Para Rider MotoGP Sepakat Tim Lain Harus Tiru Inovasi Ducati
Anindhya Danartikanya | 29 Maret 2019 11:50
Bola.net - - Para rider MotoGP meyakini bahwa pabrikan-pabrikan peserta tak punya pilihan selain beradaptasi pada regulasi teknis dan mengembangkan diri lebih baik usai winglet swingarm pada tiga motor Ducati Desmosedici GP19 dinyatakan legal dan sesuai regulasi teknis oleh Federasi Balap Motor Internasional (FIM).
Winglet tersebut telah dipakai Ducati selama uji coba pramusim dan pekan balap di Losail, Qatar, dengan fungsi untuk mendinginkan ban belakang. Meski begitu, Aprilia, Honda, KTM, dan Suzuki yakin perangkat itu menyalahi regulasi dan menganggapnya juga menghasilkan downforce tambahan.
Meski begitu, usai menggelar sidang di Swiss akhir pekan lalu, FIM Court of Appeal akhirnya menyatakan bahwa winglet swingarm Ducati bersifat legal. Ducati juga dipastikan bisa mempertahankan kemenangan Andrea Dovizioso di Qatar, dan diperbolehkan kembali memakai winglet tersebut kapan saja.
Marc Marquez (Repsol Honda), Alex Rins (Suzuki Ecstar), Maverick Vinales, Valentino Rossi (Monster Energy Yamaha), dan Aleix Espargaro (Aprilia Racing Team Gresini) pun memberikan opini mengenai kontroversi ini, dan kelimanya pun sepakat bahwa tim mereka harus mengikuti langkah Ducati jika perangkat itu memang memberikan keuntungan.
Marc Marquez-Alex Rins
Marquez bahkan tak memungkiri bahwa Honda sudah mulai melakukan riset soal perangkat serupa. "Jelas Honda tengah mencoba menganalisa perangkat itu, coba memahami fungsinya secara spesifik, dan apa kami bisa memperbaiki diri dengan perangkat itu. Saya yakin semua pabrikan akan mencobanya. Tapi saya rasa winglet ini takkan memberi pengaruh besar," ujarnya.
Sama seperti Marquez, Rins merupakan salah satu rider yang bertarung dengan Dovizioso di Qatar, dan ia meyakini rider Italia itu tak mendapat keuntungan berarti dari winglet tersebut. Meski begitu, ia takkan kaget bila melihat pabrikan lain, termasuk Suzuki, akhirnya mengembangkan perangkat yang sama.
"Seperti yang Marc bilang, saat salah satu motor punya hal berbeda, saya rasa semua pabrikan akan melakukan hal yang sama, bukan? Jujur saja, saya finis keempat di Qatar, saya bertarung dengan Dovi yang memakai winglet ini. Saya rak merasa adanya perbedaan besar, hanya di trek lurus, tapi mungkin perangkat itu memang punya fungsi lain," tuturnya.
Maverick Vinales-Valentino Rossi
Ducati sendiri blak-blakan menyatakan bahwa winglet tersebut dirancang berdasar inspirasi yang mereka peroleh dari deflektor air milik Yamaha di Valencia akhir tahun lalu. Deflektor ini dipakai oleh Vinales dan Rossi dalam balapan yang diguyur hujan, dan Vinales tak yakin perangkat itu bakal menghadirkan keuntungan saat dipakai dalam kondisi kering.
"Perangkat itu kami pakai dalam kondisi hujan, untuk menghindarkan air dari ban dan menghindari genangan. Tapi saya tak yakin perangkat kami punya fungsi dalam kondisi kering. Tahun lalu, kami memakai perangkat itu, tapi tak seperti milik Ducati. Hanya untuk membuat ban tetap fresh, tapi jujur saja tak memberi perbedaan besar," ujarnya kepada Crash.net.
Rossi juga yakin, bila perangkat ini menguntungkan Ducati, Yamaha harus ikut mempelajarinya. "Dalam beberapa tahun terakhir, Ducati selalu kuat dan kompetitif, jadi bakal cerdas bila kami coba memahami cara kerja mereka, dan mungkin winglet itu salah satu perangkat yang bikin mereka kuat. Jadi, mengapa tidak? Tapi saya tak tahu apa yang bakal terjadi pada kami di atas motor," ungkap The Doctor.
Aleix Espargaro
Aprilia sendiri dikenal sebagai pabrikan yang paling vokal memprotes winglet Ducati. Hal ini disebabkan keinginan mereka mengembangkan perangkat serupa justru mendapat penolakan dari Direktur Teknis MotoGP, Danny Aldridge pada Februari lalu. Espargaro pun gusar atas kerumitan ini, dan yakin bahwa langkah terbaik adalah menghapus semua perangkat aerodinamika berbentuk winglet dari motor.
"Saya salah satu rider yang yakin hal terbaik adalah menghapus semua winglet. Segalanya bakal lebih mudah bagi semua orang. Tapi saya bukan orang yang membuat regulasi, jadi kami memang harus adaptasi. FIM bilang perangkat ini legal, jadi jelas punya keuntungan aerodinamika, karena ada beban pada ban belakang pada pengereman. Ini sudah jelas. Jadi jika Ducati boleh melakukannya, saya harap Aprilia mulai bekerja sesegera mungkin untuk mencoba hal serupa," pungkasnya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Rossi Ogah Ulang Kondisi Balapan Tahun Lalu di Argentina
Otomotif 28 Maret 2019, 09:25 -
Capirossi: Marquez Sulit Dibekuk, Rossi Masih Kuat
Otomotif 27 Maret 2019, 14:55 -
Enam Kakak Beradik Bersaudara Tersukses di MotoGP
Otomotif 26 Maret 2019, 14:50 -
Marini: Rossi Tak Mungkin Pensiun Dua Tahun Lagi
Otomotif 26 Maret 2019, 13:05 -
Valentino Rossi Lelang Helm untuk Penderita Kanker Payudara
Otomotif 26 Maret 2019, 12:20
LATEST UPDATE
-
Man United dan Real Betis Siap Bahas Masa Depan Antony Pekan Depan
Liga Inggris 20 Maret 2025, 08:15 -
Patrick Kluivert Janji Bakal Asah Ketajaman Timnas Indonesia
Tim Nasional 20 Maret 2025, 08:05 -
Timnas Australia Tim yang Bagus, Tapi Begitu Juga dengan Timnas Indonesia
Tim Nasional 20 Maret 2025, 07:57 -
Nagelsmann: Jerman Bidik Kemenangan Ganda Lawan Italia
Piala Eropa 20 Maret 2025, 07:46
LATEST EDITORIAL
-
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40 -
6 Calon Pengganti Thiago Motta di Juventus
Editorial 19 Maret 2025, 11:59 -
Slot & Arteta Berikutnya? 4 Manajer yang Pernah Finis di Atas Pep Guardiola
Editorial 18 Maret 2025, 16:58 -
Deretan Puasa Gelar Terlama di Inggris dan Momen Berakhirnya
Editorial 18 Maret 2025, 15:56