Marc Marquez: Semoga 2025-2026 Bukan Kontrak Terakhir Saya di Ducati dan MotoGP

Anindhya Danartikanya | 17 Juli 2024 13:48
Marc Marquez: Semoga 2025-2026 Bukan Kontrak Terakhir Saya di Ducati dan MotoGP
Pembalap Gresini Racing, Marc Marquez (c) Gresini Racing

Bola.net - Pembalap Gresini Racing, Marc Marquez, berharap kontraknya dengan Ducati Lenovo Team pada 2025 dan 2026 takkan jadi kontrak terakhirnya di MotoGP. Ia sadar tak lagi muda, tetapi bertekad bekerja keras agar bisa balapan lebih lama lagi.

Musim 2024 merupakan musim ke-12 Marquez berlaga di kelas para raja. Mulai musim depan, pembalap berusia 31 tahun itu pun akan membela tim pabrikan Ducati dengan kontrak berdurasi dua tahun usai tampil kompetitif musim ini.

Advertisement

Marquez diketahui belum juara dunia lagi sejak 2019. Kini, meski kembali tampil di papan atas dan sedang menduduki peringkat ketiga pada klasemen pembalap, Marquez merasa belum cukup garang untuk ikut memperebutkan gelar dunia.

1 dari 2 halaman

Butuh Semua Perangkat demi Juara Lagi

Butuh Semua Perangkat demi Juara Lagi

Pembalap Gresini Racing, Marc Marquez (c) Gresini Racing

Meski masih paceklik gelar, Marquez berharap bahwa kontraknya dengan Ducati Lenovo Team takkan jadi kontraknya yang terakhir. Ia berharap bisa kembali jadi juara dunia, terutama sekalinya ia benar-benar klop dengan Desmosedici.

"Anda takkan pernah tahu. Namun, saya tak mau . Jika saya merasa kompetitif... 'kompetitif' berarti masuk enam besar di tiap balapan, sementara 'sangat kompetitif' berarti masuk tiga besar," ujarnya kepada Speedweek pada Minggu (14/7/2024).

"Untuk merebut gelar dunia, Anda butuh semua perangkat, butuh segalanya ada di tempat yang tepat. Saat ini, situasinya tidak seperti itu bagi saya. Namun, saya ingin bertahan lebih lama ketimbang dua tahun ke depan, bahkan dua tahun setelahnya," lanjutnya.

2 dari 2 halaman

Ingin Kembali Jadi 'The Special One'

Ingin Kembali Jadi 'The Special One'

Pembalap Gresini Racing, Marc Marquez (c) Robert Michael-dpa via AP

Di lain sisi, Marquez mengakui prosesnya kembali masuk dalam perebutan gelar dunia berjalan cukup lamban. Ia tak memungkiri hal ini disebabkan cara kerjanya yang berbeda akibat cedera lengan berkepanjangan usai kecelakaan hebat di Jerez pada 2020.

"Pendekatan saya sangatlah berbeda. Cedera ini mengajarkan saya banyak hal sebagai manusia dan sebagai profesional. Kini saya paham bahwa tidaklah normal menjadi nomor satu," ungkap Marquez.

"Normal adalah kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam... Rider yang menang adalah 'orang spesial'. Saya akan coba kembali jadi 'orang spesial' itu pada masa depan, tetapi kami harus menunggu momennya," pungkasnya.

Sumber: Speedweek