Para Rider MotoGP Benci Sprint Race: Ide Gila dan Bodoh, Bikin Makin Stres!

Anindhya Danartikanya | 2 Desember 2022 14:11
Para Rider MotoGP Benci Sprint Race: Ide Gila dan Bodoh, Bikin Makin Stres!
MotoGP Malaysia 2022 di Sirkuit Sepang (c) AP Photo

Bola.net - FIM dan Dorna Sports sudah dipastikan akan menjalankan format baru di MotoGP 2023, di mana sprint race akan ditambahkan pada hari Sabtu pukul 15.00 sore setelah sesi kualifikasi. Mengatasnamakan misi memanjakan penggemar, siapa sangka malah mereka ditentang oleh kebanyakan pembalapnya sendiri?

Kehebohan soal sprint race terjadi di sela MotoGP Austria pada Agustus 2022. FIM dan Dorna tahu-tahu mengumumkan pengadaan sprint race untuk 2023. Sudah diterapkan di WorldSBK dan Formula 1, sprint race akan digelar di setiap pekan balap dalam 21 seri yang tersaji dalam kalender balap MotoGP 2023.

Advertisement

Posisi start sprint dan main race ditentukan sesi Kualifikasi 1 (Q1) dan Kualifikasi (Q2). Selain itu, alokasi mesin dan ban per musim tak mengalami perubahan. Poin yang tersaji di sprint race juga hanya diterima sembilan rider terbaik dan jumlahnya setengah dari poin yang tersaji di main race pada hari Minggu.

Namun, gagasan ini ternyata ditentang kebanyakan rider, utamanya karena meningkatkan risiko kecelakaan dan cedera, serta stres pada mental mereka. Ada yang tak segan menyebut ini sebagai ide gila dan bodoh, ada pula yang bertekad minta pengurangan jadwal balapan. Inilah komentar kontra pada sprint race dari para rider MotoGP.

1 dari 7 halaman

Alex Marquez

Alex Marquez

Pembalap Gresini Racing, Alex Marquez (c) Gresini Racing

"Ini sebuah kegilaan, tetapi kegilaan adalah pertunjukan. Jika penambahan balapan bikin fans lebih bersenang-senang, maka kami bersedia melakukannya, demi menyajikan pertunjukan yang baik.

"Memang, 42 balapan agak sedikit gila. Namun, kami harus membiasakan diri. WorldSBK bahkan punya tiga balapan (per seri). Awalnya pasti berbeda, tapi nantinya pasti bakal normal."

2 dari 7 halaman

Fabio Quartararo

Fabio Quartararo

Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo (c) Yamaha MotoGP

"Saya rasa ini bodoh. Saya selalu merasa balapan harusnya digelar pada hari Minggu saja. Saya tak tahu mengapa kami harus melakukan sesuatu pada hari Sabtu.

"Jujur saja, mereka (FIM dan Dorna) tak benar-benar bertanya kepada kami, dan pada akhirnya saya rasa kami semua jauh lebih memilih satu balapan pada Minggu. Menjalani sprint race ditambah dengan main race pada Minggu, saya rasa bodoh."

3 dari 7 halaman

Miguel Oliveira

Miguel Oliveira

Pembalap CryptoData Aprilia RNF, Miguel Oliveira (c) RNF Racing

"Format baru memberi kami stres tambahan dan bakal lucu kalau kami menjalani banyak balapan beruntun. Selain itu, kans meraih poin dua kali dalam pekan balap bisa memengaruhi banyak orang.

"Para rider akan melihatnya seperti balapan marathon, dan akan berusaha menghindari stres di tiap balapan. Kami bakal butuh waktu untuk adaptasi."

4 dari 7 halaman

Alex Rins

Alex Rins

Pembalap Suzuki Ecstar, Alex Rins (c) AP Photo

"Bagi saya, 21 seri sudah ada pada limitnya. Ketika kami diberi tahu bahwa akan ada 42 balapan, makin jelas ini benar-benar pada limitnya. Semoga tidak ada tambahan lagi!"

5 dari 7 halaman

Aleix Espargaro

Aleix Espargaro

Pembalap Aprilia Racing, Aleix Espargaro (c) AP Photo

"Saya tidak suka ide ini. Saya sangat menghormati WorldSBK, tetapi MotoGP bukan WorldSBK. MotoGP punya banyak elektronik, banyak aerodinamika, ada banyak hal, banyak insinyur. Mencari setup yang baik sangatlah sulit.

"Sistem 10 besar di FP1, FP2, dan FP3 saja sudah seperti kualifikasi, belum lagi kalau hujan. Makin sulit punya waktu untuk menemukan setup yang baik untuk balapan. Saya senang balapan, benci tes musim dingin, tetapi saya rasa ini bukan solusi yang baik."

6 dari 7 halaman

Pol Espargaro

Pol Espargaro

Pembalap GASGAS MotoGP Team pada 2023, Pol Espargaro (c) GASGAS

"Dua balapan, risiko yang berlipat ganda, dengan gaji yang sama. Kami balapan dua kali per pekan balap, dan ini berarti ada tambahan risiko. Pasalnya, para rider makin berdekatan, dan kami bakal ingin menyalip rider terdepan. Ini makin berisiko.

"Saya tahu WorldSBK melakukannya, tetapi motor MotoGP lebih berat, lebih cepat, dan lebih berbahaya. Jika Anda bertanya kepada saya apakah saya suka, saya bakal bilang tidak. Tugas bertambah, risiko bertambah. Ini bukan gagasan luar biasa. Ini jawaban saya sebagai pembalap."

7 dari 7 halaman

Pecco Bagnaia

Pecco Bagnaia

Pembalap Ducati Lenovo Team, Pecco Bagnaia (c) Ducati Corse

"Saya ingin semua pembalap bicara dalam Safety Commission karena sprint race ini adalah kejutan. Sirkuit-sirkuit seperti Austin, dalam balapan normal saja sudah menuntut fisik dan mental. Jadi, dua balapan di sana bakal panjang dan sulit.

"Kami akan diskusi, karena setiap tahun menambah balapan sungguh bikin berat mental dan fisik. Mungkin ini sudah keterlaluan. Mungkin kami bisa minta untuk mengurangi balapan. Menurut saya sungguh janggal melihat perubahan dari nol dan langsung punya jadwal yang benar-benar baru."