Tech 3 Tekad Rekrut Ulang Folger di MotoGP 2019

Anindhya Danartikanya | 20 Februari 2018 14:15
Tech 3 Tekad Rekrut Ulang Folger di MotoGP 2019
Jonas Folger (c) AFP

Bola.net - - Pimpinan Monster Yamaha Tech 3, Herve Poncharal mengaku akan berusaha sekuat tenaga untuk kembali merekrut Jonas Folger pada MotoGP 2019 mendatang bila rider Jerman tersebut telah pulih benar dari masalah kebugaran dan Sindrom Gilbert, serta telah memulihkan kekuatan mentalnya. Hal ini disampaikan Poncharal kepada Motorsport.

Folger naik ke MotoGP pada awal 2017 bersama Tech 3 dan bertandem dengan Johann Zarco. Folger tampil cukup kompetitif pada paruh pertama musim, dan puncaknya adalah MotoGP Jerman di Sachsenring, di mana ia memimpin balapan, bertarung sengit dengan Marc Marquez dan akhirnya finis kedua.

Sayang, masalah kebugaran mulai merundungnya di Silverstone, Inggris. Rider berusia 24 tahun ini kerap merasa kelelahan, dan kondisi terburuknya terjadi sebelum MotoGP Jepang digelar, di mana ia kesulitan bergerak. Usai menjalani tes medis berkepanjangan di Munich, ia didiagnosa mengalami Sindrom Gilbert dan memutuskan absen total musim ini.

Jonas Folger dan Herve Poncharal (c) Tech 3

Jika Jonas bisa meyakinkan saya bahwa ia pulih benar dan siap menjalani 19-20 seri, plus semua uji coba dan tekanan yang ada, maka saya akan yakinkan para sponsor saya. Mungkin bakal sulit meyakinkan mereka, karena beberapa pihak pasti akan meragukan Jonas. Jadi tugas saya meyakinkan mereka. Saya akan mencoba 120%, tutur Poncharal.

Saya sama sekali tak ragu atas kemampuan Jonas. Ia sungguh bertalenta, ia masih muda dan kami butuh rider seperti dia. Tapi semua tergantung Jonas sendiri, dan ia harus kembali dengan jaminan mental kuat, bisa menghadapi semua tekanan di MotoGP. Ia satu-satunya orang bisa menjawab pertanyaan ini. Saya sendiri sangat ingin ia kembali, lanjutnya.

Pria asal Prancis ini pun kembali menegaskan dirinya sama sekali tak menyesal atas keputusannya merekrut Folger pada pertengahan 2016. Saya senang bisa menunjukkan kepada orang-orang, yang tadinya ragu, bahwa Jonas adalah rider top. Saya hanya sedih kami tak bisa menjalani petualangan dua tahun. Saya masih sangat sedih, karena Jonas punya talenta luar biasa, tutup Poncharal.