Pahit Manis Mandalika bagi Para Rider MotoGP: Masih Keluhkan Aspal, Tapi Senang Dicintai Fans
Anindhya Danartikanya | 29 Maret 2022 11:50
Bola.net - Usai menjalani pekan balap di Sirkuit Mandalika, Lombok, Indonesia dua pekan lalu, para pembalap MotoGP kini menyongsong Seri Argentina di Termas de Rio Hondo pada 1-3 April 2022. Sejumlah kesan pahit manis pun dinyatakan oleh para rider usai menyelesaikan laga di Mandalika.
Setelah balapan digelar pada 20 Maret lalu dalam kondisi hujan, para pembalap memberikan pendapat mereka setelah sepekan berada di Lombok. Ada beberapa hal yang masih mereka keluhkan, namun juga ada beberapa hal yang bikin mereka senang sampai-sampai tak sabar untuk kembali musim depan.
Hal yang dikeluhkan para rider utamanya adalah aspal, yang menurut mereka belum ideal karena masih menciptakan kerikil walau area Tikungan 17 sampai Tikungan 5 sudah diaspal ulang. Mereka berharap Sirkuit Mandalika diaspal ulang seluruhnya sebelum mereka kembali.
Di lain sisi, mereka sangat senang bisa balapan di Indonesia, karena paham betul fans MotoGP di negara ini sangatlah masif dan sangat antusias. Mereka senang banjir dukungan dan bahkan merasa sangat dicintai. Beberapa di antaranya bahkan mengaku tak pernah melihat antusiasme setinggi ini di negara lain.
Nah, mau tahu kesan-kesan mereka selama pekan balap MotoGP Indonesia 2022 di Sirkuit Mandalika pada 18-20 Maret lalu? Berikut pernyataan mereka.
Alex Rins
"Saya tak tahu apakah kami bisa balapan dalam kondisi kering, karena kondisi treknya sangat sulit. Di tikungan terakhir, aspalnya mulai terkelupas. Bahkan dalam kondisi basah, kami merasakan aspal yang menabrak tubuh kami dari pembalap di depan. Jadi, bayangkan kalau balapannya digelar dalam kondisi kering.
"Untungnya, tak ada yang celaka. Saat saya melepas baju balap usai finis, dada saya penuh batu-batu hitam. Mereka harus memperbaikinya, karena agak berbahaya. Kita lihat saja nanti. Mereka bilang mereka akan mengaspal ulang treknya untuk musim depan, seluruh sirkuit.
"Di lain sisi, di sini saya merasa seperti Justin Bieber. Saya angkat topi untuk fans Indonesia. Ini salah satu pengalaman terhebat dalam hidup saya! Cara negara ini menikmati motor benar-benar luar biasa."
Jack Miller
"Saya bisa paham mengapa mereka memperpendek balapannya (dari 27 jadi 20 lap). Aspalnya baru selesai sepekan sebelumnya. Secara umum, aspal butuh 1-2 bulan untuk jadi ideal. Saya rasa, dalam kondisi apa pun, balapan bisa tetap digelar tanpa masalah. Saya yakin bakal baik-baik saja.
"Kami sudah melewati satu Grand Prix (di Mandalika) untuk melihat sisi negatifnya. Namun, positifnya, kami semua menjalani balapan yang menyenangkan dan bisa memberikan fans pertunjukan di sini. Saya rasa mereka semua cukup senang.
"Melihat antusiasme pada motor di sini, jumlah fansnya sangat masif. Anda takkan percaya sebelum melihatnya dengan mata kepala Anda sendiri. Kami juga berkendara dari istana presiden melalui jalanan kota Jakarta, dan jalanannya benar-benar penuh orang! Menakjubkan. Saya tak pernah melihat hal macam itu dalam hidup saya. Kami, semua rider, merasa beruntung dan sangat dicintai!"
Joan Mir
"Masalahnya adalah aspal di sini lebih untuk kondisi kering. Namun, bahkan dalam kondisi hujan pun Anda mulai melihat lubang-lubang pada akhir lap, di tikungan terakhir. Bayangkan saja kalau balapannya kering. Wah, bakal sulit. Bakal jadi tantangan besar untuk menyelesaikan balapan.
