'Fabio Quartararo Juara MotoGP yang Rendah Hati, Penuh Hormat, dan Sopan pada Rival'

Anindhya Danartikanya | 31 Oktober 2021 16:02
'Fabio Quartararo Juara MotoGP yang Rendah Hati, Penuh Hormat, dan Sopan pada Rival'
Juara dunia MotoGP 2021, Fabio Quartararo (c) Yamaha MotoGP

Bola.net - Pelatih balap atau rider analyst Monster Energy Yamaha, Julian Simon, mengaku terhormat bisa menyaksikan Fabio Quartararo menjuarai MotoGP 2021. Kepada Diario AS, Kamis (28/10//2021), Simon pun menyebut El Diablo tak hanya pembalap motor yang hebat, melainkan sosok yang juga baik hati.

Simon yang juga juara dunia GP125 2009, mulai bekerja di garasi Monster Energy Yamaha pada 2019, sebagai pelatih pribadi Maverick Vinales. Namun, usai Vinales hengkang pada Agustus lalu, Simon diminta Yamaha bertahan. Jabatannya pun naik menjadi pelatih balap baik untuk Quartararo maupun Franco Morbidelli.

Advertisement

"Tugas saya pergi ke trek dan mengamati situasi Franco dan Fabio, lalu menjelaskan sudut pandang saya soal apa yang saya lihat berdasarkan pengetahuan saya. Saya juga harus menjaga ketenangan mereka. Saat ini, tugas saya tak ada kaitannya dengan apa yang saya lakukan bersama Maverick. Hubungan kami semua sangat baik," tuturnya.

1 dari 2 halaman

Merasa Beruntung Bisa Kerja dengan Quartararo

Pelatih balap Monster Energy Yamaha dan juara dunia GP125 2009, Julian Simon (c) Yamaha MotoGP

Simon pun mengaku Quartararo dan timnya merayakan gelar dengan pesta gila-gilaan pada Minggu (24/10/2021) sampai subuh. "Malam yang panjang. Kami merayakan gelar di hotel, karena prestasi macam itu harus dirayakan dengan cara yang layak," ungkap pria yang lebih akrab disapa 'Julito' ini.

"Ikut foto bareng dan menikmati gelar dunia pertama saya bersama Fabio sangatlah bermakna. Saya merasa sangat bahagia. Menyenangkan bisa hidup berdampingan dengan tim ini. Saya merasa sangat beruntung bisa bekerja di tim MotoGP dengan rider sepenting Fabio," lanjut Simon.

Sebelumnya, Quartararo diketahui tak punya pelatih balap. Terakhir, ia bekerja sama dengan eks rider MotoGP, Randy de Puniet, saat naik ke Moto2 pada 2017. Simon pun terkejut rider Prancis berusia 22 tahun itu ternyata bersikap terbuka dan mau mendengarkan saran-sarannya. Sikap rendah hatinya pun membuat Simon salut.

2 dari 2 halaman

Juga Akrab dengan Kru Franco Morbidelli

Juga Akrab dengan Kru Franco Morbidelli

Fabio Quartararo merayakan gelar MotoGP 2021 bersama krunya sendiri dan kru Franco Morbidelli. (c) Yamaha MotoGP

Simon bahkan berterima kasih kepada Quartararo atas sikap terbukanya itu, karena tugasnya jadi lebih mudah. "Fabio orang yang sangat menerima saran. Ia sangat terbuka dan selalu bersyukur. Atas alasan ini, saya berterima kasih padanya karena ia mau terbuka, dan mau bekerja dengan mudah dan rendah hati," ujarnya.

"Ini bikin bekerja dan bicara dengannya sehari-hari menjadi gampang. Saya senang melihatnya mengucapkan selamat pagi kepada setiap anggota tim di garasi, satu per satu, termasuk kepada para mekanik Franco. Ia pembalap yang rendah hati, penuh hormat, dan sopan," lanjut pria asal Spanyol ini.

Simon juga melihat Quartararo sangat berpotensi meraih lebih banyak gelar. "Dengan level persaingan MotoGP sekarang, Anda harus menjalani balapan demi balapan, coba fokus pada akhir pekan dan mengeluarkan potensi terbaik Anda. Jika Fabio terus bekerja seperti ini, tentu ia bisa meraih lebih banyak gelar," tutupnya.

Sumber: Diario AS