartikanya | 13 September 2018 12:55
Ulah Fenati di Moto2 Misano Diduga Sebagai Percobaan Pembunuhan
Romano Fenati (c) Snipers Team

- Usai melakukan tindakan berbahaya kepada Stefano Manzi di Moto2 Misano, San Marino akhir pekan lalu, mimpi buruk Romano Fenati terus berlanjut. Usai mendapat ganjaran bertubi-tubi atas ulahnya, kini jaksa pengadilan publik Rimini memberinya 'masalah' baru.

Fenati, yang sempat dua kali bersenggolan dengan Manzi di pertengahan balap, diketahui mencengkeram tuas rem depan motor milik Manzi di Tikungan 7. Akibat ulahnya ini, Fenati segera mendapat bendera hitam dan diskualifikasi, serta mendapat larangan dua kali balap.

Advertisement

Tak sampai di situ, ia juga dipecat oleh Marinelli Snipers Team, dan kontraknya untuk musim depan juga dibatalkan Forward Racing dan MV Agusta. Lisensi balapnya juga dicabut oleh Federasi Balap Motor Italia (FMI) dan mendapat panggilan khusus dari Federasi Balap Motor Internasional (FIM).

1 dari 2 halaman

Diduga Percobaan Pembunuhan

Diduga Percobaan Pembunuhan

Romano Fenati dan Stefano Manzi di Moto2 Misano, San Marino 2018. (c) MotoGP

Tak hanya dinilai berbahaya, ternyata tindakan Fenati kepada Manzi ini juga mendapat perhatian dari beberapa pihak yang merasa khawatir dan meyakini ada maksud lain dari tindakannya tersebut.

Menurut Sky Sport, jaksa pengadilan publik Rimini bertekad untuk membuka kasus ini dan proses investigasi telah dijalankan untuk mengidentifikasi apakah tindakan Fenati kepada Manzi bisa disebut tindakan percobaan pembunuhan.

2 dari 2 halaman

Diyakini Butuh Bantuan Psikis

Tindakan Fenati kepada Manzi ini tentu mendapat kecaman dari banyak pihak. Namun juga tak sedikit yang justru memberikan dukungan moral baginya, agar Fenati mencari bantuan psikolgis untuk mengatasi karakter impulsifnya.

Joan Mir, Alvaro Bautista dan Toni Elias kompak menyatakan bahwa tindakan Fenati sama sekali tak bisa dibenarkan, namun mendukung Fenati tetap berkompetisi, asal rider Italia itu mau mencari cara psikis untuk mengendalikan diri.