Sudah Dipensiunkan, 8 Nomor Balap ini Tak Boleh Dipakai di MotoGP

Anindhya Danartikanya | 6 Januari 2022 15:05
Sudah Dipensiunkan, 8 Nomor Balap ini Tak Boleh Dipakai di MotoGP
Juara dunia GP500 1993, Kevin Schwantz (c) Suzuki Racing

Bola.net - Sebentar lagi MotoGP 2022 akan dimulai dengan uji coba pramusim di Sepang, Malaysia, pada 5-6 Februari mendatang. Seluruh tim dan pembalap pun sudah mulai mempersiapkan corak-corak motor mereka, apalagi presentasi dan peluncuran tim akan mulai digelar selama Januari.

Beberapa pembalap juga mempersiapkan desain helm dan logo nomor balap yang akan mereka gunakan. Salah satunya Fabio Quartararo. Uniknya, meski merupakan juara dunia MotoGP 2021, ia menolak menggunakan nomor balap 1, yang hanya boleh digunakan sang juara bertahan.

Advertisement

Selain nomor #1, ada beberapa nomor balap yang juga tak boleh dipakai sembarang orang di ajang Grand Prix. Pasalnya, nomor-nomor ini telah dipensiunkan dengan tujuan menghormati para pembalap yang sudah pensiun atau meninggal dunia.

Dalam sejarah Grand Prix, ada delapan nomor balap yang kini dilarang untuk dipakai rider lain. Berapa saja sih nomor yang sudah dipensiunkan itu? Simak ulasannya berikut ini ya, Bolaneters!

1 dari 8 halaman

#34 - Kevin Schwantz

Juara dunia GP500 1993, Kevin Schwantz (c) MotoGP.com

Kevin Schwantz telah menggunakan nomor balap #34 sejak GP500 1987. Setahun sebelumnya, ia pakai nomor #32. Usai menjadi juara dunia GP500 1993, Schwantz pun memakai nomor #1 pada 1994. Pada 1995, Schwantz kembali memakai nomor #34, namun memutuskan pensiun usai menjalani tiga seri pertama.

Setelah Schwantz pensiun, sebagai penghormatan, nomor balap #34 pun dipensiunkan dari kelas GP500/MotoGP. Sebagai imbasnya, Andrea Dovizioso yang merupakan fans berat Schwantz dan selalu pakai nomor #34 di sepanjang kariernya, tak lagi bisa pakai nomor itu ketika naik ke MotoGP. Sejak 2008, Dovizioso selalu memakai nomor 4 atau 04.

2 dari 8 halaman

#74 - Daijiro Kato

Mendiang pembalap MotoGP, Daijiro Kato (c) MotoGP.com

Daijiro Kato yang merupakan juara dunia GP250 2001 digadang-gadang menjadi bintang besar MotoGP suatu saat nanti. Sayangnya, pembalap asal Jepang ini meninggal dunia usai mengalami kecelakaan hebat di Suzuka dalam MotoGP Jepang 2003 yang mengakibatkan cedera kepala yang parah.

Pada 2004, nomor balapnya pun dipensiunkan dari kelas MotoGP, namun sampai kini beberapa rider masih mengenang Kato dengan memakai nomor #74 di bagian tertentu baju balap mereka. Nomor balap Kato juga masih disediakan untuk pembalap wildcard di GP125/Moto3, namun tak ada lagi rider yang memakainya di sejak 2013.

3 dari 8 halaman

#48 - Shoya Tomizawa

Mendiang pembalap Moto2, Shoya Tomizawa (c) MotoGP.com

Sama seperti Kato, Shoya Tomizawa digadang-gadang bisa jadi bintang Jepang yang menjanjikan di MotoGP kelak, apalagi setelah ia sukses merebut kemenangan di Moto2 2010. Sayangnya, pada tahun yang sama, ia meninggal dunia usai mengalami kecelakaan hebat di Misano.

Dua pekan setelah kepergiannya, Dorna Sports pun memensiunkan nomor #48 dari Moto2 sebagai penghormatan. Meski begitu, belum ada lagi pembalap yang memakai nomor tersebut baik di Moto3 maupun MotoGP.

4 dari 8 halaman

#65 - Loris Capirossi

Loris Capirossi saat masih membela Ducati di MotoGP. (c) MotoGP.com

Loris Capirossi dikenal sebagai salah satu pembalap terbaik MotoGP yang sayangnya tak pernah jadi juara di kelas tersebut. Kiprahnya pun sangat dihormati oleh banyak orang, termasuk berkat kesuksesannya meraih tiga gelar di kelas balap yang lebih ringan.

Saat ia pensiun pada akhir 2011, Dorna Sports pun memberikan penghormatan dengan memensiunkan nomor balapnya dari kelas MotoGP.

5 dari 8 halaman

#58 - Marco Simoncelli

#58 - Marco Simoncelli

Mendiang pembalap MotoGP, Marco Simoncelli (c) MotoGP.com

Sejak kecil, Marco Simoncelli telah identik dengan nomor balap #58. Sayangnya, ia meninggal dunia dalam usia 24 usai mengalami kecelakaan hebat di Sepang dalam MotoGP Malaysia 2011.

Saat ia resmi dinobatkan sebagai MotoGP Legend pada 2016, nomor balapnya ikut dipensiunkan dari seluruh kelas Grand Prix, yang artinya tak satu pun rider Moto3, Moto2, dan MotoGP boleh memakai nomor tersebut.

6 dari 8 halaman

#69 - Nicky Hayden

#69 - Nicky Hayden

Nicky Hayden (c) MotoGP

Seperti halnya Kato dan Simoncelli, kabar meninggalnya juara dunia MotoGP 2006, Nicky Hayden, sangat mengejutkan. Ia meninggal dunia pada Mei 2017 akibat kecelakaan lalu lintas saat latihan sepeda di Rimini, Italia, tepat disebelah Misano World Circuit Marco Simoncelli.

Pada 2019, ia pun dinobatkan sebagai MotoGP Legend, dan nomor balapnya juga ikut dipensiunkan dari kelas MotoGP. Nomor ini terakhir kali dipakai semusim penuh oleh Tom Booth Amos di Moto3 2017 dan 2018, dan sempat digunakan oleh Sean Dylan Kelly saat jadi pembalap wildcard di Moto2 Valencia 2019.

7 dari 8 halaman

#39 - Luis Salom

Luis Salom (c) AFP

Paddock GP Catalunya 2016 seketika muram usai Luis Salom dinyatakan meninggal dunia dalam usia 24 tahun usai mengalami kecelakaan hebat dan menabrak dinding pembatas di Tikungan 13 pada sesi latihan kedua (FP2) Moto2.

Dalam gelaran FIM MotoGP Awards pada akhir musim itu, Dorna Sports pun mengumumkan nomor balap Salom dipensiunkan dari kelas Moto2 sebagai tribut untuk rider asal Spanyol tersebut.

8 dari 8 halaman

#50 - Jason Dupasquier

#50 - Jason Dupasquier

Pembalap CarXper PrustelGP, Jason Dupasquier (c) MotoGP.com

Pembalap CarXpert PrustelGP, Jason Dupasquier, meninggal dunia dalam usia 19 tahun usai mengalami kecelakaan dalam sesi kualifikasi Moto3 Italia 2021 di Sirkuit Mugello.

Untuk menghormatinya, Dorna Sports memutuskan memensiunkan nomor balapnya, yakni #50 dari kelas Moto3. Peresmiannya pun dilakukan di sela MotoGP Jerman di Sachsenring, hanya sebulan setelah kepergian Dupasquier.