Para Tokoh MotoGP Komentari Insiden Marquez-Pedrosa

Editor Bolanet | 6 Oktober 2013 13:00
Para Tokoh MotoGP Komentari Insiden Marquez-Pedrosa
Dani Pedrosa dan Marc Marquez (c) AFP
- Para tokoh MotoGP angkat bicara soal insiden senggolan yang terjadi antara duet Repsol Honda, Marc Marquez dan Dani Pedrosa di MotoGP Aragon, Spanyol.

Marquez menyenggol Pedrosa dari belakang saat keduanya berada di tikungan ke-12 pada lap keenam. Meski insiden ini ringan, kabel kontrol traksi Pedrosa terputus dan membuatnya terjatuh.

Gaya balap Marquez yang selama ini dikenal agresif pun kembali mendapat sorotan. Beberapa pihak bahkan yakin debutan berusia 20 tahun itu harus dijatuhi hukuman oleh Pengawas Balap MotoGP.

Meski sudah terjadi sepekan lalu, ternyata insiden ini masih ramai dibicarakan oleh penghuni paddock MotoGP. Berikut komentar para tokoh MotoGP tentang insiden Aragon. (bola/kny)
1 dari 8 halaman

Dani Pedrosa - Repsol Honda

Dani Pedrosa - Repsol Honda

Marc berusaha terlalu keras setiap kali ada rival di depannya. Kali ini, seperti yang selalu dilakukannya musim ini, ia nyaris menabrak saya dari belakang, ujar Pedrosa. Pengawas balap terlalu menganggap remeh hal-hal seperti ini, apalagi banyak hal-hal buruk yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
2 dari 8 halaman

Jorge Lorenzo - Yamaha Factory Racing

Jorge Lorenzo - Yamaha Factory Racing

Kesalahan Marc di Aragon memang tidak serius, namun jika semuanya digabungkan, menurut saya dia memang agresif dan menaruh rivalnya dalam resiko, ujar Lorenzo. Ini bukan pertama kalinya Marc nyaris menabrak Dani. Hal serupa pernah terjadi di Catalunya, Misano, dan kini Aragon. Tentu saja Dani marah.
3 dari 8 halaman

Javier Alonso - Pengawas Balap MotoGP

Javier Alonso - Pengawas Balap MotoGP

Saat pertama kali melihat, Marc tampak menyentuh Dani, tapi kami tak yakin kontak tersebut menyebabkan Dani terjatuh, ujar Javier Alonso. Usai balap, kami paham bahwa kabel kontrol traksi Dani terputus. Kami pun segera melakukan investigasi. Kami butuh semua data teknis, jadi kami memutuskan untuk menunda pemanggilan Marc dan Dani sampai Malaysia.
4 dari 8 halaman

Casey Stoner - Test Rider Honda

Casey Stoner - Test Rider Honda

Anda harus punya rasa hormat pada setiap rival, ujar Stoner. Marc memiliki karir seperti Valentino Rossi, namun ia harus lebih banyak belajar. Ia mengalami begitu banyak kontak sepanjang musim ini, terkadang sedikit membahayakan pebalap lain. Ia harus lebih tenang. Ia sangat kuat, dan tentu bisa memenangkan gelar, namun ia harus lebih menghormati pebalap lain.
5 dari 8 halaman

Andrea Dovizioso - Ducati

Andrea Dovizioso - Ducati

Kita semua tahu Marc punya gaya balap agresif. Insiden Aragon bukanlah yang pertama kali terjadi, ujar Dovizioso. Beberapa pebalap punya sudut pandang yang berbeda tentang batasan balap, namun kami tak pernah ragu mengambil resiko dan tak takut untuk mencoba. Mungkin gaya balap Marc memang alami, dan saya rasa hal ini tak bisa diubah.
6 dari 8 halaman

Livio Suppo - Manajer Repsol Honda

Livio Suppo - Manajer Repsol Honda

Marc dan Dani sangat cerdas dan dewasa. Mereka sudah bicara dan langsung menyelesaikan masalah. Tak perlu ada penalti, Marc pasti akan belajar sendiri dari kesalahannya, ujar Suppo. Tapi Marc harus sedikit berubah. Tindakannya kadang memang membahayakan. Kali ini hanya soal kurang beruntung. Kontaknya dengan Dani sangat ringan. Saya sendiri tak menyadari bahwa ternyata terjadi sentuhan.
7 dari 8 halaman

Cal Crutchlow - Yamaha Tech 3

Cal Crutchlow - Yamaha Tech 3

Saya rasa Marc sama sekali tidak hilang kendali. Dia memang melebar, tapi ia bisa kembali dan menang dengan cara yang fair. Ia bisa bilang bahwa Dani mengerem terlalu awal. Hal seperti ini bisa terjadi kapan saja. Saya rasa ia tidak membuat Dani jatuh. Marc tak melakukan kesalahan apapun, ujar Crutchlow.
8 dari 8 halaman

Valentino Rossi - Yamaha Factory Racing

Valentino Rossi - Yamaha Factory Racing

Saya rasa Marc harus dihukum selama dua hingga tiga musim! Sampai saya pensiun! ujar The Doctor dengan maksud bercanda.