Momen-Momen Mencolok MotoGP Sepanjang 2018
Anindhya Danartikanya | 29 Desember 2018 10:30
Bola.net - Tahun 2018 akan segera berakhir dan MotoGP pun telah bersiap menyongsong musim baru. Tim Bola.net pun melakukan kilas balik dan merekap momen-momen tak terlupakan di sepanjang tahun ini.
Kedatangan rider baru, insiden-insiden cekcok antar pebalap baik di dalam maupun luar lintasan, perpisahan para rider dengan timnya dan banyak peristiwa lain menghiasi dan mewarnai jalannya musim ini.
Berikut momen-momen mencolok MotoGP sepanjang 2018. Simak yuk, Bolaneters!
Rehatnya Folger dan Kedatangan Syahrin
Rider asal Malaysia, Hafizh Syahrin sejatinya dipastikan bakal bertahan di Moto2 untuk musim 2018. Meski begitu, ia mendapatkan kejutan besar berupa tawaran kontrak dari Monster Yamaha Tech 3 untuk naik ke MotoGP dan menggantikan Jonas Folger. Pasalnya, Folger secara mendadak memutuskan rehat dari MotoGP akibat masalah kebugaran fisik dan mental.
Folger yang mengaku belum sembuh dari Sindrom Gilbert dan tak siap mental menjalani MotoGP 2018, mencapai kesepakatan dengan Tech 3 untuk berpisah, hingga tim Prancis itu harus pusing tujuh keliling mencari penggantinya. Di sela uji coba pramusim pada akhir Januari, sang bos tim, Herve Poncharal mendapat ide dari CEO Sepang International Circuit, Datok Razlan Razali untuk menggaet Syahrin.
Ide ini ternyata ditanggapi serius oleh Poncharal, dan ia meminta Syahrin untuk hadir dan mengikuti uji coba pramusim di Thailand. Tampil meyakinkan, rider 23 tahun itu pun langsung mendapatkan kontrak berdurasi setahun dari Tech 3 untuk turun di MotoGP. Ia pun menjadi rider Malaysia pertama yang mendapat kesempatan turun semusim penuh di kelas para raja.
Termas Clash - MotoGP Argentina
Sempat dinyatakan bakal dimulai dengan status 'wet race', balapan MotoGP ditunda usai lintasan mengering dengan cepat, membuat seluruh pebalap kembali ke garasi untuk mengganti ban dan setup motor. Jack Miller yang start dari pole, merupakan satu-satunya rider yang bertahan di grid, karena telah memasang ban kering.
Akibat penundaan ini, balapan dimulai dengan metode 'quick start procedure', namun drama terjadi saat mesin milik Marc Marquez sempat mati sesaat sebelum start. Ia berhasil kembali menyalakan mesinnya, namun kembali ke titik start dengan cara memutar balik motornya, aksi yang menyalahi regulasi. Atas kesalahan ini, ia dijatuhi ride through penalty.
Meski sempat duduk di posisi terbuncit, Marquez mampu merangsek ke posisi depan dengan cepat. Sayangnya, performa hebatnya ini diwarnai aksi-aksi gegabah. Ia sempat menyenggol Aleix Espargaro sampai keluar lintasan, dan dijatuhi hukuman mundur satu posisi.
Marquez melakukan hal serupa pada Rossi di Tikungan 13 saat balapan menyisakan lima lap, yakni saat Marquez hendak mengambil alih posisi keenam. Akibat senggolan ini, Rossi terjatuh dan finis di posisi 18. Marquez melewati garis finis di posisi 5, namun dijatuhi hukuman 30 detik dan dinyatakan finis di posisi 19.
Usai balap, Marquez menghampiri garasi Yamaha untuk meminta maaf kepada Rossi, namun diusir oleh sahabat Rossi, Alessio 'Uccio' Salucci. Lewat media massa, Rossi menyebut Marquez sebagai rider berbahaya, sengaja merusak citra MotoGP dan sekadar meminta maaf untuk cari muka.
Jerez Clash - MotoGP Spanyol
Saat memperebutkan posisi kedua, Andrea Dovizioso, Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa secara menggemparkan mengalami kecelakaan hebat bersamaan di Tikungan 6 pada Lap 18 dan ketiganya sama-sama gagal finis.
Setelah melakukan proses investigasi berkepanjangan, Race Direction atau Badan Pengawas Balap menyatakan tak ada penalti yang dijatuhkan dan menganggap peristiwa tersebut sebagai insiden balap biasa.
