Johann Zarco: Tenaga Ducati Memang Oke, Tapi Wajib Merenung Usai Digilas Yamaha

Anindhya Danartikanya | 29 Maret 2021 11:25
Johann Zarco: Tenaga Ducati Memang Oke, Tapi Wajib Merenung Usai Digilas Yamaha
Pembalap Pramac Racing, Johann Zarco (c) Pramac Racing

Bola.net - Seperti kebanyakan orang, Johann Zarco juga takjub pada tenaga mesin dan top speed Desmosedici GP20 dalam MotoGP Qatar di Sirkuit Losail pada Minggu (28/3/2021). Namun, fakta bahwa dirinya finis kedua diyakini rider Pramac Racing ini sebagai bukti ada beberapa area di mana Ducati tertinggal dari Yamaha.

Zarco yang start keenam, merangsek ke posisi terdepan bersama Pecco Bagnaia, Jack Miller, dan Jorge Martin berkat holeshot device dan tenaga masif GP20. Keempatnya melakukan start fantastis dan langsung memimpin. Namun, pada Lap 15, mereka hanya bisa pasrah melihat Maverick Vinales mengambil alih pimpinan balap.

Advertisement

Pada Lap 17, Zarco menyalip Bagnaia dan melaju di posisi kedua. Pada lap penutup, ia pun disalip oleh Joan Mir yang mengendarai Suzuki, yakni motor yang sama lincahnya di tikungan seperti Yamaha karena memiliki corner speed yang baik. Namun, Zarco akhirnya finis kedua, diuntungkan blunder Mir yang melebar di tikungan terakhir.

1 dari 3 halaman

Tak Perlu Tambahan Tenaga

Tak Perlu Tambahan Tenaga

Pembalap Pramac Racing, Johann Zarco (c) Pramac Racing

Zarco pun senang bisa kembali naik podium, namun ia merasa seharusnya bisa berbuat lebih demi mengejar Vinales. Juara dunia Moto2 2015 dan 2016 ini menyatakan, para rider Ducati masih tertinggal di beberapa sektor dari Yamaha. Finis dengan margin 1,092 detik adalah bukti bahwa mereka harus mencari solusi.

"Saya tak butuh tenaga mesin tambahan, saya sudah punya cukup. Saya rasa kami harus lebih garang pada enam lap terakhir atau saat Maverick makin ngotot, demi meraih kemenangan. Saya melaju lebih cepat saat itu, namun kehilangan 0,4 detik (per lap). Jadi, kami harus menutup margin ini," ungkap Zarco usai balap.

"Kami tahu alasan kami tertinggal, dan mengapa sangat sulit membuntuti Maverick. Namun, jika mengamati balapan dan cara saya menjalaninya, kami harus mencari koneksi lebih baik dengan ban belakang saat masuk tikungan. Dari sini, kami bisa mengalami kemajuan pada paruh kedua balapan," lanjut rider Prancis ini.

2 dari 3 halaman

Harus Temukan Solusi Sebelum MotoGP Doha

Hasil ini juga menunjukkan top speed bukanlah segalanya, walau Zarco sukses mencatat rekor dengan kecepatan 362,4 km/jam dalam sesi FP4. Ini terbukti dari fakta Vinales mampu membuntuti Ducati via slipstream. Zarco pun mengimbau Ducati untuk merenungkan solusi di MotoGP Doha pada 2-4 April nanti.

"Saya rasa perbedaan top speed kami makin tipis, karena Maverick dapat slipstream yang baik. Memang tak sepanjang balapan, karena ia akhirnya memimpin. Tapi saat ia memimpin, ia punya keunggulan besar pada gigi dua dan tiga, serta sedikit pada gigi empat. Alhasil, ia jadi menjauh dari kami," lanjut Zarco.

"Kami bisa mengejarnya, namun sudah terlambat. Jadi, itulah alasan mengapa margin performa kami makin tipis. Jika kami bisa menemukan solusi di area ini untuk balapan selanjutnya, kami bakal jauh lebih garang bersama Ducati dan bisa mempertahankan kekuatan kami," pungkas pembalap berusia 30 tahun ini.

Sumber: Crashnet