Mengapa Yamaha Pilih Van der Mark untuk Gantikan Rossi?

Anindhya Danartikanya | 12 September 2017 11:45
Mengapa Yamaha Pilih Van der Mark untuk Gantikan Rossi?
Michael van der Mark (c) Yamaha

Bola.net - - Terjawab sudah siapa yang akan menjadi pengganti sementara Valentino Rossi di MotoGP Aragon, Spanyol pada 22-24 September mendatang. Pembalap Pata Yamaha WorldSBK, Michael van der Mark adalah orangnya. Pertanyaan selanjutnya: mengapa Yamaha memilih Van der Mark yang justru tak punya pengalaman di MotoGP?

Sebelum pabrikan Garpu Tala memilih Van der Mark, nama debutan Monster Yamaha Tech 3, Johann Zarco sempat muncul sebagai kandidat. Meski begitu, bos Tech 3, Herve Poncharal membantah kabar ini, dan menegaskan bahwa Yamaha dan Tech 3 sama-sama memahami bahwa lebih baik Zarco fokus pada timnya sendiri saat ini.

Test rider Yamaha yang juga bintang kejuaraan superbike nasional Jepang, Katsuyuki Nakasuga juga sempat disebut-sebut, mengingat ia kerap mendapat fasilitas wildcard MotoGP di Motegi, Jepang, serta pernah diminta menggantikan Jorge Lorenzo (2011) dan Ben Spies (2012) saat keduanya cedera.

Michael van der Mark (c) Yamaha

Tandem Van der Mark di WorldSBK, Alex Lowes juga sempat menjadi kandidat, mengingat ia pernah menjalani uji coba di atas YZR-M1 milik Pol Espargaro tahun lalu, yang membuatnya mendapat kesempatan menggantikan Bradley Smith yang cedera di tahun yang sama.

Nama Nakasuga dan Lowes pun akhirnya tak termasuk dalam daftar kandidat pengganti sementara untuk Rossi di Aragon, mengingat tampaknya Yamaha ingin memberikan kesempatan kepada Van der Mark yang sebelumnya tak pernah sekalipun mencicipi motor MotoGP.

Van der Mark sudah lama dinilai layak mendapat kesempatan turun di MotoGP, mengingat rider Belanda ini telah menggores berbagai prestasi dalam usianya yang masih belia. Pada tahun 2014, yakni saat usianya masih 22 tahun, ia bahkan sukses merebut gelar juara World Supersport 2014 bersama Honda.

Pada tahun berikutnya, ia menjalani debut di WorldSBK, juga bersama Honda, dan meraih tiga podium. Tahun ini, ia pun hijrah ke Yamaha, tercatat telah mengoleksi tiga kemenangan sensasional di Suzuka 8 Hours. Ia meraih kemenangan pada 2013 dan 2014 bersama Honda, dan tahun ini bersama Yamaha.

Prestasi-prestasi inilah yang membuatnya sempat nyaris menggantikan Karel Abraham di MotoGP Belanda pada 2015 lalu untuk mengendarai motor Open Honda RC213V-RS, yang sayangnya batal karena tim Abraham tak memiliki cukup dana untuk menurunkan rider pengganti.

Ada beberapa faktor yang kemungkinan dijadikan pertimbangan Yamaha untuk memilih Van der Mark sebagai pengganti Rossi. Apa saja? Mari simak yang berikut ini yuk, Bolaneters.

1) Selain masih terkontrak sebagai rider pabrikan Garpu Tala, Van der Mark juga pembalap road race utama Yamaha yang belum pernah menjajal motor MotoGP.

2) Sebagai hadiah dari kemenangannya di Suzuka 8 Hours 2017, yakni hadiah yang juga diberikan Yamaha kepada Lowes tahun lalu, usai memenangkan Suzuka 8 Hours 2016 bersama Espargaro dan Nakasuga.

3) Observasi potensinya sebagai pengganti Rossi di masa depan, apalagi Van der Mark masih berusia 24 tahun, sementara The Doctor yang kini berusia 38 tahun diprediksi akan pensiun pada akhir 2018. Mau tak mau, Yamaha harus bersiap mencari penggantinya kelak.

4) Sebagai ajang pembuktian bahwa rider WorldSBK tak kalah bertalenta dengan para rider MotoGP. Hal ini pernah ditunjukkan oleh juara WorldSBK 2015-2016, Jonathan Rea, yang pernah diminta Repsol Honda menggantikan Casey Stoner yang absen dua seri pada 2012. Mengendarai motor pabrikan tanpa persiapan khusus, Rea justru sukses finis di delapan besar di Misano dan Aragon.

Menjadi pengganti Rossi memang takkan mudah bagi siapapun, baik sebagai pengganti sementara maupun pengganti penuh di masa depan, apalagi rider Italia ini sukses mengoleksi sembilan gelar dunia dan disebut-sebut sebagai salah satu rider terbaik sepanjang masa. Meski begitu, mari kita harapkan yang terbaik bagi Van der Mark dan semoga ia mampu tampil baik di Aragon nanti ya, Bolaneters!