'Superpower' Joan Mir: Cepat Adaptasi dengan Segala Jenis Motor
Anindhya Danartikanya | 2 Desember 2020 16:34
Bola.net - Juara dunia MotoGP 2020, Joan Mir, menyatakan bahwa musim ini adalah pertama kali bagi dirinya mengendarai motor yang sama selama dua tahun beruntun. Sejak turun di ajang Grand Prix pada 2016, rider Suzuki Ecstar ini selalu ganti motor di setiap kelas, termasuk saat masih turun di Moto3 dan Moto2.
Uniknya, sejak kecil, Mir punya kemampuan spesial, yakni bisa langsung tampil kompetitif setiap kali ganti kejuaraan dan motor balap, serta bahkan ikut memperebutkan gelar juara. Hal ini pun terulang lewat kesuksesannya menjuarai MotoGP hanya pada tahun kedua di kelas para raja.
Ternyata, kebiasaan adaptasi dalam waktu singkat ini sudah ia miliki sejak lama. Kepada Motorsport Total, Rabu (2/12/2020), Mir mengaku telah sadar punya kemampuan ini sejak ia masih berusia 14 tahun, saat masih turun di ajang balap nasional Spanyol untuk motor berkapasitas mesin kecil.
"Saya mendapatkan kemampuan ini sejak bertahun-tahun lalu, bahkan sebelum saya turun di kejuaraan dunia. Saya ingat saat turun di Copa Bankia (2011), dengan pit bike atau semacamnya. Saya tidak ingat. Tapi saya mampu jadi juara pada tahun pertama," kisah Mir.
"Setelahnya, saya dapat kesempatan turun di ajang PreGP 125. Satu-satunya kesempatan saya adalah menang pada tahun pertama juga. Jika tidak, saya bisa-bisa terpaksa langsung pulang. Nyatanya, saya berhasil. Padahal saya tak pernah balapan di trek-trek besar," lanjutnya.
Langsung Garang di Rookies Cup dan Junior Championship
Mir pun pindah ke Red Bull Rookies Cup pada 2013. Meski musim itu berjalan sulit, ia sempat sekali naik podium. Pada tahun kedua, Mir pun menggila, dan tampil jauh lebih garang. Sayangnya, ia gagal jadi juara dan harus puas jadi runner up di belakang Jorge Martin.
"Saya datang ke Red Bull Rookies Cup, yang memakai motor Moto3, dan motor itu benar-benar baru bagi saya. Pada tahun pertama, tubuh saya masih sangat kecil, jadi saya tak bisa mengendalikan motor itu," kisah rider berusia 23 tahun ini.
Mir pun turun di Moto3 World Championship pada 2015. Dalam semusim, ia mengendarai tiga motor berbeda, yakni Honda, Ioda Honda, dan KTM. Dengan ketiganya, ia sukses meraih podium (termasuk empat kemenangan), dan duduk di peringkat 4 pada akhir musim. Kemampuan ini tentunya sangat mencengangkan.
"Di Moto3 Junior Championship, saya sempat mengendarai motor Ioda. Saya tahu bahwa motor itu bukanlah yang terbaik, tapi tim itu punya banyak pengalaman dan ambisi tinggi. Saya tak jadi juara, tapi merupakan rider pertama yang dipromosikan ke kejuaraan dunia," tuturnya.
Kendarai KTM, Honda, Kalex, dan Suzuki dalam 5 Tahun
Mir akhirnya menjalani debut di Moto3 2016. Dengan Leopard Racing, ia mengendarai KTM, dan langsung meraih tiga podium, termasuk satu kemenangan. Setahun setelahnya, Leopard beralih ke Honda, dan Mir malah makin dominan. Ia merebut 13 podium, termasuk 10 kemenangan, sekaligus gelar dunia.
Pada 2018, rider asal Spanyol ini naik ke Moto2 sebagai debutan dan mengendarai Kalex. Lagi-lagi, ia cepat adaptasi, meraih empat podium dan mengakhiri musim di peringkat 6. Meski tak meraih kemenangan, performanya itu cukup untuk membuat Suzuki tertarik menurunkannya di MotoGP 2019.
Mir pun menjalani adaptasi yang sangat baik dengan GSX-RR sepanjang tahun lalu, namun kelihaiannya ini tak banyak dibicarakan karena ia sempat absen beberapa seri akibat cedera paru-paru usai kecelakaan di Ceko. Namun, kemampuan ini ia lanjutkan pada tahun kedua, dan bahkan merebut gelar dunia.
"Di kejuaraan dunia, saya mengendarai KTM, lalu Honda, dan kemudian Kalex. Proses adaptasi saya pada motor selalu mengalami akselerasi. Selama ini, saya tak pernah mengendarai motor yang sama dua tahun beruntun. Ini pertama kalinya. Ternyata, tidak buruk juga," pungkas Mir.
Sumber: Motorsport Total
Video: Aron Canet Lolos dari Maut Saat Terjatuh di Moto2 Portugal 2020
Baca Juga:
- Ikuti Jejak Ayah: Mick Schumacher Turun di Formula 1 2021, Gabung Haas
- George Russell Jadi Pengganti Sementara Lewis Hamilton di Formula 1 GP Sakhir
- Disia-siakan Yamaha, Pol Espargaro Kini Jadi Bagian Penting Sejarah KTM
- Pelajari Ducati, Enea Bastianini Dapat Wejangan dari Pecco Bagnaia
- Dapat Eks Kru Andrea Dovizioso, Enea Bastianini Pikul Tanggung Jawab Besar
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Monster Energy Jadi Co-Sponsor Suzuki di MotoGP 2021
Otomotif 1 Desember 2020, 18:56 -
Joan Mir: Jangan Samakan Ambisi Tambah Gelar dengan Sikap Arogan
Otomotif 1 Desember 2020, 15:45 -
Rafael Nadal, Panutan Joan Mir demi Tetap Merendah di MotoGP
Otomotif 1 Desember 2020, 08:55 -
Joan Mir Geram Ayah Jorge Lorenzo 'Ngaku-Ngaku' Bantu Juarai MotoGP 2020
Otomotif 30 November 2020, 12:57 -
Joan Mir: Juara Bareng Suzuki Bagai Takdir, Sejarah Bagi 'Underdog'
Otomotif 30 November 2020, 11:35
LATEST UPDATE
-
Prediksi Uruguay vs Argentina 22 Maret 2025
Amerika Latin 20 Maret 2025, 09:11 -
Australia vs Timnas Indonesia: Jam Kick-off dan Siaran Langsung
Tim Nasional 20 Maret 2025, 09:10 -
Prediksi Ekuador vs Venezuela 22 Maret 2025
Amerika Latin 20 Maret 2025, 09:08 -
Testimoni Patrick Kluivert: Masa Depan Sepak Bola Indonesia Bakal Cerah!
Tim Nasional 20 Maret 2025, 09:05
LATEST EDITORIAL
-
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40 -
6 Calon Pengganti Thiago Motta di Juventus
Editorial 19 Maret 2025, 11:59 -
Slot & Arteta Berikutnya? 4 Manajer yang Pernah Finis di Atas Pep Guardiola
Editorial 18 Maret 2025, 16:58 -
Deretan Puasa Gelar Terlama di Inggris dan Momen Berakhirnya
Editorial 18 Maret 2025, 15:56