Fabio Quartararo Nyaris Nangis di MotoGP Doha, 'Diselamatkan' Johann Zarco

Anindhya Danartikanya | 8 April 2021 08:45
Fabio Quartararo Nyaris Nangis di MotoGP Doha, 'Diselamatkan' Johann Zarco
Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo (c) Yamaha

Bola.net - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, mengakui bahwa kemenangannya di MotoGP Doha, Minggu (4/4/2021) lalu terasa emosional. Bagaimana tidak? Ia akhirnya kembali ke puncak podium usai musim 2020 yang berat, yakni musim di mana ia memimpin klasemen begitu lama, namun gagal meraih gelar dunia.

Quartararo juga gagal naik podium di Seri Qatar sepekan sebelumnya, harus rela melihat tandemnya, Maverick Vinales, merebut kemenangan. Ia pun makin bahagia ketika mendapati dirinya naik podium bersama sesama rider Prancis, Johann Zarco (Pramac Racing), yang finis di posisi kedua usai mengalahkan Jorge Martin.

Advertisement

Dengan hasil Quartararo dan Zarco ini, maka untuk pertama kalinya dalam sejarah GP500/MotoGP dua rider Prancis finis di posisi 1-2. Ini juga pertama kalinya dua rider Prancis kompak naik podium sejak Pierre Monneret (Gilera) dan Jaques Collot (Norton) finis 1-3 di GP500 Reims 1954. Jadi, hasil ini tentu sangat membanggakan.

1 dari 3 halaman

Podium Bareng Johann Zarco, Momen Terbaik dalam Karier

Podium Bareng Johann Zarco, Momen Terbaik dalam Karier

Johann Zarco dan Fabio Quartararo (c) Yamaha

Kepada Autosport, Quartararo mengakui bahwa momen yang ia alami di podium adalah momen emosional. Ia bahkan nyaris menangis, namun tidak jadi karena Zarco tahu-tahu menyanyikan 'La Marseillaise' dengan sangat lantang di sebelahnya. Martin yang berdiri di posisi ketiga bahkan juga ikut tergelak melihat tingkah Zarco.

"Rasanya membanggakan kami berdua bisa naik podium bareng. Saat ia mulai menyanyikan lagu kebangsaan Prancis, saya sedang merasa emosional dan nyaris menangis. Tapi dia bikin saya tertawa dan itu momen bersama yang menyenangkan. Saya rasa ini salah satu momen terbaik dalam karier saya, berbagi podium dengan Johann," ujar El Diablo.

Lewat Crash.net, Zarco mengungkapkan komentar senada. Ia merasa bangga bisa menorehkan sejarah baru untuk Prancis bersama Quartararo. "Saya suka sejarah-sejarah dunia balap motor, dan memang benar bahwa era 1950an sudah jauh sekali. Tapi finis pertama dan kedua sungguhlah sempurna untuk sejarah kami," ungkapnya.

2 dari 3 halaman

Torehan Fenomenal bagi Prancis

Saat naik podium, Zarco memang terlihat begitu semangat, sampai percaya diri menyanyikan lagu kebangsaan Prancis dengan lantang. Quartararo terlihat tertawa melihat ulah unik kompatriotnya itu, namun Zarco kemudian memberi kode memintanya ikut menyanyi. Rider berusia 21 tahun itu akhirnya menurut.

Zarco pun membeberkan alasan ia bersikap begini. "Fabio menang dan saya finis kedua, saya sama-sama senangnya. Itulah alasan saya benar-benar ngotot menyanyi, karena kami harus sadar, apa yang kami lakukan untuk dunia balap motor Prancis sungguhlah fenomenal. Jadi, kami harus menikmatinya," tuturnya.

"Sungguh, kami sangat bersenang-senang. Seperti yang dikatakan Fabio, mungkin ini salah satu momen terbaik dalam karier kami. Mungkin bagi saya gelar dunia Moto2 beberapa tahun lalu adalah yang terbaik, namun kali ini adalah momen yang unik," tutup Zarco, yang uniknya juga punya hobi bermusik.

Sumber: Autosport, Crashnet