Lika-Liku Usaha Petronas Turunkan Rider Malaysia di MotoGP
Anindhya Danartikanya | 3 Oktober 2019 15:45
Bola.net - Malaysia memang memiliki Hafizh Syahrin di MotoGP selama dua musim terakhir, namun rider 25 tahun itu akan kembali ke Moto2 musim depan. Petronas, sebagai sponsor utama Sepang Racing Team (SRT), kini mencoba untuk kembali menurunkan rider Malaysia lainnya di kelas tertinggi.
Saat ini, Petronas SRT turun di tiga kelas, namun hanya satu rider Malaysia yang mereka naungi, Khairul Idham Pawi. Sempat meraih dua kemenangan di Moto3 2016, Pawi turun di Moto2 selama tiga musim dan tak kunjung meraih hasil baik. Tahun depan, ia akan bernaung di tim yang sama, namun kembali ke Moto3.
Sedikitnya rider Malaysia membuat Petronas sulit mencari rider baru sebagai langkah antisipasi hengkangnya Fabio Quartararo ke Monster Energy Yamaha pada 2021. Manajer Tim Petronas Yamaha SRT, Wilco Zeelenberg menyatakan bahwa mencari rider bertalenta memang tak semudah membalik telapak tangan.
Harus Utamakan Performa Pebalap
"Jika menginginkan rider tertentu, maka Anda harus menggaetnya tepat waktu. Tapi yang penting adalah memahami hal lain. Contoh, jika ada rider yang kuat di Moto3 dan mengulang performanya di Moto2, sangat penting memahami apakah gaya balapnya cocok dengan motor Anda," ujarnya via GPOne.
Zeelenberg pun mengakui metode inilah yang tengah dilakukan timnya pada para rider Malaysia, karena Petronas sangat menginginkan rider dari Malaysia untuk turun di MotoGP. Meski begitu, Pria asal Belanda ini yakin mereka butuh waktu, karena tak mudah mencari rider bertalenta.
"Mereka ingin punya rider Malaysia di MotoGP, dan itulah yang kami usahakan. Tapi jelas untuk mencapai target ini, Anda harus punya talenta, dan kadang tak cukup mengembangkan pebalap di rumah. Mungkin kami butuh waktu, tapi memang hanya waktu yang akan berkata apakah ada Marc atau Vale baru," ujarnya.
Sarankan Tak Terlalu Fokus pada Malaysia
Zeelenberg juga menyarankan Petronas untuk tetap berpikiran terbuka, seperti saat menggaet Quartararo. Selain asal Prancis, El Diablo juga tak punya prestasi mentereng di Moto3 dan Moto2. Namun berkat gaya balap dan karakternya yang positif, ia justru mampu bersinar sekalinya menjalani debut di MotoGP.
"Kami juga akan cari Fabio baru. Jadi mata kami harus tetap terbuka, cermat mengamati apa yang terjadi di setiap kejuaraan dan negara. Jika hanya fokus pada Malaysia, bakal rumit. Mungkin talenta seperti itu belum lahir, dan kami tak boleh sekadar menunggu. Jika ingin cepat, maka gaetlah rider cepat," tutupnya.
Musim depan, Quartararo akan kembali bertandem dengan Franco Morbidelli (Italia) di MotoGP, sementara di Moto2, Sprinta Racing menurunkan Xavi Vierge, yang kemungkinan akan ditandemkan dengan Jake Dixon (Inggris). Di kelas Moto3, selain menurunkan Pawi, SRT juga mempertahankan John McPhee (Inggris).
Sumber: GPOne
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Adik Valentino Rossi Tak Takut Jadi Tandem Marc Marquez
Otomotif 30 September 2019, 14:15 -
Jadwal Siaran Langsung: MotoGP Buriram, Thailand 2019
Otomotif 30 September 2019, 09:15 -
Pawi Kembali ke Moto3, Petronas Beri Jalan Dixon di Moto2 2020
Otomotif 26 September 2019, 09:25 -
Galeri Foto: Aksi Para Pebalap di MotoGP Aragon 2019
Open Play 23 September 2019, 09:53 -
Klasemen Sementara Moto2 2019 Usai Seri Aragon, Spanyol
Otomotif 22 September 2019, 20:36
LATEST UPDATE
-
Man United dan Real Betis Siap Bahas Masa Depan Antony Pekan Depan
Liga Inggris 20 Maret 2025, 08:15 -
Patrick Kluivert Janji Bakal Asah Ketajaman Timnas Indonesia
Tim Nasional 20 Maret 2025, 08:05 -
Timnas Australia Tim yang Bagus, Tapi Begitu Juga dengan Timnas Indonesia
Tim Nasional 20 Maret 2025, 07:57 -
Nagelsmann: Jerman Bidik Kemenangan Ganda Lawan Italia
Piala Eropa 20 Maret 2025, 07:46
LATEST EDITORIAL
-
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40 -
6 Calon Pengganti Thiago Motta di Juventus
Editorial 19 Maret 2025, 11:59 -
Slot & Arteta Berikutnya? 4 Manajer yang Pernah Finis di Atas Pep Guardiola
Editorial 18 Maret 2025, 16:58 -
Deretan Puasa Gelar Terlama di Inggris dan Momen Berakhirnya
Editorial 18 Maret 2025, 15:56