Fabio Quartararo: Tak Ada yang Bisa Gantikan Valentino Rossi

Anindhya Danartikanya | 12 Juni 2020 13:45
Fabio Quartararo: Tak Ada yang Bisa Gantikan Valentino Rossi
Valentino Rossi dan Fabio Quartararo (c) MotoGP

Bola.net - Pebalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, yakin dirinya memang layak 'naik jabatan' ke Monster Energy Yamaha di MotoGP 2021, namun menegaskan tak mau disebut mengambil alih tempat Valentino Rossi. Hal ini ia sampaikan via Sky Sport pada Kamis (11/6/2020).

Quartararo memang sukses mencuri perhatian pada musim debutnya di kelas tertinggi tahun lalu. Mengendarai YZR-M1 yang ala kadarnya dibanding tiga rider Yamaha lain, justru ia paling konsisten bertarung di papan atas, dengan meraih 7 podium, 6 pole, dan duduk di peringkat 5.

Advertisement

Atas alasan inilah Yamaha menghadiahinya YZR-M1 spek pabrikan terbaru untuk 2020. Tak hanya itu, ia juga dapat kontrak dua tahun untuk menggantikan Rossi di Monster Energy Yamaha mulai 2021 mendatang. El Diablo yakin dirinya layak dapat ini semua, namun bukan berarti ia 'merebut' tempat Rossi.

1 dari 3 halaman

Tak Ambil Alih Tempat Rossi

"Yamaha telah mengambil keputusan. Saya rasa saya layak naik ke tim pabrikan, tapi bagaimanapun saya takkan mengambil alih tempat Vale. Tempat Vale itu unik, ia adalah legenda olahraga ini, tak siapapun bisa menggantikannya," ujar Quartararo.

Rider Prancis ini pun mengaku dirinya telah mengidolakan Rossi sejak anak-anak, bahkan kerap menonton MotoGP langsung di sirkuit. Ia juga diketahui pernah menunggu kemunculan Rossi di depan hospitality Yamaha selama berjam-jam hanya demi foto bareng dengan idolanya itu.

2 dari 3 halaman

Inspirasi Sejak Masih Anak-Anak

Quartararo pun menyatakan bahwa saat ia masih kecil, Rossi lah alasannya menonton MotoGP. Melihat kehebatan The Doctor, Quartararo pun mendapat inspirasi untuk menjadi pebalap profesional yang juga hebat di masa depan. Kini, impiannya pun terwujud, bahkan saat sang idola masih aktif balapan.

"Vale itu inspirasi saya. Ia memberi banyak motivasi saat saya masih anak-anak. Saya foto dengan nomor 46 di mana pun saya menemukannya. Saya bermimpi menjadi seperti dia. Apa yang ia lakukan di MotoGP nyaris mustahil, mengingat ia masih balapan dalam usia 41 tahun. Tapi balapan dengannya sungguh istimewa," tutupnya.