Tak Cuma Aleix Espargaro: 10 Rider MotoGP dengan Penantian Terlama Menuju Kemenangan
Anindhya Danartikanya | 7 April 2022 12:50
Bola.net - Balapan MotoGP Argentina di Sirkuit Termas de Rio Hondo pada Minggu (3/4/2022) lalu menyajikan salah satu momen paling bersejarah di ajang Grand Prix, di mana Aprilia Racing sukses meraih kemenangan perdananya di kelas premier, baik GP500 maupun MotoGP.
Tak hanya itu, kemenangan itu juga merupakan kemenangan perdana Aleix Espargaro selama berkarier di Grand Prix. Uniknya, kemenangan itu datang pada balapan ke-200 Espargaro di kelas para raja.
Espargaro pun kini tercatat sebagai pembalap MotoGP dengan penantian terlama menuju kemenangan. Tak cuma di MotoGP, melainkan di Grand Prix secara keseluruhan, karena ia harus menanti 284 balapan sejak menjadi rider wildcard di GP125 Valencia 2004.
Di belakang Espargaro, ternyata banyak juga nama-nama besar Grand Prix yang harus sangat lama menunggu datangnya kemenangan. Salah satunya adalah Sete Gibernau. Siapa saja sih mereka?
Berikut 10 pembalap dengan penantian terlama menuju kemenangan di Grand Prix seperti yang dilansir oleh La Gazzetta dello Sport pada Senin (4/4/2022).
10. Regis Laconi
Regis Laconi merupakan salah satu pembalap terbaik yang pernah ada di WorldSBK, dan bahkan hampir merebut gelar dunia pada 2004. Namun, saat berkarier di Grand Prix, ia hanya mampu bertarung di papan tengah.
Menjalani debut Grand Prix sebagai rider wildcard di GP125 Prancis 1992, Laconi harus menanti 63 balapan sebelum menang di GP500 Valencia pada 1999.
9. Alex Barros
Alex Barros tak pernah merebut gelar dunia Grand Prix, namun ia tercatat sebagai salah satu pembalap terbaik yang pernah ada, dan bahkan menjadi panutan Valentino Rossi saat mempelajari pengereman di kelas para raja.
Sejak menjalani debutnya pada 1986, ia membela lima pabrikan berbeda, yakni Cagiva, Suzuki, Honda, Yamaha, dan Ducati. Sayangnya, ia butuh 80 balapan untuk menanti kemenangan perdananya, yakni di Sirkuit Jarama dalam GP500 Spanyol 1993.
8. Roberto Rolfo
Roberto Rolfo juga merupakan salah satu rider Grand Prix yang harus bersabar menanti kesempatan untuk naik ke puncak podium. Runner up GP250 2003 ini harus menanti 81 balapan untuk meraih kemenangan.
Rider asal Turin, Italia, ini menjalani debut Grand Prix pada 1996, dan merebut kemenangan perdananya di Sirkuit Sachsenring, Jerman, pada 2003. Kala itu ia juga berebut gelar dunia, namun harus duduk di peringkat 7 dan kalah dari Manuel Poggiali.
7. Alberto Puig
Alberto Puig dikenal sebagai salah satu sosok bertangan dingin di MotoGP, karena telah menemukan dan mengorbitkan begitu banyak nama pembalap besar dalam sejarah, seperti Dani Pedrosa dan Casey Stoner. Sayangnya, saat masih balapan, prestasinya tak terlalu mentereng.
Menjalani debut di GP250 1987, Puig yang kini jadi Manajer Tim Repsol Honda harus menanti 88 Grand Prix sebelum meraih kemenangan di GP500 Jerez, Spanyol, pada 1995 silam.
6. Sete Gibernau
Meski tak pernah jadi juara dunia, Sete Gibernau juga merupakan salah satu rider terbaik yang pernah berlaga di MotoGP. Ia bahkan dikenal sebagai salah satu rival tersengit sembilan kali juara dunia, Valentino Rossi.
Namun, ia ternyata harus menunggu lama untuk meraih kemenangan. Menjalani debut di GP250 pada 1992, ia baru meraih kemenangan perdananya di GP500 Valencia 2001 bersama Suzuki, yakni usai menanti 92 balapan.
5. Jean-Philippe Ruggia
Jean-Philippe Ruggia merupakan salah satu rider yang disukai penggemar Grand Prix berkat gaya balapnya yang tak biasa dan agresif. Sayangnya, gaya balapnya yang spektakuler tak sering membantunya meraih hasil apik.
Menjalani debut di GP250 1987, Ruggia harus menanti 96 balapan sebelum meraih kemenangan, tepatnya di Sirkuit Donington Park, Inggris, 1993 usai mengalahkan Loris Capirossi dan Loris Reggiani.
