Gabung Ducati, Petrucci Pelajari Dovizioso-Lorenzo
Anindhya Danartikanya | 9 Januari 2019 15:35
Bola.net - - Meski akhirnya mendapat kesempatan membela tim pabrikan Ducati Corse di MotoGP 2019, Danilo Petrucci menolak jemawa. Rider Italia ini sangat menyadari bahwa untuk menjadi rider papan atas di kejuaraan balap motor terakbar bukanlah perkara mudah. Kepada Pecino GP, Petrucci mengaku akan lebih fokus memperbaiki diri lebih dulu sebelum mematok target muluk.
Petrucci ditunjuk untuk menggantikan Jorge Lorenzo yang hijrah ke Repsol Honda. Meski begitu, ia hanya mendapat kontrak setahun, yakni durasi yang merupakan permintaannya sendiri dan mendapat persetujuan dari Ducati. Dengan kontrak singkat ini, Petrucci harus segera membuktikan diri demi dipertahankan pada 2020, namun ia mengaku ogah terbebani.
"Kompetisi kian sulit. Demi membuat perbedaan, Anda harus memperhatikan setiap detail. Perbedaan antara balapan yang sangat baik dan sangat buruk tergantung pada detail-detail tersebut. Saya selalu membandingkannya dengan pembuatan patung dari batu. Pada awalnya, Anda harus bawa palu dan memukul batunya, lalu barulah bekerja pada detailnya," ujarnya.
Belajar dari Perjalanan Dovizioso
Bergabung dengan tim pabrikan tentu membuat asa Petrucci untuk tampil kompetitif kian melambung. Meski begitu, ia yakin hal ini takkan terwujud secara instan. Ia pun belajar dari perjalanan sang tandem, Andrea Dovizioso, yang harus jatuh bangun lebih dulu mengembangkan Desmosedici, sebelum menjadi kandidat juara selama dua tahun terakhir.
"Berapa waktu yang saya butuhkan untuk sekompetitif Jorge atau Dovi? Berapa waktu yang dibutuhkan Dovi menjadi Dovi yang sekarang? Saya yakin, jika menikmati prosesnya, maka hal baik akan datang sendiri. Jika terus berlatih, Anda tahu apa yang cocok untuk Anda. Kuncinya, di MotoGP Anda harus bekerja secara metodis dan tak terlalu mengandalkan insting," ungkapnya.
Belajar Konsisten dari Lorenzo
Bukan rahasia lagi Petrucci ingin menyamai prestasi Lorenzo di Ducati, dan hal ini membuatnya mempelajari strategi balap rider asal Spanyol tersebut. "Saya belum ada di posisi 'top', tapi sudah sedikit memahami apa masalah dari gaya balap saya. Saya harus mengubah beberapa hal. Ini bukan proses yang mudah, meski saya terus bekerja keras," tuturnya.
Rider berusia 28 tahun yang akrab disapa Petrux ini pun mengaku ingin memperbaiki ritme balapnya, yakni area yang justru menjadi titik kuat Lorenzo. Menurutnya, hal ini bisa terwujud jika ia mampu meningkatkan performa pada sesi kualifikasi agar lebih sering start dari barisan terdepan.
"Seperti Jorge, saya harus memahami apa kunci untuk tampil kuat sepanjang balapan. Demi melakukannya, saya harus meraih ritme yang baik sejak awal. Tapi Anda hanya akan bisa melakukannya jika Anda ada di depan, dan pada akhirnya kuncinya adalah di sesi kualifikasi. Karena jika Anda start keenam, maka sulit naik podium," tutupnya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
'Beban Marquez di Honda Lebih Besar Ketimbang Lorenzo'
Otomotif 7 Januari 2019, 14:10 -
Dovizioso: Lorenzo Tak Ancam Posisi Saya di Ducati
Otomotif 7 Januari 2019, 11:00 -
Pernah Lawan Tiga Rider Terbaik, Kini Lorenzo Merendah
Otomotif 4 Januari 2019, 12:35 -
Lorenzo Ragu Bisa Langsung Rebut Gelar Bareng Honda
Otomotif 4 Januari 2019, 11:35 -
Jorge Lorenzo Langsung Merasa Dicintai Honda
Otomotif 4 Januari 2019, 10:50
LATEST UPDATE
-
Klasemen Putaran ke-3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Tim Nasional 20 Maret 2025, 13:18 -
Hasil dan Klasemen Putaran ke-3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Piala Dunia 20 Maret 2025, 13:16 -
Frenkie de Jong Buka Suara: Jangan Bandingkan Lamine Yamal dengan Messi
Liga Spanyol 20 Maret 2025, 13:15 -
Nonton Australia vs Timnas Indonesia, Live Streaming di RCTI dan GTV
Tim Nasional 20 Maret 2025, 13:01 -
Paraguay Menyulam Asa, Chile Merajut Luka
Amerika Latin 20 Maret 2025, 12:49
LATEST EDITORIAL
-
Di Mana Mereka Sekarang? 5 Pemain yang Dilepas Real Madrid pada 2015
Editorial 20 Maret 2025, 10:39 -
5 Target Alternatif untuk Man Utd Setelah Gagal Rekrut Geovany Quenda
Editorial 19 Maret 2025, 12:40