Dovizioso tak menyalahkan siapa pun dalam peristiwa ini, namun Pedrosa menyebut Lorenzo seharusnya bisa melihat situasi lebih baik karena melaju di tengah lintasan, sementara Lorenzo menyebut Pedrosa lah yang memiliki penglihatan lebih jelas soal apa yang terjadi karena ia melaju di belakangnya dan Dovizioso.
Kebangkitan Lorenzo dan Perpisahan dengan Ducati
Sejak pekan balap di Le Mans, Prancis, Jorge Lorenzo dan Ducati Corse dikabarkan mengalami keretakan hubungan, dan isu soal keinginan Ducati mengganti Lorenzo dengan Danilo Petrucci pun kian merebak setiap hari. Hal ini disebabkan paceklik kemenangan yang terus dialami Lorenzo sejak awal 2017.
Ketika rumor ini semakin santer, Lorenzo justru sukses merebut kemenangan perdananya di Mugello, Italia, kandang Ducati. Uniknya, hanya sehari setelah merayakan kemenangan ini, Ducati resmi mengumumkan hengkangnya Lorenzo dan bergabungnya Petrucci. Tak lama kemudian, Repsol Honda merilis pengumuman resmi soal hengkangnya Dani Pedrosa dan bergabungnya Lorenzo sebagai tandem Marc Marquez.
Dua pekan setelahnya, Lorenzo sukses meraih pole perdananya bersama Ducati dan kembali meraih kemenangan di Catalunya, Spanyol. Ia menjadi rider keempat yang mampu meraih dua kemenangan beruntun bersama Ducati, yakni setelah Loris Capirossi, Casey Stoner dan Andrea Dovizioso.
Sejarah Baru Malaysia
Usai menurunkan Syahrin di MotoGP, Sepang International Circuit (SIC) Racing Team dipastikan mengakuisisi Angel Nieto Team untuk turun di MotoGP 2019 dan menggantikan Tech 3 Racing sebagai tim satelit Yamaha.
Tim asal Malaysia ini pun menaungi juara dunia Moto2 2017 sekaligus anak didik Valentino Rossi di VR46 Riders Academy, Franco Morbidelli dan rider muda asal Prancis yang selama ini disebut-sebut sebagai 'The Next Marc Marquez', Fabio Quartararo.
Pedrosa Umumkan Pensiun
Usai diumumkan bakal hengkang dari Repsol Honda di Mugello, Dani Pedrosa segera santer dikabarkan bakal pensiun. Meski begitu, di sela pekan balap Catalunya, Spanyol dan Assen, Belanda, tiga kali juara dunia ini mengaku masih memiliki beberapa opsi untuk masa depannya, termasuk bergabung dengan tim satelit Yamaha.
Meski begitu, ketika pekan balap MotoGP Jerman di Sachsenring tiba, Pedrosa akhirnya mengumumkan keputusannya untuk pensiun. Rider Spanyol ini mengaku memang sempat mempertimbangkan opsi pindah ke Yamaha, namun pada akhirnya kembali ke pertimbangannya sejak 2016, yakni pensiun pada akhir 2018.
Perang Verbal Dovizioso vs Lorenzo
Menjelang pekan balap MotoGP Ceko, Andrea Dovizioso menjalani wawancara kontroversial dengan Marca, di mana ia menyatakan bahwa dua kemenangan Jorge Lorenzo di Mugello dan Catalunya tak menyelesaikan masalah di Ducati dan menyebut Por Fuera tidak digaet dan dibayar tinggi hanya untuk meraih dua kemenangan.
Lewat Movistar, Lorenzo pun menanggapi pernyataan Dovizioso. Ia mengaku muak dan menyebut rider Italia tersebut kerap berusaha menjatuhkan mentalnya, bahkan saat mereka menjadi rival sengit di GP125 dan GP250.
Lorenzo juga menyebut Dovizioso kelewat jemawa atas prestasinya di Ducati, serta menyatakan bahwa rider 32 tahun tersebut tak lebih bertalenta dari dirinya, Valentino Rossi, Marc Marquez, Dani Pedrosa, Maverick Vinales, Casey Stoner dan Marco Simoncelli.
Permintaan Maaf Yamaha
Usai gagal meraih kemenangan di Ceko, resmi sudah Yamaha melalui 20 balapan tanpa kemenangan sejak MotoGP Belanda 2017, dan ini merupakan rekor losing streak terpanjang mereka di era MotoGP sejak 2002-2003.
