Jorge Lorenzo Sedih Tak Bisa Bayar Kepercayaan Repsol Honda

Anindhya Danartikanya | 28 Desember 2020 14:12
Jorge Lorenzo Sedih Tak Bisa Bayar Kepercayaan Repsol Honda
Jorge Lorenzo saat masih membela Repsol Honda. (c) HRC

Bola.net - Jorge Lorenzo mengaku sedih tak bisa membayar kepercayaan yang telah diberikan Repsol Honda kepadanya di MotoGP 2019, mengingat ia sulit beradaptasi dengan RC213V dan dirundung banyak cedera, yang akhirnya memaksanya pensiun dalam usia 32 tahun. Hal ini ia sampaikan via The Race, Jumat (25/12/2020).

Lorenzo mengakui, usai memutuskan hengkang dari Ducati pada pertengahan 2018, ia nyaris tanda tangan kontrak dengan Petronas Yamaha SRT untuk 2019. Namun, saat mendengar Dani Pedrosa hendak pensiun dan Repsol Honda mencari rider papan atas sebagai pengganti, Lorenzo pun segera mengajukan diri.

Advertisement

Manajer Tim Repsol Honda, Alberto Puig, tertarik atas proposal Lorenzo, dan sukses meyakinkan para bos Honda demi memberinya lampu hijau untuk bergabung. Sayang, kerja sama ini tak berbuah manis karena Lorenzo sulit kompetitif di atas RCV, dan dirundung rentetan cedera, termasuk cedera punggung berkepanjangan.

1 dari 3 halaman

Sama-Sama Pemenang, Lorenzo-Honda Tak Bisa Lanjut

Sama-Sama Pemenang, Lorenzo-Honda Tak Bisa Lanjut

Jorge Lorenzo (c) HRC

Cedera itu didapat Lorenzo usai kecelakaan besar di Assen pada Juni 2019. Akibat insiden itu, ruas tulang belakang T6 dan T8 Lorenzo retak dan pernah pulih benar walau kondisi fisiknya terus membaik. Usai pertimbangan panjang, Lorenzo akhirnya memutuskan pensiun, mengakhiri kontraknya dengan Honda setahun lebih awal.

"Memutuskan pensiun tidaklah mudah, karena saya tak bisa membayar kepercayaan yang telah diberikan Honda dan Alberto. Tapi juga benar jika menjalani setahun lagi seperti 2019 bukanlah hal yang bisa saya dan Honda lakukan, karena kami berdua adalah pemenang, ogah sekadar finis ke-10 atau 15," ujar Lorenzo.

Lorenzo menyatakan, tanpa cedera punggung tersebut, kemungkinan besar ia akan tetap balapan pada 2020 sembari menimbang-nimbang keputusan pensiun pada 2021. Namun, situasinya berbeda, dan cedera itu membuatnya semakin tak nyaman ambil risiko di lintasan.

2 dari 3 halaman

Kini Cuma Bisa Berandai-andai

"Kala itu, saya sungguh menderita. Padahal hidup adalah untuk dinikmati, bukan untuk jadi derita, terutama jika Anda sudah sering menang. Tapi saya tidak menyesal, karena tak masuk akal jika Anda menyesali hal-hal yang tak bisa Anda ubah," ungkap lima kali juara dunia asal Spanyol ini.

Di lain sisi, Lorenzo tak memungkiri dirinya kerap berandai-andai, terutama jika ia sukses menang dengan Ducati lebih awal dari Seri Mugello pada 2018 lalu, yakni sebelum para bos Ducati mulai memiliki gagasan untuk menggantinya dengan Danilo Petrucci.

"Tentu akan selalu ada pertanyaan soal apa yang bisa terjadi andai saya menang sebulan lebih awal di Ducati. Mungkin saya takkan ada di sini untuk mengobrol. Namun, jika melihat karier saya, saya merasa sebagai orang dan atlet yang beruntung. Saya bangga atas raihan saya, dan saya tak bisa tak merasa senang," pungkasnya.

Sumber: The Race