Marc Marquez Beber 5 Rival Tersengit di Sepanjang Kariernya

Anindhya Danartikanya | 31 Maret 2020 16:45
Marc Marquez Beber 5 Rival Tersengit di Sepanjang Kariernya
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez (c) HRC

Bola.net - Tak terasa bahwa tahun 2020 akan jadi tahun ke-13 Marc Marquez berkarier di ajang Grand Prix. Tahun ini juga menandai musim kedelapan rider Repsol Honda tersebut di MotoGP. Padahal, rasanya baru seperti kemarin Marquez pertama kali menapakkan kakinya di podium dalam balapan GP125 Donington Park, Inggris, pada 2008.

Telah berusia 27 tahun, Marquez telah meraih delapan gelar dunia di sepanjang kariernya, dan tak sedikit orang yang meyakini bahwa ia belum mencapai puncak performanya dan bisa tampil lebih garang lagi di masa mendatang.

Advertisement

Dalam 13 tahun kariernya di arena Grand Prix, Marquez pun telah menghadapi berbagai macam pebalap dengan karakter dan gaya balap berbeda. Baru-baru ini, lewat sesi Instagram Live, Marquez pun ditanya oleh seorang penggemar soal siapa saja rival terberatnya selama ini.

Nah, mau tahu siapa saja nih, Bolaneters? Simak ulasannya yang berikut ini ya!

1 dari 6 halaman

Nico Terol

Nico Terol

Nico Terol (c) AFP

Usai duduk di peringkat 13 pada 2008 dan peringkat 8 pada 2009, Marquez mulai menunjukkan talentanya kepada dunia pada 2010. Pada tahun ketiganya di GP125, Marquez pun langsung memperebutkan gelar dunia.

Meski meraih 10 kemenangan, perjalanan Marquez menuju gelar dunia tidaklah mudah. Ia mendapatkan perlawanan sengit dari Nico Terol, yang pada tahun sebelumnya duduk di peringkat ketiga. Beruntung, gelar dunia akhirnya jatuh ke tangannya.

Terol yang kala itu jadi runner up, mengaku bahwa Marquez merupakan salah satu rival terberat yang pernah ia hadapi, dan ia baru bisa meraih gelar dunia di GP125 pada 2011, saat Marquez naik ke kelas Moto2.

2 dari 6 halaman

Pol Espargaro

Pol Espargaro

Pebalap Red Bull KTM Factory Racing, Pol Espargaro (c) KTM

Naik ke kelas Moto2, Marquez pun menghadapi banyak lawan kuat, termasuk Stefan Bradl, Andrea Iannone, dan Pol Espargaro. Espargaro pun menjadi rival paling sengit bagi Marquez, karena keduanya sama-sama berasal dari Spanyol dan bertekad menunjukkan siapa yang terbaik.

Rivalitas keduanya pun memuncak pada 2012, ketika keduanya sengit memperebutkan gelar. Keduanya juga kerap cekcok baik di dalam maupun luar lintasan, dan insiden paling mencolok adalah saat keduanya bersenggolan di seri kandang mereka, Catalunya, di mana Marquez menabrak Espargaro sampai gagal finis.

Tahun itu, Marquez pun meraih gelar dunia, sementara Espargaro duduk di peringkat runner up. Pada 2013, Marquez pun naik ke MotoGP, dan Espargaro baru bisa meraih gelar dunia. Pada 2014, Espargaro menyusul Marquez ke MotoGP, namun sejak itu rivalitas mereka juga ikut mereda.

3 dari 6 halaman

Jorge Lorenzo

Jorge Lorenzo

Jorge Lorenzo saat membela Yamaha pada 2016. (c) AFP

Rivalitas antara Marquez dan Jorge Lorenzo mulai tercium sejak awal musim 2013, mengingat Lorenzo yang merupakan juara dunia bertahan jelas-jelas mendapat ancaman nyata di lintasan dari Marquez yang terbukti langsung tampil kompetitif dalam musim debutnya di MotoGP.

Cekcok pertama mereka pun terjadi di Jerez, ketika keduanya memperebutkan posisi kedua dalam balapan. Menuju tikungan terakhir, Marquez pun nekat menyalip Lorenzo dari jalur dalam dan keduanya bersenggolan. Lorenzo pun harus puas finis ketiga, dan ia menolak jabat tangan Marquez saat keduanya berada di parc ferme.

Sampai saat ini, Lorenzo merupakan satu-satunya rider yang pernah mampu menjegal langkah Marquez dalam merebut gelar dunia, yakni pada 2015. Keduanya kerap sengit menjalani pertarungan di lintasan hingga membawa suasana tak enak di luar lintasan.

4 dari 6 halaman

Dani Pedrosa

Dani Pedrosa

Dani Pedrosa (c) AFP

"Rekan setimmu adalah musuh terbesarmu," itulah pepatah yang selalu tertanam di kepala semua pebalap MotoGP, tak terkecuali Marc Marquez dan Dani Pedrosa yang bertandem di Repsol Honda pada 2013-2018. Meski punya hubungan baik, kedua rider ini juga tetap sengit bertarung di trek.

Rivalitas mereka pun benar-benar tampak di permukaan saat bertarung memperebutkan posisi kedua sembari mengejar Jorge Lorenzo di Sirkuit Aragon pada 2013. Saat itu Marquez diketahui menyenggol salah satu kabel motor Pedrosa, yang membuat Pedrosa mengalami kecelakaan hebat.

Meski kerap bertarung sengit di lintasan, uniknya Marquez punya hubungan yang sangat baik dengan Pedrosa, bahkan ketika Pedrosa memutuskan pensiun dari MotoGP pada akhir 2018 lalu.

5 dari 6 halaman

Andrea Dovizioso

Andrea Dovizioso

Pebalap Ducati Team, Andrea Dovizioso (c) AP Photo

Rivalitas antara Marquez dan Andrea Dovizioso baru terbentuk pada 2017 lalu, saat keduanya tampil sama kuat di lintasan dan sengit memperebutkan gelar dunia sampai seri penutup.

Saking sengitnya, kedua rider ini dianggap sebagai spesialis pertarungan di lap terakhir, karena mereka memang 'hobi' memperebutkan kemenangan sampai di tikungan terakhir sebelum finis.

Selama tiga musim terakhir, Dovizioso bahkan selalu duduk di peringkat runner up, di belakang Marquez. Meski begitu, Marquez mengaku senang persaingan di antara keduanya selalu adil dan mereka bisa membicarakannya dengan santai setelah balapan berakhir.