Teman Beda Prinsip: Inilah Opini Michael Jordan yang Tak Disepakati Valentino Rossi

Anindhya Danartikanya | 23 April 2021 15:31
Teman Beda Prinsip: Inilah Opini Michael Jordan yang Tak Disepakati Valentino Rossi
Valentino Rossi dan Michael Jordan di MotoGP Valencia 2004. (c) MotoGP.com

Bola.net - Enam kali juara NBA, Michael Jordan, diketahui sebagai penggemar berat MotoGP, dan atas alasan inilah ia punya hubungan baik dengan Valentino Rossi. Meski begitu, The Doctor mengaku tak sepakat dengan opini Jordan dalam menjalani karier di dunia olahraga. Hal ini ia sampaikan via La Gazzetta dello Sport, Jumat (23/4/2021).

Dalam serial dokumenter 'The Last Dance' yang ditayangkan di ESPN dan Netflix, Jordan sempat mengaku dirinya dulu berniat untuk pensiun bermain basket dua tahun sebelum performa puncaknya benar-benar habis. Filosofi inilah yang menurut Rossi kurang tepat, karena menurutnya apa pun bisa terjadi di masa depan.

Advertisement

Menurut rider Petronas Yamaha SRT ini, seorang atlet justru seharusnya tetap berlaga ketika masih punya semangat dan motivasi yang tepat untuk meraih hasil baik. Seperti yang ia lakukan sekarang di MotoGP, meski kini ia telah berusia 42 tahun, dua tahun lebih tua dari usia Jordan saat pensiun dari NBA pada 2003 lalu.

1 dari 3 halaman

Jalan Pikiran Tak Sama dengan Michael Jordan

Jalan Pikiran Tak Sama dengan Michael Jordan

Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi (c) Petronas SRT

Rossi sendiri mengakui bahwa ia sempat terpikir untuk pensiun dalam usia 33 tahun pada 2012, yakni usai dua tahun yang buruk bersama Ducati. Namun, ia percaya masih punya potensi tampil di papan atas, dan inilah alasan ia mengetuk pintu Yamaha agar diperbolehkan kembali pada 2013.

"Anda takkan pernah tahu kapan sesuatu akan benar-benar berakhir. Pada 2013, saat saya kembali ke Yamaha, semua orang bilang saya sudah 'habis'. Tapi andai mereka tak mencuri gelar saya pada 2015, maka saya punya satu gelar lagi, saya bakal jadi 10 kali juara dunia. Itu bahkan bisa memperpanjang karier saya sebagai pemenang selama enam tahun," ujarnya.

"Saya memang tak berpikir seperti Jordan, meski ia merupakan legenda bagi saya. Tentu saya tak mau sekadar finis ke-12 atau 16. Lagipula, jika saya mau pensiun saat berada di puncak karier, harusnya saya pensiun beberapa tahun lalu. Namun, saya masih percaya, dan saya masih ingin mencoba," lanjut pembalap asal Italia ini.

2 dari 3 halaman

Juga Ingin Tulis Buku Lagi, Prioritaskan Dokumenter

Juga Ingin Tulis Buku Lagi, Prioritaskan Dokumenter

Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi (c) Petronas SRT

Uniknya, melihat begitu banyak peristiwa manis dan pahit di sepanjang kariernya, Rossi juga mengaku terinspirasi oleh Jordan untuk memproduksi dokumenter tentang dirinya sendiri, juga dalam format serial seperti 'The Last Dance'. Menurutnya, ini akan jadi langkah yang tepat untuk mengisahkan perjalanan kariernya.

Selain itu, Rossi juga mengaku berencana untuk menulis buku otobiografi lagi, mengingat buku 'What If I Have Never Tried It' yang ia tulis pada 2005 belum banyak mengisahkan banyak peristiwa lain yang jauh lebih seru dalam kariernya. Namun, Rossi menyatakan dirinya akan lebih memprioritaskan serial dokumenter.

"Saya bakal mau bikin dokumenter, dan mungkin kami akan melakukannya. Kisah saya sangat indah, banyak hal yang bisa diceritakan. Kami punya banyak citra, bahkan yang sifatnya pribadi, yang sebelumnya tak pernah dilihat orang. Beberapa tahun lagi, saat saya pensiun, saya ingin menulis buku. Namun, saya lebih ingin serial seperti 'The Last Dance', karena saya rasa bakal keren," tutupnya.

Sumber: La Gazzetta dello Sport