Lorenzo: Rasanya Spesial Kalahkan Monster Seperti Marquez!

Anindhya Danartikanya | 13 Agustus 2018 10:00
Lorenzo: Rasanya Spesial Kalahkan Monster Seperti Marquez!
Jorge Lorenzo (c) AFP

- Rider Ducati Corse, Jorge Lorenzo menyebut kemenangannya di MotoGP Austria pada Minggu (12/8) merupakan salah satu kemenangan terbaiknya sepanjang berkarir di Grand Prix. Sirkuit Red Bull Ring memang dikenal sangat bersahabat dengan Ducati, namun kenyataannya Lorenzo harus bertarung sengit dengan rider Repsol Honda, Marc Marquez sampai akhir.

Start dari posisi ketiga, Lorenzo berhasil mempertahankan posisi di tikungan pertama, dan mengambil alih pimpinan balap usai Marquez dan Andrea Dovizoso bersenggolan di Tikungan 3. Sayangnya, di tikungan yang sama pada lap kedua, ia tersalip oleh Marquez. Lorenzo pun membuntutinya selama 17 lap berikutnya.

Advertisement

Pada Lap 19, Por Fuera akhirnya berhasil memangkas jarak ketertinggalan dari Marquez dan menyalipnya di tikungan pertama. Sejak itu keduanya terhitung menjalani delapan kali aksi saling salip yang cukup agresif. Pada lap pamungkas, Lorenzo berhasil kembali menyalip Marquez di Tikungan 3 dan sukses merebut kemenangannya yang ketiga musim ini.

1 dari 3 halaman

Manajemen Ban Lunak

Manajemen Ban Lunak

Jorge Lorenzo (c) AFP

Dalam balapan ini, Lorenzo mencuri perhatian banyak orang dengan memilih ban depan dan belakang lunak, yang diperkirakan bakal cepat aus. Meski begitu, Lorenzo justru berhasil mengatur usia bannya tetap awet sampai akhir balapan tanpa tersalip sekalipun oleh Dovizioso.

Memakai ban belakang lunak adalah keputusan tepat, tapi saya harus susah payah mengendalikannya di 10 lap pertama. Saya harus mengaturnya agar tidak overheat, karena cuacanya sudah panas. Beberapa bagian ban ini sangat, sangat lunak, ujarnya dalam sesi jumpa pers usai balap.

Tapi ini juga kunci peningkatan besar saya di sektor ketiga, karena kemarin (11/8) saya kehilangan waktu nyaris 0,2 detik di sana dibanding Marc dan Dovi. Saya mencoba mengamati beberapa video, mengamati posisi tibuh saya yang harus diubah agar lebih cepat di sektor tersebut. Sungguh berhasil, lanjutnya.

2 dari 3 halaman

Terus Ditempel Marquez

Terus Ditempel Marquez

Marc Marquez dan Jorge Lorenzo (c) AFP

Sepanjang balapan, Lorenzo pun terus mengalami peningkatan di sektor ketiga dan bahkan sukses mengejar Marquez di sektor tersebut. Saat Marc mulai kesulitan dalam pengereman dan akselerasi, saya mulai mengejarnya sedikit demi sedikit. Jadi ketertinggalan 1,2 detik menjadi nol, ungkapnya.

Masalahnya, seperti biasa, jika Anda menyalip Marc, Marquez akan menempel Anda sampai akhir. Ia sangat ngotot, jadi saya harus bertarung sampai akhir dengannya. Begitulah, ini pertarungan dua rider ambisius sampai tikungan terakhir, tutur lima kali juara dunia ini.

3 dari 3 halaman

Spesial Kalahkan 'Sang Monster'

Spesial Kalahkan 'Sang Monster'

Marc Marquez dan Jorge Lorenzo (c) HRC

Lorenzo pun menyebut Marquez bukanlah rider yang biasa ngotot di awal balap, tapi namun justru memakai strategi tersebut dalam balapan kali ini. Ketika Marquez mencoba melepaskan diri di depan, Lorenzo menyebut hal ini justru membuatnya bisa mengamati gerak-gerik Marquez. Menjelang akhir balap, Lorenzo pun memiliki energi yang lebih baik, ditambah performa ban yang cukup ideal untuk menyerang.

Ini salah satu kemenangan terbaik saya, tapi apakah benar-benar yang terbaik? Saya tak tahu, karena untungnya saya punya banyak kemenangan yang sangat indah di masa lalu, tak hanya di MotoGP tapi juga di kategori lain. Tapi jelas saat Anda mengalahkan Marc rasanya spesial. Ketika Anda menang dengan Ducati, rasanya juga spesial, ujarnya.

Kemenangan ini bakal jadi salah satu yang istimewa, selain kemenangan di Mugello, karena saya harus bertarung sampai akhir melawan monster seperti Marc, bertarung seperti Marc sampai lap terakhir, dengan pengereman yang agresif dan memaksimalkan titik kuat saya. Jadi balapan macam ini selalu sangat sulit, pungkas rider 31 tahun ini. (cn/dhy)