'Jika Formula 1 Sukses Tanpa Penonton, MotoGP Bakal Menyusul'

Anindhya Danartikanya | 21 April 2020 13:30
'Jika Formula 1 Sukses Tanpa Penonton, MotoGP Bakal Menyusul'
MotoGP Austria 2019 (c) AP Photo

Bola.net - Sporting Director Ducati Corse, Paolo Ciabatti, menyatakan Dorna Sports, beserta seluruh tim dan pabrikan MotoGP takkan menutup peluang menggelar balapan 2020 tanpa penonton, seperti gagasan yang saat ini juga tengah digodok oleh Formula 1. Hal ini ia sampaikan via Sky Sports.

F1 sendiri bertekad memulai musim 2020 di Red Bull Ring, Austria, pada Juli, sementara MotoGP bertekad mulai di Brno, Ceko pada Agustus. CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, juga baru-baru ini menyatakan bahwa pihaknya bertekad menggelar 10 balapan.

Advertisement

Dorna pun bertekad menggelar seluruh balapan tersebut tanpa penonton, dan Ciabatti menyatakan bahwa mereka akan memantau penyelenggaraan F1 dengan sistem yang sama. Jika F1 sukses, maka MotoGP bisa ikut menyusul.

1 dari 3 halaman

Tetap Valid dengan 10 Seri Saja

"Kami memberikan input kepada Dorna. Kami juga baca kabar soal F1, yang sangat optimis dan tampaknya bakal dimulai di Austria. Jika F1 sukses menggelar balapan tanpa penonton, MotoGP juga bisa melakukannya. Kami berencana menggelar 10 balapan tahun ini," ujar Ciabatti.

Ciabatti juga menyatakan bahwa pabrikan peserta MotoGP juga tak keberatan jika harus menjalani 10 balapan saja musim ini, dan menurut mereka kompetisi akan tetap valid, siapa pun yang jadi juara nanti. Meski begitu, ini hanya terwujud jika situasi di negara penyelenggara mendukung.

"Kejuaraan kami tetap valid bahkan jika harus menggelar 8-10 balapan saja. Target Dorna adalah memahami berapa negara yang bisa menggelar MotoGP. Jika terbatas, maka kami akan mempertimbangkan menggelar dua balapan di trek yang sama selama dua pekan beruntun," ungkapnya.

2 dari 3 halaman

Sulit Balapan di Eropa pada November-Desember

Ciabatti juga tak menutup kemungkinan bahwa MotoGP akan tetap balapan pada bulan November dan Desember. Masalahnya, cuaca dingin di Eropa tentu takkan mendukung penyelenggaraan balapan.

"Sulit membayangkan balapan di Eropa pada November dan Desember. Sangat penting bagi kami untuk memahami situasi di setiap negara. Tapi ide kami adalah menggelar paruh kedua musim di luar Eropa," pungkasnya.