Jorge Lorenzo Soal Sepang Clash 2015: Marc Marquez Tak Mau Saya Jadi Juara
Anindhya Danartikanya | 15 Agustus 2022 10:49
Bola.net - Lima kali juara dunia sekaligus MotoGP Legend, Jorge Lorenzo, menyatakan bahwa dirinya dan Marc Marquez tak bersekongkol untuk menjegal Valentino Rossi dalam perebutan gelar pada 2015. Lorenzo bahkan menjelaskan bahwa Marquez justru tak menginginkannya menjadi juara dunia, karena mereka bukanlah kawan baik.
Lorenzo dan Marquez memang menjalin rivalitas sengit sejak Marquez tiba di MotoGP pada 2013. Namun, dalam Seri Malaysia, Rossi menuduh keduanya berkomplot untuk menjegalnya jadi juara dunia. The Doctor pun menyebut Marquez sengaja menghalang-halangi lajunya di Australia demi membantu Lorenzo jadi juara.
Juga di Malaysia, yakni di Sirkuit Sepang, Marquez dan Rossi berebut posisi ketiga sebelum bersenggolan, yang membuat Marquez terjatuh. Insiden itu disebut 'Sepang Clash'. Pada Seri Valencia, Rossi dihukum start terbuncit dan gagal merebut gelar. Lorenzo jadi juara, Rossi jadi runner up, dan Marquez duduk di peringkat 3.
Rossi vs Marquez di Argentina 2015 Jadi Keuntungan
"Tahun itu, saya seharusnya bisa dengan mudah merebut gelar, karena saya rider tercepat. Namun, pada balapan, sesuatu selalu terjadi. Salah satunya masalah visor. Begitu juga hujan pada Minggu di Silverstone usai performa kuat pada kondisi kering. Jadi, meski saya cepat, musim itu berat," kisah Lorenzo via Cycle World, Jumat (5/8/2022).
Lorenzo pun merasa diuntungkan Rossi vs Marquez. Menurutnya, perselisihan mereka justru tersulut sejak Seri Argentina pada awal 2015. Dalam balapan itu, Rossi dan Marquez juga bersenggolan di depan. Kala itu, Rossi menang dan Marquez gagal finis. Duel sengit juga kembali terjadi dalam Seri Belanda.
"Banyak faktor yang terlibat, tetapi kisah Rossi-Marquez di Argentina adalah momen krusial. Vale bertanggung jawab atas kecelakaan Marc, tetapi ia tidak minta maaf. Marc pun tak suka. Saya rasa alasan-alasan Vale sejatinya bakal mengubah situasi. Marc sendiri tidak mau saya menjadi juara, kami bukan teman," ungkap Lorenzo.
Tak Menyesal Tinggalkan Yamaha demi Ducati
Mengantongi lima gelar dunia, Lorenzo pun pensiun dari MotoGP pada akhir 2019 akibat cedera punggung berkepanjangan. Ketika ditanya apakah dirinya punya penyesalan, Por Fuera mengaku tak pernah melihat ke masa lalu. Ia bahkan mengaku tak menyesal ketika pindah dari Yamaha menuju Ducati pada 2017 lalu.
"Siapa yang tak punya penyesalan? Kita semua pernah melakukan kesalahan dan mengambil keputusan yang salah. Namun, saya akan mengulangnya jika ada kesempatan. Contohnya, saat saya meninggalkan Yamaha demi Ducati," ungkap pria Spanyol berusia 35 tahun ini.
"Saya butuh motivasi usai bertahun-tahun dengan pabrikan yang sama. Namun, jelas saya bisa menang lebih sering jika bertahan di Yamaha. Karier saya juga bakal lebih panjang. Atas alasan ini saya tidak melihat ke belakang," pungkas Lorenzo. Berikut statistik karier Jorge Lorenzo di Grand Prix.