"Kami terkejut mereka mengurangi lapnya, saya baru tahu kalau jadi 20 lap saja saat balapan Moto2 berlangsung, seperti orang lain. Itu karena tikungan terakhir. Aspalnya berlubang. Pengaspalan ulang untuk musim depan bakal sangat penting.
"Tapi dalam kondisi basah, treknya menakjubkan. Saya menyentuh aspal dengan sikut di tiap tikungan. Saya berkata, 'Apakah ini benar-benar basah?!' Gripnya di trek luar biasa, dan ban Michelin bekerja sangat baik dalam kondisi basah. Saya rasa kami oke-oke saja kalau menjalani 27 lap."
Fabio Quartararo
"Saya tak mengira bakal naik podium (finis kedua). Jujur saja, dalam lap pemanasan, kami mendapatkan sesuatu yang ekstra, karena dalam kondisi basah kami selalu kesulitan. Dalam kondisi basah sepenuhnya ketika gripnya baik, saya jadi tahu potensi saya.
"Performa saya lebih baik dari dugaan. Saya melihat kesempatan naik podium dan saya coba meraihnya. Ini poin yang sangat penting dan saya rasa ini podium perdana saya dalam kondisi yang sepenuhnya basah. Jadi, saya sangat senang.
"Terima kasih kepada para fans yang sudah menunggu usai adanya penundaan balapan (selama 75 menit). Kami juga sangat puas bisa menemukan sesuatu dalam kondisi basah, dan saya sangat bersenang-senang. Terima kasih kepada semua orang!"
Pol Espargaro
"Kami di sini bagaikan rockstar. Jujur saja, sangat menakjubkan bisa pergi ke tempat seperti ini untuk menunjukkan rasa cinta Anda pada balap motor kepada orang-orang yang juga mencintai olahraga ini.
"Sungguh gila. Sulit dijelaskan. Kami berkendara di jalanan Jakarta yang penuh orang, banyak pengendara motor di belakang kami. Ini bagai kembali ke masa lalu di Spanyol. Saya ingat waktu kecil saya pergi nonton balapan, nonton Alex Criville, memimpin balapan yang dipenuhi fans-fans berat. Ini momen yang sangat indah.
"Ya, treknya memang punya grip yang baik, tapi juga sangat kotor. Jadi, kondisi ini berimbang. Biasanya, kami memperhitungkan (ritme balap dalam kondisi basah) 10 detik (lebih lamban dari kondisi kering) untuk trek dengan grip yang oke dalam kondisi basah, dan kami memang benar-benar 9-10 detik lebih lamban. Jadi, ini bagus."
Franco Morbidelli
"Balapannya berat karena pada dasarnya penglihatannya nol. Untungnya, treknya punya grip yang cukup. Jadi, itu kejutan yang menyenangkan. Saya masih kena lemparan beberapa batu. Tapi dalam tes pramusim, kondisinya jauh lebih buruk.
"Saya cukup senang atas jalannya situasi kami. Masih ada beberapa hal yang harus dikerjakan, namun kami tak takut untuk membereskannya. Penggemar Indonesia keren dan sangat banyak! Sangat menyenangkan melihat begitu banyak perhatian untuk MotoGP."
Enea Bastianini dan Marc Marquez
Enea Bastianini: "Fans Indonesia menakjubkan. Saat kami tiba, sudah banyak orang di luar bandara, begitu juga di jalanan, di mana-mana. Juga menyenangkan bisa bertemu dengan Pak Presiden untuk pertama kalinya. Saya tak pernah menyapa satu pun presiden! Jadi, ini bikin saya sangat emosional"
Marc Marquez: "Sejak pertama kali saya datang kemari, 2014, saya langsung merasa fans Indonesia sungguh berbeda. Saya punya hubungan yang sangat baik dengan mereka, entah kenapa. Kemarin adalah gelaran yang sangat penting untuk MotoGP dan semua pembalap, karena ini negara yang juga penting untuk pabrikan-pabrikan kami."
Aleix Espargaro
"Negara ini sangat berbeda dari tempat saya tinggal, di sini liar, masih hijau, pokoknya fantastis. Alamnya masih asri dan saya sangat menyukainya. Saya juga senang melihat betapa besarnya rasa cinta orang-orang di sini pada MotoGP. Di sini, MotoGP seperti sepak bola di Eropa. Ini olahraga favorit mereka.
