Gaya Balap Fabio Quartararo Jadi Tak 'Alami' Demi Konsisten di MotoGP 2021

Anindhya Danartikanya | 6 Juli 2021 09:47
Gaya Balap Fabio Quartararo Jadi Tak 'Alami' Demi Konsisten di MotoGP 2021
Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo (c) Yamaha MotoGP

Bola.net - Seolah ogah mengulang kegagalannya di MotoGP 2020, rider Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, berusaha adaptasi pada karakter motor YZR-M1 teranyar dan mengubah gaya balap jadi lebih agresif. Hal ini ia sampaikan kepada Autosport, Senin (5/7/2021), usai meraih enam podium dan empat kemenangan.

El Diablo sempat jadi kandidat juara pada 2020 dengan memimpin klasemen selama sembilan seri perdana. Tapi pada paruh kedua musim, performanya anjlok dan tak konsisten, hingga ia terjun bebas hingga mengakhiri musim di peringkat kedelapan. Tahun ini, ia pun bekerja lebih keras agar hal itu tak terulang.

Advertisement

Selain bekerja dengan psikolog untuk menjaga kesehatan mental, Quartararo juga berupaya keras mengubah gaya balap. Ia sendiri dikenal sebagai rider yang punya corner speed tinggi layaknya Jorge Lorenzo, namun ia yakin mengandalkan corner speed saja takkan cukup untuk membuatnya tampil kompetitif.

1 dari 3 halaman

Semua Rider Harus Adaptasi pada Motornya

Semua Rider Harus Adaptasi pada Motornya

Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo (c) AP Photo

"Tiap rider harus adaptasi pada motornya. Saya sendiri berkendara dengan cara berbeda dari tahun lalu. Gaya balap saya sekarang tak terlalu alami, tapi bekerja dengan baik. Saya bisa merasakan limit, bisa melaju cepat, dan saat ini semua berjalan oke. Pada 2019, hal yang sama terjadi, dan saat ini saya super fokus di atas motor. Semua berjalan baik," ujarnya.

Pembalap 22 tahun ini pun menyatakan bahwa kini dirinya berkendara lebih agresif, yakni mengerem dengan sangat lambat, hingga cara berkendaranya tak lagi mengandalkan corner speed super tinggi. Ia mengaku, tikungan-tikungan di Sachsenring, Jerman, mendukung corner speed tinggi, namun motornya jadi sulit diajak berbelok.

"Alhasil, saya harus cari cara lain untuk memikirkan corner exit. Di beberapa trek, hal macam ini terjadi. Jadi, memang tak sepenuhnya alami, namun saya harus adaptasi. Jika Anda lamban di satu tikungan, di tikungan lainnya Anda bisa lebih cepat. Jadi, memang tak alami, namun jika Anda memahami motor, Anda bisa lebih cepat dan lebih mudah berkendara," lanjutnya.

2 dari 3 halaman

Terbukti Cepat di Segala Kondisi

Kerja keras ini pun akhirnya berbuah manis. Pada sembilan seri pertama musim ini, performa El Diablo jauh lebih konsisten daripada sembilan seri pertama pada 2020. Ia terbukti cepat di segala kondisi, hanya dirugikan cedera arm pump di Jerez dan insiden baju balap di Catalunya, di mana ia finis di posisi 13 dan 6 di masing-masing balapan.

"Musim ini sangat baik. Sayangnya, kami mengalami masalah di Jerez dan Barcelona akibat lengan dan baju balap. Namun, kami cepat di segala kondisi, bahkan saat kami kesulitan di Jerman, atau saat hujan turun di Le Mans, kami bisa tetap memperebutkan podium. Jadi, jika membicarakan awal musim, saya sangat puas," tutupnya.

Saat ini, Quartararo tengah memimpin klasemen pembalap dengan koleksi 156 poin, unggul 34 poin dari Johann Zarco yang ada di peringkat kedua. Ia akan kembali turun lintasan dalam MotoGP Styria di Sirkuit Red Bull Ring pada 6-8 Agustus mendatang.

Sumber: Autosport