Suzuki Tuduh Ducati Coreng Prinsip Regulasi MotoGP
Anindhya Danartikanya | 13 Maret 2019 12:50
Bola.net - - Manajer Tim Suzuki Ecstar, Davide Brivio menyebut perangkat aerodinamika terbaru Ducati Corse tak sekadar menyimpang dari regulasi teknis MotoGP, melainkan juga mencoreng prinsip-prinsipnya. Kepada Crash.net, Brivio menyatakan atas dasar hal inilah Aprilia, Honda, KTM, dan Suzuki melayangkan protes kepada FIM MotoGP Stewards dan Pengadilan Banding MotoGP.
Ducati diketahui memasangkan sebuah winglet pada bagian depan ban belakang tiga motor GP19 di MotoGP Qatar akhir pekan lalu, yang mereka sebut berfungsi menghindari overheating pada ban belakang. Meski begitu, empat pabrikan pemrotes yakin bahwa winglet tersebut memiliki fungsi lebih, yakni menghasilkan downforce.
"Tahun lalu, semua tim menyepakati aturan pembatasan biaya pengembangan aerodinamika. Keputusannya, yang akhirnya menjadi regulasi baru, adalah setiap pabrikan harus mengajukan satu set perangkat aerodinamka sebelum musim dimulai, dengan satu update yang diperbolehkan dalam semusim. Dinyatakan pula motor tak boleh dapat perangkat tambahan yang bisa menghasilkan downforce," ujar Brivio.
Alasan Ajukan Protes
Brivio menyatakan, dalam uji coba pramusim Qatar pada akhir Februari, Ducati mengajukan tambahan perangkat kepada Direktur Teknis MotoGP, Danny Aldridge, berupa winglet pada swingarm dan penutup ban depan, dengan dalih berfungsi mendinginkan ban belakang. Aldridge menyetujui perangkat-perangkat ini dan memberikan poin baru pada regulasi teknis yang diedarkan kepada seluruh tim pada 2 Maret lalu.
"Insinyur empat pabrikan yang mengajukan keluhan, yakin perangkat-perangkat itu punya efek aerodinamis, menciptakan downforce dan melawan prinsip-prinsip regulasi. Kami pun menggelar rapat dengan Direktur Teknis untuk meminta penjelasan dan klarifikasi soal ini. Kami tak puas atas jawabannya," ungkap Brivio.
Atas alasan ini, perwakilan tim pemrotes menemui Ducati sebelum balapan dimulai pada Minggu (10/3), mengungkapkan ketidakpuasan atas interpretasi mereka, dan mengancam akan melayangkan protes jika winglet itu tetap dipakai. "Ducati ternyata tetap memakainya lewat tiga rider mereka, jadi kami melayangkan protes. Kami melakukannya untuk mengklarifikasi situasi," lanjut Brivio.
Tunggu Penjelasan FIM
Brivio, yang merupakan eks manajer tim Yamaha Factory Racing, mengaku keempat pabrikan pemrotes tengah menanti penjelasan dari Federasi Balap Motor Internasional (FIM), Direktur Teknis MotoGP dan Persatuan Pabrikan Balap Motor (MSMA) soal perangkat Ducati.
"Kami menunggu posisi yang jelas dari FIM, Direktur Teknis dan semua pihak terkait. Dengan protes ini, kami meminta mereka mengevaluasi, menilai dan mengklarifikasi prinsip aturan, regulasi dan pedoman yang ada. Seperti yang saya katakan, ini adalah tujuan utama dari aksi kami: mengklarifikasi apa yang boleh dan tak boleh kami lakukan," pungkasnya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Rins Akui Frustrasi Gagal Bekuk Dovizioso di Qatar
Otomotif 12 Maret 2019, 13:30 -
Hasil Pemanasan MotoGP Qatar: Petrucci Jadi yang Tercepat
Otomotif 10 Maret 2019, 20:23 -
Para Rival Akui Penasaran Duel 'Marquez vs Lorenzo'
Otomotif 8 Maret 2019, 10:18 -
Suzuki Minta Alex Rins Jadi 'Kapten' Tim di MotoGP 2019
Otomotif 3 Maret 2019, 11:35 -
Alex Rins Pede Bisa Tampil Mengancam di MotoGP Qatar
Otomotif 26 Februari 2019, 15:30
LATEST UPDATE
-
Prediksi Uruguay vs Argentina 22 Maret 2025
Amerika Latin 20 Maret 2025, 09:11 -
Australia vs Timnas Indonesia: Jam Kick-off dan Siaran Langsung
Tim Nasional 20 Maret 2025, 09:10 -
Prediksi Ekuador vs Venezuela 22 Maret 2025
Amerika Latin 20 Maret 2025, 09:08 -
Testimoni Patrick Kluivert: Masa Depan Sepak Bola Indonesia Bakal Cerah!
Tim Nasional 20 Maret 2025, 09:05
LATEST EDITORIAL
-
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40 -
6 Calon Pengganti Thiago Motta di Juventus
Editorial 19 Maret 2025, 11:59 -
Slot & Arteta Berikutnya? 4 Manajer yang Pernah Finis di Atas Pep Guardiola
Editorial 18 Maret 2025, 16:58 -
Deretan Puasa Gelar Terlama di Inggris dan Momen Berakhirnya
Editorial 18 Maret 2025, 15:56