Statistik Jorge Lorenzo di Grand Prix
Gelar dunia: 5 (2 kali di GP250, 3 kali di MotoGP)
Kemenangan: 68 (4 di GP125, 17 di GP250, 47 di MotoGP)
Podium: 152 (9 di GP125, 29 di GP250, 114 di MotoGP)
Pole: 69 (3 di GP125, 23 di GP250, 43 di MotoGP)
Prestasi Jorge Lorenzo di Grand Prix:
GP125 2002 - Caja Madrid Derbi: Peringkat 21
GP125 2003 - Caja Madrid Derbi: Peringkat 12
GP125 2004 - Caja Madrid Derbi: Peringkat 4
GP250 2005 - Fortuna Honda: Peringkat 5
GP250 2006 - Fortuna Aprilia: Juara
GP250 2007 - Fortuna Aprilia: Juara
MotoGP 2008 - Fiat Yamaha: Peringkat 4
MotoGP 2009 - Fiat Yamaha: Runner up
MotoGP 2010 - Fiat Yamaha: Juara
MotoGP 2011 - Yamaha Factory Racing: Runner up
MotoGP 2012 - Yamaha Factory Racing: Juara
MotoGP 2013 - Yamaha Factory Racing: Runner up
MotoGP 2014 - Movistar Yamaha: Peringkat 3
MotoGP 2015 - Movistar Yamaha: Juara
MotoGP 2016 - Movistar Yamaha: Peringkat 3
MotoGP 2017 - Ducati Team: Peringkat 7
MotoGP 2018 - Ducati Team: Peringkat 9
MotoGP 2019 - Repsol Honda: Peringkat 19
Sumber: Cycle World
Baca juga:
- Jadwal Siaran Langsung MotoGP Austria di Trans7 dan MNC Sports, 19-21 Agustus 2022
- Jadwal Lengkap MotoGP Austria di Sirkuit Red Bull Ring, 19-21 Agustus 2022
- Semua Rider Honda Menderita, Marc Marquez: Berarti Ini Sudah Level Darurat
- Marc Marquez Beri Kode Bakal Setim Bareng Joan Mir di MotoGP 2023
- Marc Marquez Sebut Adik Jadi Kunci Pemulihan Cedera: Tanpa Dia, Saya Pasti Malas-malasan
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ducati: Saran Valentino Rossi untuk Pecco Bagnaia Memang Ampuh!
Otomotif 9 Agustus 2022, 12:02 -
Pecco Bagnaia Menangi MotoGP Inggris Berkat Bantuan Valentino Rossi dan Casey Stoner
Otomotif 8 Agustus 2022, 09:17 -
Valentino Rossi Minta Fansnya Tetap Nonton MotoGP, Dukung Anggota VR46
Otomotif 27 Juli 2022, 10:15
LATEST UPDATE
-
Kontrak di Real Madrid Kian Menipis, Antonio Rudiger Cuek!
Liga Spanyol 21 Maret 2025, 01:47 -
Link Live Streaming Kroasia vs Prancis - Perempat Final UEFA Nations League
Piala Eropa 21 Maret 2025, 01:42 -
Link Live Streaming Denmark vs Portugal - Perempat Final UEFA Nations League
Piala Eropa 21 Maret 2025, 01:35 -
Link Live Streaming Italia vs Jerman - Perempat Final UEFA Nations League
Piala Eropa 21 Maret 2025, 01:25 -
Banding Ditolak, Laga Barcelona vs Osasuna Tetap Digelar Pekan Depan
Liga Spanyol 21 Maret 2025, 01:18 -
Diinginkan MU dan Liverpool, Juventus Bersedia Lepas Kenan Yildiz?
Liga Italia 21 Maret 2025, 01:01 -
Gak Jadi Beli, Real Betis Mau Pinjam Antony Lagi dari MU!
Liga Spanyol 21 Maret 2025, 00:52 -
Analisa Coach RD: Indonesia Kena Jebak Australia
Tim Nasional 21 Maret 2025, 00:41
LATEST EDITORIAL
-
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39 -
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40