Setibanya di Red Bull Ring, Austria, para petinggi Yamaha secara publik meminta maaf kepada Valentino Rossi dan Maverick Vinales atas buruknya performa YZR-M1 dan berjanji akan memperbaikinya sepanjang musim dingin 2018-2019.
Cuaca Buruk Batalkan MotoGP Inggris
Hujan deras mengguyur Silverstone sepanjang pekan balap MotoGP Inggris, dan cuaca buruk ini pun merupakan salah satu faktor penyebab jatuhnya lima pebalap di Tikungan 7 pada sesi latihan bebas keempat. Salah satu rider yang mengalami nasib malang adalah Tito Rabat.
Belum sempat beralih dari tempat kecelakaan, rider Reale Avintia Racing ini tertabrak oleh motor Franco Morbidelli dari belakang. Akibatnya, juara dunia Moto2 2014 ini mengalami patah tulang fibula, tibia dan femur kaki kanan dan dislokasi lutut kanan.
Kecelakaan Rabat ini pun menjadi pertimbangan Race Direction dalam mengantisipasi turunnya hujan pada sesi balap Moto3, Moto2 dan MotoGP. Kondisi aspal lintasan yang buruk juga makin mengacaukan situasi dan air yang menggenang di berbagai area lintasan membuat kondisinya semakin berbahaya.
Balapan sempat ditunda selama 3,5 jam, dan setelah para rider menggelar rapat Safety Commission secara mendadak, diputuskan bahwa seluruh balapan harus dibatalkan.
Jabat Tangan Marquez Ditolak Rossi
Beberapa hari sebelum MotoGP Misano digelar, wawancara Marc Marquez bersama Sky Sport Italia menyeruak ke publik, dan dalam sesi tersebut, ia mengaku masih punya keinginan berdamai dengan Rossi pasca peristiwa 'Termas Clash' dan mengakui dirinya bersalah atas insiden senggolan tersebut.
Salah seorang jurnalis pun meminta tanggapan Rossi soal hal ini dalam sesi jumpa pers, yang juga dihadiri Marquez dan beberapa rider lainnya seperti Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso. Dalam sesi itu, The Doctor mengaku tak mengerti mengapa dirinya harus berbaikan dengan Marquez, mengingat dirinya tak merasa punya masalah dengan rider 25 tahun tersebut.
Uniknya, ketika Marquez menyodorkan jabat tangan kepadanya, Rossi kembali menggeleng dan menolaknya mentah-mentah. Marquez mengaku tak mempermasalahkan penolakan Rossi, namun Lorenzo menyebut tindakan Rossi kekanak-kanakan dan menyatakan Marquez kelewat peduli pada perang mental yang dilancarkan Rossi.
Bandelnya Romano Fenati
Dikenal sebagai rider yang tempramental, Romano Fenati kembali menimbulkan kontroversi dengan melakukan aksi membahayakan kepada Stefano Manzi (Forward Racing) dalam sesi balap Moto2 Misano. Usai saling salip dan dua kali bersenggolan, Fenati diketahui meraih dan mencengkeram rem depan motor milik Manzi di Tikungan 7. Manzi sempat goyah, namun beruntung bisa kembali meraih keseimbangan dan tak terjatuh.
Akibat ulah ini, Fenati segera mendapat bendera hitam tanda diskualifikasi dari balapan dan mendapat larangan dua kali balap dari MotoGP Stewards. Tak hanya itu, Fenati segera didepak oleh Marinelli Snipers Team, dan lisensi balapnya dicabut oleh Federasi Balap Motor Italia (FMI) dan Federasi Balap Motor Internasional (FIM). Rider Italia ini juga mendapatkan pemutusan kontrak dari MV Agusta, yang tadinya bakal menurunkannya di Moto2 2019.
Rentetan Cedera Lorenzo
Usai meraih empat podium, tiga kemenangan dan empat pole, tak pelak lagi Lorenzo terus mengalami peningkatan performa dengan Ducati. Meski begitu, nasib sial menimpanya menjelang akhir musim. Start dari pole, Lorenzo difavoritkan untuk memenangi MotoGP Aragon, namun ia justru terjatuh di tikungan pertama, gagal finis dan mengalami cedera dislokasi ibu jari dan keretakan tulang metatarsal pertama pada kaki kanannya.
Usai balap, Lorenzo secara mengejutkan menuduh Marc Marquez sebagai biang keladi kecelakaan dan cederanya. Menurutnya, Marquez melaju di sisi dalam tikungan dengan sangat agresif dan memaksanya melintas di area trek yang kotor. Karena melebar dan tak ingin kehilangan posisi, Lorenzo pun membuka gas dan tak disangka-sangka ban belakangnya selip. Alhasil, Lorenzo terlempar ke udara dan terjatuh keras di atas aspal.
