Jonathan Rea Kecewa Tak Pernah Dapat Opsi Nyata di MotoGP

Anindhya Danartikanya | 22 Desember 2020 15:23
Jonathan Rea Kecewa Tak Pernah Dapat Opsi Nyata di MotoGP
Pembalap Kawasaki Racing Team, Jonathan Rea (c) Kawasaki

Bola.net - Pembalap Kawasaki Racing Team sekaligus enam kali juara WorldSBK, Jonathan Rea, mengaku sangat kecewa tak pernah mendapatkan kesempatan yang nyata untuk berlaga di MotoGP. Hal ini ia sampaikan kepada Moto Journal seperti yang dikutip Motosan pada Senin (21/12/2020).

Rea yang kini jadi pembalap tersukses dalam sejarah WorldSBK dengan enam gelar, 99 kemenangan, dan 185 podium, memang merupakan rider yang sangat sering diperbincangkan di MotoGP. Banyak pembalap yakin ia rider WorldSBK yang paling layak pindah ke MotoGP.

Advertisement

Sebelum membela Kawasaki pada 2015, Rea merupakan rider andalan Honda. Ia pun diminta membela Repsol Honda dalam dua seri MotoGP 2012 untuk menggantikan Casey Stoner yang cedera. Sebagai rider anyar dan tak pernah mengendarai RCV, Rea menggebrak dengan finis kedelapan di Misano dan ketujuh di Aragon.

1 dari 3 halaman

Berterima Kasih pada Honda

Berterima Kasih pada Honda

Jonathan Rea saat membela Repsol Honda pada 2012. (c) MotoGP.com

Performanya kala itu membuat Rea kerap digadang-gadang pindah ke MotoGP pada 2013 sebagai pengganti Stoner yang pensiun. Namun, nyatanya Repsol Honda justru menggaet Marc Marquez dan mempertahankan Dani Pedrosa. Alhasil, tak ada tempat bagi Rea.

Hubungan Rea dan Honda pun retak pada 2014. Pabrikan Sayap Tunggal tak kunjung memberikan motor kompetitif di WorldSBK, dan tak menjanjikan tempat yang layak pula di MotoGP. Saat itulah rider Irlandia Utara ini memutuskan pindah ke Kawasaki, tim yang membuatnya kini berjaya.

"Saya kecewa tak pernah dapat kesempatan turun di MotoGP. Tapi beginilah hidup. Bagaimanapun, saya akan merasa sangat bahagia bertahan di Honda selama bertahun-tahun, karena mereka memberikan kesempatan bagi saya untuk balapan dengan Repsol Honda," ujar Rea.

2 dari 3 halaman

Cuma Bisa Berandai-andai

"Jika bisa pilih motor untuk balapan di MotoGP, Anda pasti pilih motor itu, karena motor Repsol paling ikonik dan berstatus pabrikan. Saya bersyukur dapat kesempatan itu. Jujur saja, saya lebih pilih menjalani dua balapan dengan motor itu ketimbang harus balapan semusim penuh dengan motor yang mustahil kompetitif," ungkapnya.

Pada 2016, Rea menjalani negosiasi dengan Suzuki untuk turun di MotoGP 2017. Namun, kesepakatan batal diraih karena pabrikan Jepang itu akhirnya lebih memilih Andrea Iannone. Impian untuk turun di MotoGP menjadi angan-angan belaka bagi Rea yang kini sudah berusia 33 tahun.

"Saya selalu punya pikiran di kepala saya: apa yang bisa kulakukan andai turun di MotoGP? Tapi kenyataannya begini. Begitulah hidup. Kini saya merupakan enam kali juara dunia WorldSBK dan saya menyukai kehidupan di paddock itu," pungkas bapak dua anak ini.

Sumber: Moto Journal, Motosan