Kompetitif di Austin, Tanda Andrea Dovizioso Mulai 'Comeback'?

Anindhya Danartikanya | 5 Oktober 2021 10:58
Kompetitif di Austin, Tanda Andrea Dovizioso Mulai 'Comeback'?
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Andrea Dovizioso (c) Petronas SRT

Bola.net - Andrea Dovizioso boleh jadi sekadar finis ke-13 dalam MotoGP Austin di Circuit of The Americas, Senin (4/10/2021) dini hari WIB. Namun, pembalap Petronas Yamaha SRT ini ternyata memiliki potensi lebih baik andai tak melakukan kesalahan pada lap-lap awal. Apakah ini tanda ia mulai 'comeback' ke papan atas?

Seri Austin adalah pekan balap kedua 'Dovi' membela Petronas SRT. Sesuai regulasi alokasi mesin, karena ia pengganti Franco Morbidelli, maka ia hanya mengendarai YZR-M1 versi 2019. Dovizioso sendiri tak punya ekspektasi tinggi dan menjadikan sisa 2021 sebagai masa belajar. Namun, ia mengalami lonjakan performa di Austin.

Advertisement

Dalam Seri San Marino di Misano, Dovizioso finis ke-21 alias terbuncit, namun ia lebih kompetitif di Austin. Ia berkali-kali masuk 15 besar dalam sesi latihan, dan duduk di posisi 14 dalam kualifikasi. Sayangnya, melakukan kesalahan pada kopling saat start, hingga mesinnya nyaris mati dan ia melorot ke posisi terbuncit.

1 dari 2 halaman

Kini Bisa Ikut Bertarung dengan Rider Lain

Kini Bisa Ikut Bertarung dengan Rider Lain

Pembalap Petronas Yamaha SRT, Andrea Dovizioso (c) Petronas SRT

Meski begitu, Dovizioso mampu gaspol. Ia memperbaiki banyak posisi dalam waktu sekejap, naik ke posisi 13 pada Lap 8, bertarung dengan Aleix Espargaro dan Alex Marquez. "Saya merasa jauh lebih baik. Saya masuk ke dalam grup para rider lain, dan akhirnya finis ke-13. Sayang, saya start nyaris terbuncit," ujarnya via The Race.

"Pada awal balapan, saya nyaris mematikan mesin dan melaju di posisi terbuncit, namun mampu finis ke-13. Saya merilis kopling, namun koplingnya bereaksi di luar batas normal hingga rpm-nya anjlok, dan mesin saya nyaris mati. Jadi, saya tak bisa akselerasi," lanjut tiga kali runner up MotoGP dan juara dunia GP125 2004 ini.

Alhasil, tanpa kesalahan tersebut, Dovizioso bisa jadi punya potensi meraih hasil lebih tinggi dari sekadar finis ke-13, bahkan bisa masuk posisi 10 besar. Atas alasan inilah, rider Italia berusia 35 tahun itu tak bisa puas atas hasil finisnya kali ini. Namun, ia juga senang karena kemajuannya masif jika dibandingkan Seri Misano.

2 dari 2 halaman

Tak Puas Hasil Finis, Senang Terus Dapat Progres

"Saya kecewa, karena saya harusnya bisa masuk 10 besar, dan ketika tak bisa bekerja maksimal, saya tak senang. Namun, kemajuan dari Misano sangatlah besar dan inilah yang memang harus kami lakukan. Secara umum, ini pekan yang baik. Menyenangkan bisa meraih pengalaman yang benar-benar berbeda dari layout trek, grip, dan benjolan trek," tuturnya.

Kini, Dovizioso akan menatap balapan kedua di Misano, yang bertajuk Seri Emilia Romagna, pada 22-24 Oktober mendatang. Ia pun berharap tren performa yang apik ini kembali terulang di pekan balap tersebut. Ia juga yakin, semua progres di atas M1 2019 akan sangat berharga saat ia akhirnya mengendarai M1 2022.

"Pada akhirnya, ini kondisi yang baik. Tentu kini lebih jelas bagi saya dalam memahami Yamaha. Kami berada dalam situasi yang tak biasa, jadi saya tetap senang bahkan ketika tak meraih hasil yang baik. Pasalnya, saya sedang belajar. Jadi, tak apa-apa meraih hasil ini, dan kami bisa terus bekerja dengan cara ini," tutup Dovizioso.

Sumber: The Race