Belum sembuh benar dari cedera kaki, Lorenzo dinyatakan cukup fit untuk turun di MotoGP Thailand dua pekan setelahnya. Sayangnya, ia kembali mengalami kecelakaan hebat di Tikungan 4 pada sesi latihan kedua. Kecelakaan Lorenzo ini resmi dinyatakan bukan merupakan kesalahan rider, melainkan merupakan kesalahan teknis pada motor, namun Ducati bersikeras merahasiakan detailnya. Akibat kecelakaan ini, Lorenzo mengalami keretakan pada tulang pergelangan tangan kiri.
Dinyatakan tak perlu operasi, Lorenzo pun bertahan di Thailand selama dua pekan untuk menjalani rehabilitasi dan terapi demi turun di Jepang. Sayang, cederanya justru semakin parah dan ia merasa kesakitan saat menjalani latihan pertama. Ia pun segera dipulangkan ke Barcelona untuk menjalani operasi. Ia terpaksa absen di Australia, dan meski sempat datang di Malaysia, ia juga terpaksa tak turun lintasan.
Marquez Kunci Gelar di Motegi
Marc Marquez sukses mengunci gelar dunianya yang ketujuh di arena Grand Prix, sekaligus yang kelima di MotoGP usai meraih kemenangan di Twin Ring Motegi, Jepang. Gelar dunia dipastikan jatuh ke tangannya usai sang rival terdekat, Andrea Dovizioso terjatuh saat balapan menyisakan dua lap.
Lima gelar dunia di kelas para raja pun membuat Marquez menyamai rekor legenda Repsol Honda lainnya, Mick Doohan, yang merebut gelar GP500 pada tahun 1994-1998. Kini, ia hanya tertinggal dari rekor Valentino Rossi yang punya tujuh gelar dan Giacomo Agostini yang mengoleksi delapan gelar.
Vinales Akhiri Paceklik Yamaha
Usai menjalani 25 balapan tanpa satu pun kemenangan, Yamaha akhirnya mengakhiri masa paceklik di MotoGP Australia lewat Maverick Vinales. Ini adalah kemenangan pertama Yamaha sejak MotoGP Belanda 2017 (Valentino Rossi) sekaligus kemenangan perdana Vinales sejak Le Mans, Prancis musim lalu.
Vinales, yang start dari posisi kedua, sempat melorot ke posisi 10 pada lap-lap awal, namun mampu merangsek ke posisi terdepan dalam waktu yang cukup singkat. Vinales menyalip Jack Miller dan Andrea Dovizioso untuk mengambil alih pimpinan balap pada Lap 8, dan sejak itu tak mendapat ancaman serius dari para rivalnya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Marc Marquez Bakal Bantu Sang Adik Bekuk Luca Marini
Otomotif 27 Desember 2018, 14:15 -
Selalu Garang di Moto2, Mengapa Luthi Gagal di MotoGP?
Otomotif 21 Desember 2018, 10:00 -
Turun Penuh di Moto2 2019, Dimas Ekky Ogah Sia-Siakan Kesempatan
Otomotif 19 Desember 2018, 13:10 -
Alex Marquez Nantikan Pertarungan dengan Luca Marini
Otomotif 18 Desember 2018, 14:05 -
Marini: Penting Punya Kakak Paling Berpengalaman di MotoGP
Otomotif 14 Desember 2018, 15:00
LATEST UPDATE
-
Link Live Streaming Peru vs Bolivia - Kualifikasi Piala Dunia 2026
Amerika Latin 21 Maret 2025, 05:30 -
James Rodriguez: Saya Lebih Baik dari Zidane, Modric, Kroos, dan Xavi
Liga Spanyol 21 Maret 2025, 05:24 -
Hasil Italia vs Jerman: Skor 1-2
Piala Eropa 21 Maret 2025, 05:12 -
Hasil Belanda vs Spanyol: Skor 2-2
Piala Eropa 21 Maret 2025, 05:03 -
Hasil Denmark vs Portugal: Skor 1-0
Piala Eropa 21 Maret 2025, 04:55 -
Hasil Kroasia vs Prancis: Skor 2-0
Piala Eropa 21 Maret 2025, 04:48 -
Menpora dan Ratu Tisha Jadi Pembicara di Forum PBB, Ini yang Dibahas
Olahraga Lain-Lain 21 Maret 2025, 03:55
LATEST EDITORIAL
-
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39 -
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40