"Rasanya aneh kami butuh waktu yang sangat lama untuk kembali ke Indonesia. Pasalnya, saya tahu benar bahwa bagian bumi yang ada di sini benar-benar mendukung kami. Jadi, rasanya sangat menyenangkan bisa kembali 25 tahun sejak balapan terakhir di sini."
Pecco Bagnaia
"Dulu kami selalu kompetitif dalam kondisi basah, namun dalam balapan di Mandalika saya tak dapat sensasi yang oke dari motor kami. Saya tak bisa mengerem dengan cara yang saya mau, dan saya tak bisa ngotot. Saya kecewa karena sejatinya saya punya ritme balap yang baik dalam kondisi kering, dan kami punya kans meraih hasil baik. Sayangnya, cuaca tak berpihak kepada kami.
"Kadang Anda menang, kadang Anda kalah. Hasil ini (finis ke-15) sulit diterima, namun tak seorang pun bilang perjuangan ini mudah. Saya pun pulang dari balapan macam ini dengan semangat untuk kembali bekerja demi meraih target. Ducati, kita orang-orang yang tangguh. Saya ingin berterima kasih kepada semua fans di Mandalika, karena kalian semua super keren. Sampai jumpa di Argentina!"
Race Director Mike Webb, via Direktur MGPA Priandhi Satria
"Mike Webb puas dengan kecakapan dan kecepatan marshal dalam memadamkan api dan membersihkan permukaan lintasan dari bekas-bekas bensin dan oli (usai motor Alex Rins terbakar di sesi FP4).
"Pramusim pada hari satu sampai tiga, lalu masuk MotoGP Indonesia juga dari Senin persiapan sampai hari ini (balapan) kemampuannya meningkat, kecakapannya meningkat.
"Ilmunya sekarang jauh lebih tinggi setelah mendapatkan masukan beberapa marshal dari Malaysia yang kami bawa untuk berbagi pengalaman. Faktanya memang marshal dari Malaysia sudah sering mengadakan event balapan internasional termasuk MotoGP."
Baca Juga:
- Dibimbing Alberto Giribuola, Akankah Enea Bastianini Jadi Penerus Andrea Dovizioso di Ducati?
- Honda Masih Ngeyel Salahkan Michelin Soal Mandalika, Tuduh Ogah Ngaku Khilaf
- Valentino Rossi Jelang Debut di GT World Challenge: Saya Memang Terlahir Jadi Pembalap Mobil
- Marc Marquez Sering Jatuh, John McGuinness Pertanyakan Bimbingan Alberto Puig
- John McGuinness: Marc Marquez Harus Dinasihati Agar Tak Sering Kecelakaan Parah
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Marc Marquez Sering Jatuh, John McGuinness Pertanyakan Bimbingan Alberto Puig
Otomotif 28 Maret 2022, 14:41 -
John McGuinness: Marc Marquez Harus Dinasihati Agar Tak Sering Kecelakaan Parah
Otomotif 28 Maret 2022, 13:05 -
Pesan Valentino Rossi untuk Sang Penerus di MotoGP: Tetaplah Jadi Diri Sendiri
Otomotif 28 Maret 2022, 12:00 -
Valentino Rossi Ngaku Sudah Baikan dengan Para Rival, Kini Justru Anggap Teman
Otomotif 28 Maret 2022, 10:23
LATEST UPDATE
-
Link Live Streaming Italia vs Jerman - Perempat Final UEFA Nations League
Piala Eropa 21 Maret 2025, 01:25 -
Banding Ditolak, Laga Barcelona vs Osasuna Tetap Digelar Pekan Depan
Liga Spanyol 21 Maret 2025, 01:18 -
Diinginkan MU dan Liverpool, Juventus Bersedia Lepas Kenan Yildiz?
Liga Italia 21 Maret 2025, 01:01 -
Gak Jadi Beli, Real Betis Mau Pinjam Antony Lagi dari MU!
Liga Spanyol 21 Maret 2025, 00:52 -
Analisa Coach RD: Indonesia Kena Jebak Australia
Tim Nasional 21 Maret 2025, 00:41 -
Waduh, Thiago Motta Terancam Dipecat Juventus?
Liga Italia 21 Maret 2025, 00:40 -
Pemerintah Inggris Resmi Dukung Rencana MU Bangun Stadion Baru
Liga Inggris 20 Maret 2025, 23:49
LATEST EDITORIAL
-
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39 -
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40