MotoGP Tekan Jumlah Kru dalam Balapan Selama Pandemi Virus Corona

Anindhya Danartikanya | 30 April 2020 09:15
MotoGP Tekan Jumlah Kru dalam Balapan Selama Pandemi Virus Corona
MotoGP Sepang, Malaysia 2019 (c) AP Photo

Bola.net - CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, menegaskan akan ada penekanan jumlah anggota kru untuk MotoGP, Moto2, dan Moto3 ketika musim balap 2020 benar-benar dimulai pada akhir Juli nanti. Hal ini disampaikan Ezpeleta dalam pernyataannya lewat MotoGP.com, Rabu (29/4/2020).

Pandemi virus corona (Covid-19) sejauh ini telah membuat empat balapan MotoGP dibatalkan dan tujuh lainnya ditunda. Meski begitu, Dorna Sports tengah berusaha memulai musim 2020 pada akhir Juli, disertai dengan segala protokol agar balapan berjalan aman.

Advertisement

Salah satu keputusan yang diambil adalah menggelar balapan tanpa penonton, serta menekan jumlah pekerja di paddock. Ezpeleta pun telah menentukan jumlah pasti orang yang boleh dibawa sebuah tim MotoGP, Moto2, dan Moto3, serta jumlah staf Dorna, IRTA, dan FIM, yang bakal bekerja mengatur jalannya balap.

1 dari 3 halaman

Akan Ada Sekitar 1.600 Orang Pekerja

"Kami bicara dengan semua tim dan sepakat bahwa jumlah maksimal kru tim pabrikan MotoGP adalah 40 orang, untuk tim satelit atau independen adalah 25 orang, serta 20 orang untuk Moto2 dan 15 untuk Moto3," ungkap Ezpeleta, yang juga tengah menjalani karantina mandiri di Spanyol.

"Setelahnya, tentu ada orang yang harus memproduksi sinyal televisi, ada pula jumlah minimal orang dari Dorna untuk mengatur balapan. Semuanya diperkirakan mencapai 1.600 orang. Jumlah inilah yang memungkinkan untuk mengendalikan keluarga MotoGP," lanjutnya.

Ezpeleta pun menyatakan bahwa pekan balap nanti juga akan tertutup untuk untuk wartawan, baik media cetak maupun televisi. Untuk keperluan foto, beberapa fotografer kemungkinan akan didatangkan, meski ia belum bisa memastikan hal tersebut.

2 dari 3 halaman

Bakal Sediakan 10.000 Tes PCR

Ezpeleta juga menyebut bahwa induk perusahaan Dorna Sports, Bridgepoint Capital, saat ini sedang berusaha membeli 10.000 tes PCR untuk melakukan pemeriksaan bagi seluruh orang yang nantinya akan bekerja di paddock sirkuit saat pekan balap berlangsung.

"Kami mengusahakan 10.000 tes virus corona, yang sudah kami sepakati dengan Bridgepoint. Kami coba membuat protokol, demi melihat situasi balapan tanpa penonton dan dengan jumlah minimal pekerja di paddock. Hal ini akan memengaruhi transportasi, akomodasi, dan hospitality," ujarnya.

"Semua orang akan menjalani tes sebelum pergi dari rumah, dan kemudian akan dites lagi saat mereka tiba di sirkuit, begitu juga saat mereka kembali ke rumah. Inilah ide kami," pungkas pria berusia 74 tahun ini.