Petrucci-Lorenzo Debat Soal Insiden MotoGP Jerman

Editor Bolanet | 16 Juli 2018 12:55
Petrucci-Lorenzo Debat Soal Insiden MotoGP Jerman
Danilo Petrucci (c) Pramac
- Pembalap Alma Pramac Racing, Danilo Petrucci menyebut rider Ducati Corse, Jorge Lorenzo membuat peluangnya merebut podium MotoGP Jerman mengecil akibat insiden yang melibatkan keduanya di tikungan pertama Sirkuit Sachsenring pada Lap 25, Minggu (15/7).


Pada tahap itu, Lorenzo tengah berada di posisi ketiga dan ban depan lunaknya mulai aus dan terkejar oleh Petrucci. Rider Italia ini pun bertekad menyalip saat Lorenzo melebar di tikungan pertama, namun keduanya justru bersenggolan saat Lorenzo langsung kembali ke garis balap yang tepat.


Senggolan ini membuat keduanya terkejar oleh Maverick Vinales. Petrucci sendiri berhasil menyalip Lorenzo pada Lap 26, namun terpaksa kembali ke posisi empat usai Vinales menyalipnya pada Lap 29. Petrucci pun mengaku kecewa gagal merebut podium. (ms/dhy)

1 dari 2 halaman

Sudut Pandang Petrucci

Sudut Pandang Petrucci


Kepada Motorsport, Petrucci mengaku yakin Lorenzo buru-buru kembali ke jalur dalam saat melihatnya mendekat. Jorge melebar di Tikungan 1, saya ada di jalur dalam. Tapi saya rasa ia melihat saya, lalu memutuskan menyenggol saya, karena ia menyentuh ban depan saya. Ia tak coba menghindari saya. Kami jadi kehilangan waktu satu detik, ujarnya.

Petrucci yakin bisa naik podium andai tak kehilangan satu detik, namun mengakui performa Vinales yang lebih kuat. Jelas Jorge tak terlalu 'cerdas' mengambil garis balap itu di Tikungan 1. Saya lihat ia melakukannya pada Valentino Rossi. Icoba mengejar dari garis luar. Entah apa yang ia pikirkan soal garis itu, ungkap rider 28 tahun ini.
2 dari 2 halaman

Tanggapan Lorenzo

Tanggapan Lorenzo


Lorenzo, yang finis keenam, punya pendapat yang benar-benar berbeda dengan Petrucci. Ia yakin, Petrucci sebagai rider yang ada di belakangnya, justru seharusnya lebih jeli mengantisipasi pergerakan rival di depannya. Ia juga menyatakan bahwa Petrucci harus lebih bersabar jika memang tak bisa menyalip di tikungan itu.

Rider yang ada di depan, tak bisa melihat rider di belakang, dan jika Anda melebar di area yang kotor, Anda jelas mencoba kembali ke garis bersih secepat mungkin. Rider yang di belakang justru harusnya tahu rider yang di depan bakal kembali ke jalur dalam cepat atau lambat. Ia sendiri harus hati-hati, ungkap Por Fuera.

Danilo bilang, 'Ini peluangku, aku akan membuka gas lebih lebar'. Itulah masalahnya. Ia harus paham, 'Aku akan punya peluang lain karena aku lebih cepat darinya. Aku akan menyalipnya di tikungan lain.' Saya rasa itulah masalahnya, menurut saya, karena saya 'kan tak mungkin melaju di garis kotor terus-terusan, pungkas Lorenzo. [initial]