'Tanpa Marc Marquez, MotoGP Jadi Ketat Karena Rider Lain Sulit Fokus'

Anindhya Danartikanya | 22 September 2020 13:08
'Tanpa Marc Marquez, MotoGP Jadi Ketat Karena Rider Lain Sulit Fokus'
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez (c) Box Repsol

Bola.net - Berkebalikan dengan opini para pembalap, Manajer Tim Repsol Honda, Alberto Puig, justru yakin ketatnya kompetisi MotoGP 2020 dikarenakan absennya Marc Marquez. Kepada DAZN, Puig menyatakan bahwa para rider kini tak punya acuan jelas untuk meraih performa terbaik dan jadi hilang fokus.

Pada awal musim, Puig juga secara kontroversial menyebut siapa pun yang menjuarai MotoGP 2020 takkan bisa berpuas diri tanpa kehadiran Marquez, rider yang meraih 6 gelar dalam 7 musim terakhir. Opini itu segera dikecam para pembalap, yang meyakini gelar dunia tahun ini akan tetap sama nilainya, dengan atau tanpa Marquez.

Advertisement

Uniknya, selagi Marquez absen, peta persaingan MotoGP memang menjadi sangat acak. Tujuh dari 14 seri yang dijadwalkan telah berlalu, dan hingga kini belum diketahui siapa kandidat juara terkuat. Empat rider teratas di klasemen kini hanya terpisahkan 4 poin, dan 10 rider teratas juga dipisahkan 27 poin saja.

1 dari 3 halaman

Tanpa Marquez, Rider Lain Jadi Hilang Arah

Tanpa Marquez, Rider Lain Jadi Hilang Arah

Marc Marquez dan Alberto Puig (c) HRC

Para pembalap pun yakin acaknya peta persaingan ini diakibatkan ban Michelin yang berubah drastis dari tahun lalu, ditambah dengan makin setaranya level performa semua motor yang ada di MotoGP. Namun, Puig berkata lain. Ia justru melihat kompetisi ini makin ketat karena rider-rider lain terlalu melakukan kesalahan.

Menurutnya, kesalahan-kesalahan ini diakibatkan oleh hilangnya fokus mereka karena tak ada sang acuan di lintasan, yakni Marquez. Ia juga menyatakan bahwa keberadaan rider berusia 27 tahun itulah yang selama ini membuat para rival jadi lebih kuat. Kini, tanpanya, mereka jadi hilang arah.

"Ketatnya kompetisi ini membuktikan para rider yang berpotensi jadi juara baru kehilangan seorang pemimpin yang membuat mereka lebih kuat. Saya rasa jika Marc balapan, para rider akan melakukan lebih sedikit kesalahan, karena mereka jadi lebih fokus dan meraih poin lebih banyak dibanding sekarang," ujar Puig seperti yang dikutip Diario AS, Jumat (18/9/2020).

2 dari 3 halaman

Takaaki Nakagami Punya Kans Juara

Menjelang MotoGP Catalunya, Spanyol, 15-27 September, Andrea Dovizioso tengah duduk di puncak klasemen pembalap dengan 84 poin, hanya unggul 1 poin dari Fabio Quartararo dan Maverick Vinales di peringkat ketiga, serta hanya unggul 4 poin dari Joan Mir di peringkat keempat.

Rider terbaik Honda saat ini, Takaaki Nakagami (LCR Honda), kini tengah duduk di peringkat ketujuh, namun hanya tertinggal 21 poin dari Dovizioso. Puig pun meyakini Nakagami juga punya kans besar untuk merebut gelar dengan tujuh seri tersisa musim ini.

"MotoGP saat ini tak punya pemimpin yang mampu meraih 25 poin setiap pekan. Kini ada banyak 'rotasi', karena rider lain melakukan kesalahan. Tapi tak ada orang yang berambisi lebih besar dan benar-benar mencoba meraih gelar. Atas hal ini, Anda bisa bertanya, 'Mengapa Taka tak bisa juara tahun in?' karena margin poinnya tak berarti apa-apa," pungkas Puig.

Sumber: Diario AS