Pol Espargaro Marah Sekaligus Takjub Finis Kedelapan dalam Debutnya di Repsol Honda

Anindhya Danartikanya | 30 Maret 2021 12:47
Pol Espargaro Marah Sekaligus Takjub Finis Kedelapan dalam Debutnya di Repsol Honda
Pembalap Repsol Honda, Pol Espargaro (c) Honda Racing Corporation

Bola.net - Pol Espargaro marah sekaligus senang mendapati dirinya finis kedelapan dalam debutnya bersama Repsol Honda dalam MotoGP Qatar di Losail, Minggu (28/3/2021). Lewat Autosport, ia mengaku merasa finis kedelapan bukan hasil yang bisa dibanggakan. Tapi jika ingat ini debutnya di atas RC213V, hasil ini termasuk oke.

Sejak masa pramusim, Espargaro memang bikin takjub para rival karena langsung menyatu dengan RCV, motor yang selama ini dikenal hanya jinak di tangan Marc Marquez. Ia bahkan sempat dijagokan naik podium dan menang di Qatar. Nyatanya, rider Spanyol ini bekerja di bawah bayang-bayang sepanjang akhir pekan.

Advertisement

Juara dunia Moto2 2013 ini bahkan hanya duduk di posisi 12 dalam sesi kualifikasi. Pada lap pertama dalam balapan, ia sempat mandek di posisi yang sama. Namun, pada Lap 10, Espargaro memutuskan menyerang. Dalam dua putaran saja, ia menyalip Valentino Rossi, Miguel Oliveira, dan Jorge Martin. Pada Lap 20, ia juga menyalip Jack Miller.

1 dari 3 halaman

Sebal Tak Bisa Salip Sang Kakak

Sebal Tak Bisa Salip Sang Kakak

Takeo Yokoyama dan Pol Espargaro (c) Honda Racing Corporation

"Saya mampu memperbaiki posisi dan menyalip banyak rider sepanjang balapan. Tadinya saya di posisi 12 pada lap kedua, dan saya finis kedelapan. Jadi, saya harus menyalip banyak rider nyaris tiap lap," ungkap Polyccio, yang menjelang finis juga mampu menebar ancaman kepada kakaknya sendiri, Aleix Espargaro (Aprilia Racing Team Gresini) yang finis ketujuh.

"Saat mendekati Aleix, saya juga coba menyalip. Namun, ban saya sudah rusak. Masalahnya, saya biasanya bisa mendekat dalam pengereman, namun ban depan saya sudah buruk. Saya coba menyalipnya di trek lurus. Jika ada setengah lap lagi atau trek lurus yang lebih panjang, saya pasti bisa. Tapi saya terlambat mendekat dan tertinggal 0,05 detik (dari Aleix)," kisahnya.

Namun, Espargaro menyebut margin dari sang kakak bukanlah hal terpenting dalam balapan ini. Ia justru lebih menggarisbawahi fakta dirinya hanya tertinggal 5,990 detik dari Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha) yang sukses merebut kemenangan. Menurutnya, ini hasil positif, meski tentunya ingin finis di posisi lebih baik.

2 dari 3 halaman

Usung Kepercayaan Diri Lebih Tinggi

"Hasil ini bagus, super menarik. Meski saya tampil sangat buruk pada awal balapan, kami tetap bisa finis 5,9 detik dari pemenang. Jadi, saya marah atas hasil ini karena hanya bisa finis kedelapan, ini tak menyenangkan, poinnya juga sedikit. Namun, jika melihat gambaran besarnya, hasil ini menakjubkan. Jadi, pada balapan berikutnya saya akan lebih gaspol," ujar Espargaro.

Rider 29 tahun ini pun menyatakan meraih pelajaran lebih banyak dalam balapan ketimbang selama uji coba pramusim dan sesi latihan pada Jumat dan Sabtu. Ada banyak masalah teknis yang selama ini ia hadapi justru teratasi dalam balapan. Alhasil, ia punya kepercayaan diri lebih tinggi untuk MotoGP Doha pada 2-4 April.

"Saya bangga atas kinerja kami, namun jika ingin juara, kami tak boleh finis kedelapan dalam balapan berikutnya. Kami harus finis lebih baik. Saya tahu ini sulit, namun usai meraih banyak pengetahuan, kami harus lebih baik pada time attack pada Sabtu. Ini super penting. Jika bisa melakukannya, saya bisa start dari barisan depan, dan bisa bekerja lebih baik," tutupnya.

Sumber: Autosport