4. Cal Crutchlow
Cal Crutchlow merupakan juara WorldSSP 2009 sebelum naik ke WorldSBK selama setahun. Pada 2011, ia pun nekat pindah ke MotoGP bersama Monster Yamaha Tech 3. Ia kerap naik podium, namun kemenangan terus luput dari genggaman.
Semua pun berubah ketika ia pindah ke LCR Honda pada 2015 dan menjadi ujung tombak pengembangan motor bersama Marc Marquez. Satu tahun kemudian, ia pun meraih kemenangan di Brno, Ceko, usai menanti 99 balapan.
3. Sebastian Porto
Sebastian Porto yang merupakan legenda balap motor Argentina, berada di Termas de Rio Hondo akhir pekan lalu untuk menyaksikan MotoGP dari garasi Suzuki Ecstar. Dari sana, ia juga melihat kesuksesan Aleix Espargaro yang harus menunggu lama demi menang.
Porto pun pernah mengalami hal serupa, ia menjalani debut di GP125 1994 sebagai rider pengganti, sebelum turun penuh di GP250 1995. Runner up GP250 2004 ini pun harus menanti 105 balapan sebelum menang di Rio de Janeiro, Brasil, di GP250 2002.
2. Danilo Petrucci
Sebelumnya merupakan rider di ajang superstock dan superbike, Danilo Petrucci menjalani debut MotoGP pada 2012 sebagai pembalap yang tak dikenal banyak orang. Ia juga membela IodaRacing dengan motor CRT sehingga kerap finis terbuncit.
Namun, sejak dapat kans membela Pramac Racing pada 2015, performanya terus meningkat sampai akhirnya digaet untuk membela Ducati Team pada 2019. Ia pun meraih kemenangan besar di Mugello, Italia, usai menanti 124 balapan di Grand Prix.
1. Aleix Espargaro
Dengan kemenangannya di Argentina, maka Aleix Espargaro menjadi pembalap Grand Prix dengan penantian terlama menuju kemenangan. Sebelumnya, dari 24 rider MotoGP 2022, ia satu-satunya rider yang tak pernah sekali pun menang.
Sejak menjalani debutnya di GP125 2004, dan kiprahnya di kelas premier bersama Ducati, Aprilia CRT, Suzuki, dan Aprilia, Espargaro harus menanti total 284 balapan sebelum menang. Uniknya, Argentina juga merupakan perayaan balapannya yang ke-200 di MotoGP.
Sumber: La Gazzetta dello Sport
Baca Juga:
- Kini Kantongi Kemenangan, Kapan Aprilia Bakal Kehilangan Hak Konsesi MotoGP?
- Drama Kargo Terjadi Lagi, MotoGP Austin Terancam Ditunda Juga
- The Sheriff: Marc Marquez, Rider MotoGP Sang 'Penguasa' Amerika Serikat
- Marc Marquez Resmi Comeback di MotoGP Austin, Tak Patok Target Muluk
- Aprilia Menang, Andrea Dovizioso: Saat Saya Coba, Motornya Memang Oke Banget!
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Aprilia Minta Maverick Vinales Segera Susul Aleix Espargaro Sabet Hasil Oke
Otomotif 5 April 2022, 15:55 -
Aprilia Ngaku Kemenangan Aleix Espargaro di MotoGP Datang Terlalu Dini
Otomotif 5 April 2022, 14:05
LATEST UPDATE
-
Italia Ukir Rekor Buruk Usai Kalah dari Jerman
Piala Eropa 21 Maret 2025, 06:22 -
Italia Kesulitan Hadapi Bola Udara Jerman
Piala Eropa 21 Maret 2025, 06:04 -
Man of the Match Italia vs Jerman: Joshua Kimmich
Piala Eropa 21 Maret 2025, 06:01 -
Man of the Match Belanda vs Spanyol: Jeremie Frimpong
Piala Eropa 21 Maret 2025, 05:55 -
Calafiori Cedera, Italia dan Arsenal Dibayangi Kekhawatiran
Piala Eropa 21 Maret 2025, 05:52 -
Man of the Match Denmark vs Portugal: Diogo Costa
Piala Eropa 21 Maret 2025, 05:41 -
Man of the Match Kroasia vs Prancis: Ivan Perisic
Piala Eropa 21 Maret 2025, 05:32 -
Link Live Streaming Peru vs Bolivia - Kualifikasi Piala Dunia 2026
Amerika Latin 21 Maret 2025, 05:30
LATEST EDITORIAL
-
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39 -
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40