Petronas Yamaha SRT Akui Nyaris Dapatkan Pedrosa

Anindhya Danartikanya | 22 Januari 2019 15:00
Petronas Yamaha SRT Akui Nyaris Dapatkan Pedrosa
Dani Pedrosa (c) AFP

Bola.net - - CEO Sepang International Circuit (CEO) sekaligus pimpinan proyek Petronas Yamaha SRT, Datok Razlan Razali, mengaku pihaknya sempat begitu dekat dengan kata sepakat dari Dani Pedrosa untuk MotoGP 2019. Sayangnya, rider Spanyol tersebut akhirnya memutuskan untuk pensiun dan menyibukkan diri sebagai test rider KTM.

Usai Tech 3 Racing dipastikan hengkang dari Yamaha, diikuti kepastian putusnya kerja sama antara Pedrosa dan Repsol Honda, Razali menjadikan Pedrosa sebagai target utamanya. Kepada Crash.net, pria asal Malaysia ini bahkan telah menjalani negosiasi serius dengan Pedrosa, didampingi oleh para petinggi Yamaha dan Dorna Sports selaku promotor MotoGP.

Advertisement

"Pembicaraan dengan Dani adalah realita. Kami sungguh-sungguh dekat (dengan kesepakatan). Ia bicara dengan Yamaha dan Yamaha meyakinkan ia bakal dapat semua dukungan yang ia butuhkan. Saya duduk dengannya, bersama Carmelo Ezpeleta (CEO Dorna Sports) dan kami mengatakan hal yang sama," ungkap Razali.

1 dari 2 halaman

Hormati Keputusan Pedrosa

Sayangnya, keinginan Razali untuk memiliki rider top, sekaligus keinginan Yamaha memiliki Pedrosa harus sirna. Pada pekan balap MotoGP Jerman pada Juli lalu, rider 33 tahun itu mengumumkan keputusannya untuk pensiun. Razali pun mengaku menyayangkan hal ini, namun tak merasa kecewa dan justru bisa legawa menerima keputusan Pedrosa.

"Jika seorang rider tak yakin mau melanjutkan karier, kami tak bisa berbuat banyak. Tapi kami menjalani diskusi serius. Saat ia memutuskan pensiun, ia menelepon saya dan berterima kasih atas peluang yang kami berikan. Ia minta maaf karena tak cepat merespons, tapi saya dapat memahami bahwa ini adalah keputusan besar dan saya menghormati keputusannya. Ia sangat profesional soal ini semua," ujar Razali.

2 dari 2 halaman

Kaget Lorenzo Pindah ke Honda

Sebelum kabar Razali mengincar Pedrosa tercium oleh media massa, proyek SIC ini sejatinya sempat dikaitkan dengan Jorge Lorenzo. Usai rider 31 tahun memperlihatkan tanda-tanda bakal hengkang dari Ducati, tersiar rumor bahwa ia akan kembali ke Yamaha bersama SIC. Meski begitu, pada tahap itu Razali belum mendapat kepastian soal pembentukan timnya.

"Saat itu, memiliki tim di MotoGP masih sebuah konsep. Belum ada yang bisa kami pastikan, jadi kami tak bisa bicara dengan siapa pun. Tapi entah bagaimana bisa rumor bermunculan dan Jorge pikir kami menyiapkan tim hanya untuk dirinya, padahal tidak," tutur Razali.

Meski begitu, ia mengaku tetap kaget pada akhirnya Lorenzo memilih pindah ke Repsol Honda untuk bertandem dengan Repsol Honda. "Tapi jelas ia mengejutkan semua orang dan bergabung dengan Honda, dan hal ini oke-oke saja, karena lagipula ia bakal terlalu mahal bagi bujet kami!" pungkasnya.