'Konflik Marquez vs Lorenzo Justru Untungkan Honda'

Anindhya Danartikanya | 17 Desember 2018 12:15
'Konflik Marquez vs Lorenzo Justru Untungkan Honda'
Marc Marquez dan Jorge Lorenzo (c) AFP

Bola.net - - Manajer Tim Repsol Honda, Alberto Puig mengaku dirinya sama sekali tak mencemaskan atmosfer garasinya di MotoGP musim depan, dan berpendapat bahwa rivalitas antara Marc Marquez dan Jorge Lorenzo, baik di dalam maupun luar lintasan, hanya akan menghadirkan keuntungan bagi tim dan pabrikan. Hal ini ia sampaikan kepada La Vanguardia.

Marquez yang merupakan tujuh kali juara dunia dan Lorenzo yang merupakan lima kali juara dunia, akan membuat Repsol Honda di atas kertas menjadi tim terkuat yang ada di grid 2019. Atas alasan inilah keduanya diperkirakan akan mengalami cekcok, karena keduanya memiliki level kekuatan yang setara.

Advertisement

Selain sama-sama bertalenta, kedua rider ini dipastikan mendapat dukungan teknis setara, dan Puig menantikan proses adaptasi Lorenzo, yang sejak uji coba pascamusim bulan lalu sudah mampu tampil cukup kompetitif di atas RC213V meski masih dirundung cedera kaki kanan dan pergelangan tangan kiri.

1 dari 2 halaman

Lorenzo Bakal Kejutkan Marquez

Puig pun yakin Marquez dan Lorenzo akan saling memotivasi untuk tampil garang tahun depan. Ia juga memprediksi, sekalinya Lorenzo mampu menjinakkan RC213V dan melaju cepat, ia akan membuat Marquez semakin terlecut lagi untuk tampil kompetitif.

"Jika Jorge sudah beradaptasi, maka ia akan cepat, dan jika ia sangat cepat, level tim kami meningkat. Selama beberapa tahun terakhir, Marc tak punya kompetisi dalam tim kami, karena Dani Pedrosa tak pernah menjadi bayang-bayangnya. Jika ia punya tandem yang cepat, Marc bakal lebih cepat lagi. Inilah mengapa Jorge bisa menjadi kejutan baginya," ujar Puig.

2 dari 2 halaman

Rivalitas Itu Hal Wajar

Puig juga mengaku santai saja bila keduanya memang mengalami cekcok musim depan, karena menurutnya sudah sewajarnya bila para rider tak bisa berteman. Ia juga meyakini bahwa rivalitas di antara kedua ridernya hanya akan memberikan keuntungan besar bagi timnya.

"Tugas kami bukan mengatur hubungan mereka, melainkan membuat mereka tampil sebaik mungkin. Pertarungan sudah sewajarnya terjadi. Saya takkan berpura-pura dan berharap mereka jadi 'saudara'. Banyak manajer tim yang tak ingin ada konflik di antara kedua ridernya. Bagi saya ini kesalahan: dengan begitu mereka takkan pernah memenangkan apa pun," pungkasnya.