Kesulitan di Honda, Lorenzo Pede Ulang Kebangkitan di Ducati

Anindhya Danartikanya | 10 Juni 2019 14:30
Kesulitan di Honda, Lorenzo Pede Ulang Kebangkitan di Ducati
Pebalap Repsol Honda, Jorge Lorenzo (c) HRC

Bola.net - - Pebalap Repsol Honda, Jorge Lorenzo, menolak kesulitannya beradaptasi dengan motor RC213V disebut sebagai kisah 'lunturnya kekuatan sang dewa'. Hal ini ia nyatakan kepada Marca, sebelum bertolak ke Jepang untuk menemui para teknisi dan insinyur Honda Racing Corporation (HRC) pekan lalu.

Sebagai lima kali juara dunia, Lorenzo memang dianggap sebagai salah satu rider MotoGP terbaik dalam dua dekade belakangan. Meski begitu, Por Fuera yakin dirinya tak layak disebut sebagai 'dewa', melainkan pebalap yang mampu tampil baik dan kuat di kejuaraan balap motor terakbar di dunia.

Advertisement

"Saya tak pernah merasa saya ini dewa. Bisa dikatakan saya hanya mampu bekerja dengan sangat baik dalam kejuaraan olahraga yang kebetulan sangat populer. Tapi saat ini saya juga tidak lebih 'rendah', karena saya selalu menjadi orang yang sama, hanya saja hasil saya saat ini berbeda," ujarnya.

1 dari 2 halaman

Akui Sulit Memotivasi Diri Sendiri

Sejak membela Honda awal musim ini, rider Spanyol tersebut tak memungkiri dirinya sangat kesulitan beradaptasi, dan hal ini terlihat jelas dari hasil balapnya di enam seri pertama. Belum naik podium, Lorenzo terhitung dua kali finis ke-13, dua kali finis ke-12, sekali finis ke-11, dan sekali gagal finis.

"Tak mudah menghadapi krisis, tapi saya belum berminat ke psikolog. Otak dan pengalamanlah yang membantu, tapi tentu sangat sulit, karena ini pekerjaan yang butuh disiplin tinggi. Usai 17 tahun berkarier, tak mudah memotivasi diri sendiri ketika sulit meraih hasil baik. Yang jelas, saya harus bersenang-senang dan bersemangat untuk terus bekerja," ungkapnya.

2 dari 2 halaman

Ingin Ulang Gebrakan 2018

Meski begitu, ada satu hal yang membuat Lorenzo terus berpikir positif, yakni fakta dirinya pernah mengalami situasi sulit serupa di Ducati sepanjang musim 2017 dan 2018, namun akhirnya mampu keluar dari penderitaan paceklik kemenangan dengan memenangi balapan di Mugello, Catalunya, dan Austria.

"Saya sangat kesulitan di Ducati, tapi akhirnya bisa menang, menunjukkan bahwa saya bisa berhasil. Jadi mengapa saya tak bisa melakukannya lagi? Lagipula, dalam olahraga ini ada banyak juara yang kariernya dianggap sudah habis tapi justru 'terlahir kembali' dan mampu menutup mulut para kritikus," pungkasnya.

Menjelang MotoGP Catalunya, Spanyol di Sirkuit Barcelona-Catalunya pada 14-17 Juni nanti, Lorenzo tengah berada di peringkat 14 pada klasemen pebalap dengan koleksi 19 poin.