Pramac Takjub Lihat Miller, Ekspektasi Tinggi pada Bagnaia
Anindhya Danartikanya | 7 Januari 2019 11:50
Bola.net - - Manajer Tim Alma Pramac Racing, Francesco Guidotti mengaku sangat puas sekaligus penasaran atas komposisi pebalapnya di MotoGP tahun ini, yakni Jack Miller dan Francesco 'Pecco' Bagnaia. Dalam wawancaranya bersama GPOne, Guidotti meyakini bahwa pihaknya bisa membantu kedua rider muda ini berkembang ke arah yang sangat baik.
Miller, yang melompat dari Moto3 ke MotoGP pada 2015, akan menjalani musim keduanya sebagai rider Pramac. Rider Australia ini dipastikan mendapat Desmosedici GP19, motor spek pabrikan yang sama persis dengan milik Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci. Dalam uji coba Valencia pada November lalu, ia duduk di posisi empat, sementara di Jerez ia duduk di posisi delapan.
"Uji coba kami berjalan baik. Jack belum benar-benar dapat motor 2019, motor yang ia pakai kala itu adalah versi hybrid. Tapi ia melompat dari motor 2017, jadi ia merasakan perbedaan besar. Sungguh sulit dipercaya, debutnya impresif. Apa pun yang terjadi dalam uji coba masih harus diperbaiki, tapi jelas kami memulai dengan pondasi yang menjanjikan," ujar Guidotti.
Senang Lebih Dulu Sabet Bagnaia
Di sisi garasi yang satu lagi, Pramac kedatangan Bagnaia, anak didik Valentino Rossi yang juga juara dunia Moto2 2018. Pramac menaruh rasa percaya yang sangat besar pada rider Italia ini, sampai-sampai nekat menyodorkan kontrak berdurasi dua tahun bahkan sebelum musim 2018 di mulai. Guidotti pun mengaku puas bisa menggaetnya.
"Saya ingin kembali menggaet rider dari Moto2, dan saya sudah mengamati Pecco selama dua tahun. Saya selalu berpikir ia sangat menjanjikan, dan kami berhasil merekrutnya sebelum musim 2018 digelar. Tapi saya rasa ini wajar dilakukan. Tim lain mungkin juga bisa melakukannya, tapi mereka terlambat menyadari!" ujarnya sembari tertawa.
Tugas Jalankan Program Junior
Dengan Miller dan Bagnaia yang masing-masing akan menginjak usia 24 an 22 tahun, Pramac kembali memiliki skuat muda. Guidotti tak punya target muluk untuk keduanya, selain membantu mereka berkembang hingga layak mendapat tempat di tim pabrikan suatu saat nanti. Hal inilah yang sukses mereka jalankan lewat Andrea Iannone dan Danilo Petrucci.
"Mengembangkan rider muda adalah tugas kami. Tak ada gunanya bohong pada rider. Kami harus menegaskan bahwa untuk meraih gelar, mereka hanya bisa melakukannya dengan tim pabrikan. Ada banyak faktor, yang utama adalah faktor teknis. Jadi tugas kami jelas berbeda, yakni mengembangkan rider menjanjikan, seperti yang kami lakukan dengan Andrea yang begitu kuat di Moto2, atau seperti dengan Danilo, yang merupakan pertaruhan besar," tutup Guidotti.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Valentino Rossi Prediksi Duel Sengit Morbidelli vs Bagnaia
Otomotif 28 Desember 2018, 10:35 -
'Miller Layak Dapat Motor Pabrikan, Bagnaia Mirip Lorenzo'
Otomotif 26 Desember 2018, 13:45 -
'Jack Miller Sudah Cepat, Tinggal Siapkan Mental'
Otomotif 20 Desember 2018, 10:00 -
Bagnaia: Valentino Rossi Tak Mungkin Takut pada Saya
Otomotif 15 Desember 2018, 12:30 -
Morbidelli: Bertarung Lawan Rossi-Bagnaia Sudah Hal Biasa
Otomotif 14 Desember 2018, 12:40
LATEST UPDATE
-
Man United dan Real Betis Siap Bahas Masa Depan Antony Pekan Depan
Liga Inggris 20 Maret 2025, 08:15 -
Patrick Kluivert Janji Bakal Asah Ketajaman Timnas Indonesia
Tim Nasional 20 Maret 2025, 08:05 -
Timnas Australia Tim yang Bagus, Tapi Begitu Juga dengan Timnas Indonesia
Tim Nasional 20 Maret 2025, 07:57 -
Nagelsmann: Jerman Bidik Kemenangan Ganda Lawan Italia
Piala Eropa 20 Maret 2025, 07:46
LATEST EDITORIAL
-
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40 -
6 Calon Pengganti Thiago Motta di Juventus
Editorial 19 Maret 2025, 11:59 -
Slot & Arteta Berikutnya? 4 Manajer yang Pernah Finis di Atas Pep Guardiola
Editorial 18 Maret 2025, 16:58 -
Deretan Puasa Gelar Terlama di Inggris dan Momen Berakhirnya
Editorial 18 Maret 2025, 15:56