Lengan Bengkak dan Memar, Marc Marquez: Jika Tak Mencoba, Saya Bakal Menyesal

Anindhya Danartikanya | 26 Juli 2020 14:12
Lengan Bengkak dan Memar, Marc Marquez: Jika Tak Mencoba, Saya Bakal Menyesal
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez (c) HRC

Bola.net - Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, menegaskan sama sekali tak dapat paksaan dari siapa pun untuk mencoba turun di MotoGP Jerez, Andalusia, akhir pekan ini, meski cedera patah tulang lengannya belum pulih dan akhirnya absen dari balapan. Hal ini ia sampaikan via DAZN, Sabtu (25/7/2020).

Marquez mengalami patah tulang humerus kanan usai jatuh di MotoGP Spanyol pada Minggu (19/7/2020), dan menjalani operasi di Barcelona pada Selasa (21/7/2020). Ia lalu memutuskan kembali ke Jerez pada Kamis (23/7/2020) untuk tes medis demi melihat apakah ia cukup fit untuk balapan akhir pekan ini.

Advertisement

"Saya merasa kuat, tangan saya bisa digerakkan, saya juga bisa push up, dan tak kelelahan. Tapi jelas ada rasa sakit. Bersama Honda, kami berdiskusi. Saat di rumah, saya meditasi dan coba naik motor dengan baju balap. Saya pun melihat ada kemungkinan. Saya merasa harus mencoba. Jika tidak, saya takkan memaafkan diri sendiri," ujarnya seperti yang dikutip Marca.

1 dari 3 halaman

Kesulitan Melakoni 'Time Attack'

Usai menjalani tes medis di sirkuit, Marquez dinyatakan fit, tapi memilih tak turun dalam sesi FP1 dan FP2. Ia pun turun dalam sesi FP3 pada Sabtu (25/7/2020), namun hanya menjalani sedikit lap dan memilih fokus turun di sesi FP4. Dalam sesi tersebut, Marquez hanya menjalani tujuh lap.

Sang delapan kali juara dunia ini sempat nekat turun dalam sesi Kualifikasi 1 (Q1). Namun setelah satu lap, ia kembali ke garasi dan tak kembali ke trek. Setelah pembicaraan serius dengan tim medis dan petinggi tim, akhirnya Marquez memutuskan absen dari balapan. Saat menjalani wawancara dengan media massa, lengan Marquez pun terlihat memar dan bengkak.

"Dengan Honda, kami sepakat soal ini: mencoba pada Sabtu. Saya berkali-kali memohon kepada mereka. Jadi mereka tak pernah memaksa saya. Saya pun coba berkendara pagi ini, saya merasa oke dan mencatat waktu yang baik. Tapi memang lebih sulit ketika melakoni 'time attack', karena saya harus lebih agresif ketimbang saat mencoba mencari ritme," ungkapnya.

2 dari 3 halaman

Sudah Janji pada Honda Takkan Paksakan Diri

Pada sesi siang, berkat cuaca yang sangat panas, Marquez pun merasa kelelahan usai menjalani tujuh lap beruntun di sesi FP4. Alhasil, ia hanya menjalani satu lap di sesi Q1 dan kemudian kembali ke garasi dan langsung menuju kantor tim. Di sana, ia menyadari lengannya membengkak dan kehilangan kekuatan. Pada momen itulah Marquez merasa dirinya harus realistis.

"Seperti yang saya janjikan pada Honda, saya harus mendengarkan tubuh dan perasaan saya. Saya melihat ini bisa berbahaya. Saat merasa berbahaya, lebih baik mundur saja. Saya turun pada sesi Q1, tapi saya bilang pada tim, jika saya turun lintasan dan merasa tak kuat, saya akan berhenti dan takkan mencoba lebih jauh. Itulah yang saya lakukan," kisahnya.

"Honda selalu menghormati keputusan saya. Saya berterima kasih kepada para dokter, fisioterapis, mekanik, dan tim saya, yang mendukung saya berada di sini, mendukung ambisi dan impian saya terwujud. Kompetisi masih berlanjut, masih ada banyak balapan. Siang ini saya akan melakukan rehabilitasi demi kembali di Brno," tutup Marquez.